(Ini adalah postingan pesanan Hangga … please lihat postingan yang ini)
(serial Ngeblog Konservatif Tradisionalis cara si trainer …)
Nge BLOG bagiku adalah aktifitas yang sangat menyenangkan. Lebih banyak sukanya daripada sedihnya. Namun demikian ada beberapa hal kecil yang membuat Trainer sedikit sedih ketika nge Blog …
Yang membuat sedih si Trainer adalah jika dia menemukan …
1. (Sarcastic) … Membaca komentar di blog yang saling mencaci maki serius satu sama lain … sok paling benar sendiri … aduh ini rasanya kok tidak pada tempatnya … perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah. Mencari kebenaran pun itu wajib hukumnya … Namun akan lebih indah jika semua hal itu disampaikan dengan santun … tanpa kehilangan substansinya …
2. (Ignorance) … Komentar yang bertepuk sebelah tangan … maksudnya adalah komentar ku yang tidak ditanggapi dan juga tidak dikunjungi balik … dianggap angin lalu saja .. memang sih itu hak masing-masing untuk memilih mana yang akan dikunjungi mana yang akan di komentari … namun … layaknya orang bersalaman … alangkah baiknya kalau kita sambut juga dengan mengulurkan tangan … at least sekaliiiii aja (plis) … selanjutnya terserah masing-masing … karena kita tidak bisa memaksa orang lain untuk menyukai blog kita … (Itu sebabnya aku selalu berusaha mengunjungi balik blog mereka yang baru … yang telah dengan suka rela datang ke blog ku …)
3. (anonimous link) Ada yang berkomentar di blog ku … tetapi tidak ada linknya … ini juga agak mengecewakanku … karena aku tidak bisa mengunjungi blog mereka … paling tidak untuk mengucapkan terimakasih telah mau datang ke blog ku.
4. (system) … ada komentar atau link yang menggunakan alamat multiply, friendster, facebook, dan yang sejenisnya … ah aku sedih sekali … mengapa ??? … karena IT di perusahaanku mem”Banned” jenis tampilan pribadi yang seperti ini …
5. (spam’ism) … komentar yang tidak ada hubungannya dengan posting … dan merupakan postingan promosi – promosi ‘vulgar’ … atau menawarkan sesuatu … atau bahkan komentar yang provokatif …
But once again … ini hanya porsi konsiderasi kecil dari keseluruhan pengalaman nge blog yang lebih banyak hal yang menyenangkan itu …
Keep on bloggin … with MANNERS for sure …
(Hangga … janjiku sudah aku penuhi …) (hehehe)
Pertamax..
sebelum jum’atan.
sebelum jum’atan mau bersalaman dulu ah.
Salam kenal 🙂
sabar wae atuh pak
weks ternyata ngga cuma saya yang berfikir begitu, sepertinya semua bloggerpun berfikir sama seperti itu ya pak Trainer?
tp whateverlah, yang penting itu tidak menyurutkan langkah untuk berbagi di blogosphere, betul pak? 😀
lha permintaan saya mana mengenai ESQnya ponakan saya..
kok cuman rikues nya mzhangga thok yg dipenuhi 👿
🙄 masuk kategori yg mana komenku ya 🙄
wuahh, permintaanku dikabulkan…
*serius mode on*
buat yg no 1. : Sarcastic memang hanya akan merenggangkan tali persaudaraan, karena blog itu dibuat bukan untuk ajang saling mencaci, merasa paling benar dll.
buat no 2. :Ignorance memang alangkah baiknya seperti itu, setiap kunjungan dan peninggaln jejak memang seharusnya mendapat tanggapan..karena itu mungkin akan mempererat tali silaturahim..
buat no 3. :anonimous link, diirku juga paling sedih karena bener banget kita jadi tidak bisa mengunjungi blog org yg sudah capek2 datang dan meningglakan jejak..Apalagi kalau diblogku, setiap blogger yg pernah nyasar ke blogku insyaAllah akan kumasukkan di buku tamu,
buat no 4. :system, diriku juga sama om, diriku sllu menggunakan fasilitas iternet gratis di lab.. jadi diriku tdk bisa mengunjungi situs2 seperti itu
buat no 5. :spamism, atau yg bisa disebut OOT (out of Topic), bahkan postingan kita sama sekali tidak mendapat tanggapan malah hanya meningglakan jejak untuk ajang promosi yg tidak jelas..
