Ini bagian terakhir dari tulisan mengenai rahasia sukses menggelar lomba di blog.
Di bagian pertama saya telah bercerita bahwa sebaiknya topik-tema yang dipilih untuk lomba itu bersifat umum dan relevan dengan khalayak sasaran pembaca yang luas. Lalu di bagian ke dua saya menulis, penyelenggara lomba hendaknya membantu memudahkan para peserta untuk menaati syarat dan ketentuan yang berlaku. Dan kemarin di bagian ke tiga saya membahas pentingnya perencanaan waktu dan pemanfaatan momentum dalam melaksanakan lomba.
Sekarang saya akan membahas mengenai “Hadiah”.
Tentang Hadiah
Apa hadiah itu penting ? Ya, tentu hadiah itu penting. Namun bukan yang paling penting.
Jika anda menginginkan traffic yang tinggi, follower yang banyak dan exposure yang besar saya rasa anda juga harus menyediakan hadiah yang “mempunyai nilai”. No pain no gain.
Selain nilainya, yang patut diperhitungkan masak-masak adalah juga jenisnya. Hal ini sering dilupakan para penyelenggara lomba. Banyak yang memilih hadiah sesuai dengan selera diri pribadinya sendiri. Saya suka kerudung maka saya akan memberikan hadiah kerudung. Saya suka sepak bola maka saya akan memberikan pemenang lomba di blog saya kaos bola. Harap diingat, yang menjadi pemenang itu adalah pembaca anda. Bukan anda. Sehingga dalam memilih hadiah, kita harus memikirkannya masak-masak, apa kira-kira yang disukai dan sesuai dengan selera khalayak pembaca anda, pada umumnya.
Saya banyak melihat beberapa sohibul GA, ada yang memberikan voucher belanja sebagai hadiah pemenang. Saya rasa ini solusi yang sangat baik. Pemenang bisa membeli sendiri barang yang diinginkannya atau dibutuhkannya. Namun harus diingat, bahwa gerai untuk membelanjakan voucher itu, sebaiknya dipilih yang penyebaran outletnya sudah merata di seluruh Indonesia. Jika gerai untuk membelanjakan hanya tersedia di Jakarta, kasihan pemenang yang berasal dari Gorontalo. Voucher itu menjadi tidak begitu berguna. Manfaatnya tidak bisa dipergunakan dengan segera. Hadiah baru berguna baginya, jika dia bisa menjual voucher tersebut pada rekannya di Jakarta.
Hal lain yang patut dipikirkan adalah jumlah pemenang.
Anda pilih mana, memilih banyak pemenang tapi nilai hadiahnya sedikit. Atau sedikit pemenang tapi besar nilai hadiahnya. Untuk memudahkan saya ambil contoh misalkan budget kita adalah Rp. 300.000
Anda pilih mana ?
- 1 orang pemenang utama hadiahnya Rp. 300.000 ?
- 3 orang pemenang @ mendapat Rp. 100.000
- 10 orang pemenang @ mendapat Rp. 30.000
- 30 orang pemenang @ mendapat Rp. 10.000
Saya pribadi cenderung untuk lebih memilih agak banyak pemenang dengan nilai yang sedikit lebih kecil. Saya beranggapan dengan ada banyaknya pemenang, peserta menjadi lebih bersemangat. Karena mereka merasa kemungkinan / probabilitas menangnya lebih besar.
Berapakah probabilitas yang pas ? Saya tidak tau. Namun untuk lomba yang sederhana saya rasa 1 : 10 adalah rasio yang pas. Artinya jika pesertanya hanya 10, maka pemenangnya dipilih hanya satu saja. Jika pesertanya ada 100 maka pemenangnya dipilih 10 orang. Sekali lagi ini hanya preferensi pribadi saya saja. Saya tidak tau idealnya berapa. Semua tentu tergantung budget.
BTW saya mau buka rahasia sedikit …
Sering kali, ketika menginformasikan sebuah lomba, saya hanya menulis nilai barangnya saja kepada para peserta. Misalnya : “Tiga pemenang pilihan pertama akan mendapatkan paket barang senilai Rp.100.000”
Mengapa saya melakukan hal tersebut ?