Kesimpulannya,
diriku juga sedih apa yg dirasakan om NH…
Btw diriku gak pernah bikin om NH sedih kan??
kalo pernah, maapkan diriku ya om …. 🙂
Sarkastik? Ehmm sering banget di blogku, Bos. Terutama pada postingan Duo Maia dan Mulan Jameela. Masing2 pendukung menghina pendukung lainnya. Aku kebingungan memoderasinya (eh, nggak dimoderasi kok). Akhirnya kubiarkan saja. Salah sih sebenarnya.
Kedua Ignorance, ehmm, sering terjadi. Tapi tak perlu bersedih. Yang penting kita sudah bermaksud baik. Kalau tidak dibalas ya tak mengapa. Mungkin kita memang tidak pantas dikunjungi balik. Atau positive thinking, dia tidak ada waktu untuk kunjung balik.
Ketiga: Anonymous, ehmm…sering banget. Apalagi bagi yang mencarinya lewat Google. Kebanyakan mereka belum punya blog, jadi tidak bisa dikunjungi balik. Di blogku rasanya yang ini lebih banyak dari yang blogger punya. Sebenarnya mereka tidak anonim banget, tetapi memang tidak punya blog.
Udah lama aku mau nulis tentang hal ini.
Eh, udah keduluan sih Bos.
Makanya komennya agak panjang.
Makasih Bos.
Selamat berlibur dengan bunda, eyang dan ketiga serdadu remaja dan cilikmu yang hebat.
Salam
ada teman yang ngeblog juga, paling anti ke blog-blog yang udah terkenal, karena menurut dia, mereka ngak akan mengunjungi balik blognya apalagi kasih komen 🙂
Nyebelin memang, tapi seperti om NH bilang, kita ngak bisa maksa orang untuk berkunjung balik dan berteman dengan kita.
Sepertinya, perlu di buat Undang-Undang Ngeblog mas … 😀
Terima kasih atas pencerahannya. Tetapi menurut saya, sebetulnya banyak juga org yang sebetulnya sudah mengerti mengenai hal ini. Hanya saja terkadang ada satu hal yg terkadang menjadi hambatan, yaitu waktu yang terbatas. Sehingga kadang, maksudnya ingin memberi komentar yang baik. Tetapi karena waktu yg terbatas (misalnya, karena mencuri waktu di antara kesibukan pekerjaan, takut ketahuan bos), hasilnya malah jadi lain …
Komentarnya ngaco, postingan juga ngaco, yang ada si pemilik blog jadi tersinggung …
Padahal bisa jadi, maksud si komentator tidak bermaksud seperti itu.
Loh koq, jadi cerita begini … ha ha ha, sudah ya …
Waduh kalau saya kena pasal yg kedua (ignorance) sorry lho ya … saya biasanya melakukan kunjungan balik kok, meski nggak selalu komentar … sumpah lho (kalau nggak percaya liat aja di dashboard-nya).
belum banyak yang comment di blog ku sih mas..
cuma sering baca comment di blog orang dan yang jelas bikin bete kalo topik dah bagus.. eh tanggapannya entah kemana.. bolehlah karena deket secara personal bilang “pertamax” cuma ya kok kayaknya gak sesuai dengan isinya ya..
Saya jadi tersanjung nih … baca balasan komentar saya di atas. Tapi saya ‘ngiri’ lho dengan produktivitas dan banyaknya komentar di posting Pak eNHa …
maafkan aku om trainer. aku sangat berterima kasih kalau om trainer sudah meluangkan waktu untuk sesekali mampir di blogku, tapi salah satu kendala bagi para blogger adalah kurangnya waktu luang untuk membalas dan berkunjung balik, apalgi seperti diriku yang on linenya terkadang sekali seminggu. 😦
skali lagi terima kasih sudah mengingatkan, agar silaturahmi ini tetap terjaga.
jadi yg minta nitip posting ini hangga yakz? 😀
saya tahu blognya pak Nh ini mah udah sejak di blogspot (yang ini udah ngga dilanjutkan kan hihihi). Kenalnya juga di situsnya 80-an krn paling aktif memberi komentar di sana…. juga paling klop pembicaraannya. Dan terus terang ngiri bener seperti kata pak grandis saya ngiri dengan produktivitas dan banyaknya komentar di blognya pak Nh ini. Saya yang sudah 4 tahun blog aja ngga pernah dapet komentar segitu hihihi(kalo ini salah saya sendiri, karena saya menutup fasilitas komentar atas dasar prinsip…. sekarang sih ngga) .