Jujur saja. Saya sengaja melakukan hal tersebut agar hadiah yang saya beli bisa disesuaikan dengan profil para pemenangnya. Mungkin anda masih ingat 3 orang pemenang pilihan ke dua lomba self reflection kemarin ? Yang berhasil memenangkannya adalah Uniek Kaswarganti di Semarang, Nurul Rahmawati di Surabaya dan Pak Arian Sahidi di Batu, Malang. Melihat profil-profil mereka maka saya putuskan untuk membeli “food container”, dengan harapan semoga bisa lebih berguna untuk mereka.
Demikian juga untuk pemenang pilihan pertama. Kebetulan profil pemenangnya berbeda-beda, ada Kang Titik Asa dari Sukabumi yang karyawan, ada Ardi dari Bogor yang mahasiswa dan ada Cik Lianny yang ibu rumah tangga di Jember. Saya harus bisa memilih hadiah yang cocok untuk profil-profil mereka. Akhirnya saya pilih jam meja.
Dan untuk lebih menumbuhkan kesan istimewa, maka saya sengaja membeli hadiah-hadiah tersebut, di sebuah gerai toko perabot asal Swedia yang baru ada satu-satunya di Indonesia.
–
Jadi begitulah …
Hal-hal yang harus difikirkan ketika kita menentukan hadiah. Yaitu nilai, jenis, jumlah dan … menyesuaikan dengan profil pemenang.
Hadiah memang bukan hal yang paling penting. Namun, memberikan hadiah dengan sentuhan personal saya rasa merupakan hal yang akan selalu diingat oleh peserta lomba anda. Anda mebuat para peserta dan juga pemenang … merasa di-istimewa-kan !
Ini yang membuat lomba anda berbeda dengan lomba-lomba lainnya … Sentuhan Personal !
Salam saya
.
.
.
Catet lagi tips jitunya… Hatur nuhun Oom…
Sama-sama Wie…
Jadi kapan om her bikin GA berhadiah jalan2 ke luar negeri om? #dijitak :v
Doakan semoga bisa ya Mak …
Mak mau jadi sponsornya kan ?
🙂
betul Om, pertama yaa disesuaikan budget dulu, dulu saya pernah bikin GA yang awalnya 6 pemenang, menggemuk menjadi 15 pemenang, dan ini yang bikin saya geleng-geleng kepala, pasalnya saya harus menambah uang utuk ongkos kirim. hahaha
Memang sebaiknya itu semua sudah kita perhitungkan sebelumnya ya
🙂
Yayy…emang seruuuu banget ikut GA om.Nh
Yg masjid dulu aku juga ikut,tp blum menang. Sukaaaa bgt dgn food container ijonyaaa makasiii om.
Alhamdulillah …
Syukurlah jija menyukainya
tips nya oke banget nih Om, penting banget buat penyelenggara GA 🙂 makasih ya Om ilmunya
Sama-sama Mak
Terima kasih atas infonya, sangat bermanfaat.
Terima kasih kembali …
Info ini harus saya catat baik-baik nih Om, secara belum pernah mengadakan hajatan apapun blognya. Ikutan berpartisipasi jadi peserta udah pernah beberapa kali.
Semoga berguna ya Uni …
Wah ilmunya oke banget nih. Thanks om. Bermanfaat sekali kalo nanti blog saya ngadain giveaway lagi. Salam kenal ya om 🙂
Semoga bermanfaat …
Terima kasih telah berkenan datang kesini …
salam kenal kembali …
wah salut sa,a Om NH. artinya hadiah belum tersedia ketika lomba berlangsung. namun baru dibeli setelah melihat profil pemenangnya. bener2 kerja keras. nggak nyesel ikutan GA-nya 😀
Iya Bang …
Sedapat mungkin saya mencoba untuk menyesuaikan hadiah dengan profil pemenangnya
Salam saya Bang
rahasia meramu aneka pertimbangan penyajian hadiah dengan sentuhan personal. Terima kasih Dhimas NH untuk ilmu yang dibagi. Salam
Sama-sama Yu
ini cuma berdasarkan hal yang saya tau saja lhooo
salam saya
Memberi sentuhan personal <– SETUJU byanget…
Om, 4 tipsnya sdh bs jd (minimal) 4 bab dari Buku Tips sukses menggelar GA nih… Ditunggu buku utuhnya lho… 🙂
ahah …
Iya juga ya … sebetulnya kalau mau di eksplorasi …
ada banyak hal yang bisa diceritakan
salam saya Aunty
Terimakasih tips nya om 1-4 di baca semua.. Tinggal di coba om thanks ya om
Terima kasih kembali
Tips om NH mantap.
Saya pengen ngadain GA tapi belum kesampaian.
Saya pengen ngirim buku untuk hadiah seru-seruan acara SS januari 2015 ini. Ketua panitia harap hubungi saya.
*foto berdua sama om NH sewaktu SS #12 di Pasaraya Blok M kemaren masih saya simpan, hehe…
Hahaha …
Jujur saya kaget lho … ketika saya disapa … dan ternyata itu alris …
Setelah berapa lama … baru bertemu kemarin ya Bang …
salam saya Bang
Tadinya saya sangat setuju dg pemberian voucher belanja sebagai hadiah, karena Pemenang bisa membeli sendiri barang yang dibutuhkannya. Tapi muncul masalah, bagaimana klo gerai supermarket ybs tidak ada di daerah pemenang ?
O ya Om, saya pernah dimunculkan dan menulis di blog ini, pernah juga ikut GA ttg mesjid meskipun tdk menang. Tapi saya senang Om 🙂
Betul Uda …
Pemberian voucher sebetulnya adalah hal yang ideal … sehingga hadiah bisa dipilih dan dibeli sendiri oleh pemenang …
tapi ya itu … harus dari gerai yang sudah beredar banyak
salam saya Uda
terimakasih atas tipsnyaaa 🙂 bermanfaat sekali 🙂
Om NH emang keren 🙂
meski hadiah tak mewah, tp kalo banyak, pesertanya semangat ya pak
paling susah itu bikin SEO web / blog jadi pagerank halaman 1.
Om Nanang ini memang beda selalu paham dengan detail masing2 personal sohib bloggernya….jadi memang kalo ikut GA Om Nanang personal touchnya ngena banget…btw, tipsnya emang jitu ..dan sangat bermanfaat bagi sahabat blogger semua..
Hadiah buku memang paling mudah untuk didapat dan bisa dimanfaatkan oleh siapa saja. Hanya saja, ada kekhawatiran kalau buku yang kita jadikan hadiah itu sudah dimiliki oleh calon peserta. Kalau sudah demikian, kemungkinan calon peserta batal ikut, bisa terjadi. Oleh karenanya, saya kalau mengadakan GA, berusaha agar buku yang dijadikan hadiah adalah buku yg baru terbit, sehingga kemungkinan sudah dimiliki jadi kecil..
Terima kasih tipsnya, Om.. 🙂
OOT, baru kemarin saya ke toko orang swedia itu. moga kapan2 kita bisa ktmu disana ya pak 🙂
Tips nya bermanfaat
Mampir ya ke blog sepi saya
http://andrianryudo.blogspot.com
Artinya kalau hadiahnya banyak ntar kesempatan mendapatkan hadiah juga banyak ya om
kalo adain lomba design logo di web atau blog terus ada biaya daftar gitu Rp 20rb kira2 orang2 pada mau ikut tdk ya? soalnya rata2 yg lain saya liat gratis
Selama ini saya belum pernah melihat lomba di web site … tapi membayar biaya pendaftaran. Saya belum pernah melihat.
kalaupun ada … mungkin akan sulit mendapatkan peserta. Kecuali kalau hadiahnya besar
Saya setuju dengan jenis, jumlah, dan nilai hadiah.
Saya juga tidak memberikan hadiah yang terlalu wah
Sederhana tapi dalam jumlah yang agak banyak memang lebih disukai ya Om
Terima kasih tipsnya yang mearik dan aplikatif
Salam hangat dari Surabaya
Terima Kasih tipsnya, oom. Kangen juga nih ogut sudah lama gak buat lomba 😀
bagus infonya om,
terimakasih banyak.. sangat bermanfaat
http://obatherbalparu-parubasahmujarab33.blogspot.com/