Tapi menanggapi GBB Garis Besar ngeBlog nya pak NH pada dasarnya sih sama saja. Cuman saya yang mungkin terlalu tinggi standarnya ya? Misalnya, Saya tidak mau memberikan komentar yang tidak ada isi dengan misalnya “Pertamaxxx” atau “salam kenal” “kunjungi blog saya dong” (sorry kalo ada yang tersinggung.
Makanya meskipun saya sering mengunjungi blog orang lain, kalau saya tidak bisa menulis komentar yang berbobot, lebih baik saya tidak menulis komentar. Lah kalau isinya misalnya pengalaman sehari-hari yang mungkin agak narsis, atau tidak sama jamannya (misalnya nih isinya singakatan sms semua, pusing bacanya)… Nah seperti gini apa salah pak trainer?
Atau saya juga tidak mau memberikan komentar pada penulisan yang teknis sekali misalnya tentang pendidikan tanpa latar belakang pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan….. (terlalu akademis kali ya saya ini?) Misalnya loh, tulisan pak grandis kadang sulit kan untuk dikomentarin karena levelnya tinggi, meskipun saya baca terus. (Maaf loh pak grandis kalau membawa nama bapak di sini)
Sekarang sih standar penulisan komentar saya agak saya turunkan dengan berusaha memberikan komentar sebisa-bisanya diluar 3 kategori diatas (“Pertamax” “Kenalkan” “dan promosi blog sendiri”)
Mungkin karena pak NH adalah seorang trainer maka sangat mengharapkan feedback dari pembaca. Tapi sekali lagi pak trainer ini sangat lugas penyampaian suatu topik sehingga membuat hampir semua pembaca ingin meninggalkan jejak. Jadi jangan bersedih pak… (yang patut bersedih tuh saya hehehe). Anggap saja yang tidak memberikan komentar itu sibuk/koneksi lelet atau jamannya agak beda dan tujuan ngeblognya juga berbeda.
selamat berakhir-pekan mas….dan sorry kalau komentarnya kepanjangan …
imelda
Thanx dah p’nah berkunjung ke blogku, nah sekarang saatnya aku yang berkunjung ke blognya pak NH.
salam kenal juga….
Hmmmm.. konsiderasi kecil ya Pak…
Mungkin orang yang melakukan no 2 itu karena kurangnya waktu ‘ngeblog’ yang tersedia ya…sebagaimana yang terkadang saya alami, he…..
Waduh… ya maaf pak kalo gak bales tanggapan 😐
Masalah sarkastik… iya, salah satu etika pengguna internet Indonesia nich… kadang kelewatan 😦
Masalah spam itu juga… promosi gak pada tempatnya. Terus masalah link ke personal page gitu… wah, itu kebijakan perusahaan pak. Kampus saya sich oke aja
Ya.. memang ada hal hal kecil yang mengganggu.. Tapi dibanding positifnya.. lebih banyak positifnya 🙄
kalo saya… hmmm, yang bikin sedih adalah, it’s very hard to please everybody… sementara pengunjung blog yang semakin banyak kadang membuat kita tidak lagi sanggup mengunjungi satu-persatu… jadi menjawab koment menurut saya hal yang wajib hukumnya, untuk tetap menjalin silahturahmi, dan menghargai orang yang sudah menyapa kita.
kadang blog saya malah jadi ajang konflik secara saya menulis apa adanya dan mengalir begitu saja.. dan itu membuat orang yang keetulan tidak suka lalu menentang saya… dan berakhir dengan balasan dukungan dari pembaca yg lain yg tidak sepaham… Blog malah menjadi ajang perang… ahhh… sedih… padahal silly datang membawa senyum buat semua orang… membawa inspirasi buat tiap hati… dan membawa embun sejuk bagi yg lagi gundah.
Again, it’s very hard to please everybody…
nice post pak… **tap on your shoulder**