FORGIVE AND FORGET


.

Tentang Memaafkan dan Tentang Melupakan kesalahan atau perlakuan yang telah dilakukan orang lain terhadap kita.

To begin with …
Coba lihat gambar diagram dibawah ini …

 

Ada Empat Tipe Kondisi dan Situasi :

1. Quadrant Putih : Memaafkan dan juga Melupakan
Ada orang yang bisa dengan ikhlas memaafkan kesalahan orang lain.  Dan sekaligus juga melupakannya.  Tanpa syarat.  Case Closed.  Sungguh ini termasuk orang-orang yang luar biasa.  Kualitas spiritual seperti inilah yang patut kita contoh.


2. Quadrant Hijau : Memaafkan tetapi tidak Melupakan
Masih ingat kata-kata … ”I forgive you … But I never forget what you’ve done to me”.  Saya sudah memaafkan kesalahanmu, tetapi saya tidak akan pernah melupakannya.

Sering dengar bukan ? (entah di film-film, di fiksi ataupun di sinetron).  Atau mungkin anda mengalaminya sendiri.  Jujur saja … saya sering membathin dalam hati … kalimat seperti itu … ketika ada orang yang telah berlaku kurang patut.


3. Quadrant Biru : Tidak memaafkan tetapi sudah Melupakan
Saya tidak tau apakah situasi seperti ini ada.  Adakah kesalahan orang lain yang tidak kita maafkan tetapi kita memutuskan untuk melupakannya.  Rasanya kok tidak ada ya ? (entahlah)


4. Quadrant Merah : Tidak memaafkan dan juga tidak Melupakan
Ini biasanya satu paket.  Mungkin karena perbuatan orang lain tersebut sudah sedemikian keterlaluan sehingga kita cenderung untuk tidak memaafkan dan sekaligus akan sulit pula untuk melupakannya.  Akan terus diingat, bahkan sampai dendam kesumat dan yang sejenisnya.

Ya … sodara-sodara …
Kita ini manusia biasa.  Kita semua bukan malaikat.
Kita punya nafsu … kita (merasa) punya kehormatan dan harga diri …

Tetapi … jangan lupa … Manusia juga diberikan oleh ALLAH hati nurani.  Manusia juga diberikan akal budi, sehingga diharapkan kita bisa selalu belajar dari apapun situasi yang dihadapi.  Apapun perlakuan orang terhadap kita.

Sekali lagi menurut pendapat saya …
Kualitas Manusia ikhlas seperti Kuadrant Putih atau Tipe pertamalah yang sepatutnya kita tuju.

Percayakanlah semua itu pada mekanisme Hukum dan tata nilai yang berlaku.

Dan jangan lupa …
Diatas itu semua … Ada hukum dari segala hukum … yaitu Hukum ALLAH

Kita serahkan sepenuhnya pada DIA
Biarlah ALLAH yang menilai … biarlah ALLAH yang memutuskan …

SO … For Give and For Get …
GIVE maaf … and
GET keridhoan NYA

(sebuah perenungan untuk diri sendiri)

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

50 tanggapan untuk “FORGIVE AND FORGET”

  1. Biasanya… saya banyak memaafkan dan melupakan begitu saja.. untuk kasus2 tertentu yang cukup parah dan yang sudah sudah.. saya berusaha memaafkan tapi tidak akan melupakan.. Nah khan.. saya jadi dapat renungan untuk lebih ikhlas.. Pass banget Om..
    matur sembah nuwun.. 😀

    salam saya[ng]

      1. Betul Din …
        Demikian juga dengan saya pribadi …
        terus terang saja untuk beberapa kasus …
        Saya masih di Quadrant Hijau …

        Seharusnya ikhlas itu … Maafkan … dan lupakan …
        tapi namanya juga Manusia biasa …
        kadang sulit melakukannya … apalagi untuk jenis-jenis situasi yang kamu sebut “parah” itu

        Salam saya Din …

        1. kecenderungan manusia memang seperti itu, om

          begitu juga dengan saya…

          bagi kita-kita ini, hanyalah usaha untuk menjadi baiklah yang akan ALLAH perhatikan…

  2. Aku biasanya gini
    ” Ya udah lah,, udah terjadi juga,,mau diapain lagi,,maaf juga gak akan ngerubah apapun,gak mengembalikan keadaan kan”
    Itu ada di bagian mana ya,,

    Tapi kalo cuma masalah sepele mah,,
    Make it simple aja,,forget it

    1. Sepertinya kalimat pertama kamu itu termasuk di Quadrant Putih …
      Menurut saya … secara tidak sadar kamu berarti sudah memaafkan dan juga sekaligus melupakannya …

      Salam saya Put

  3. Terimakasih Mas Enha utk tulisan yg bagus ini.
    aku jadi bisa belajar utk ikhlas disini, Mas Enha.

    krn utkku , kalau sudah memaafkan, ya sekaligus dilupakan.
    diingat2 juga utk apa, toh dah kejadian, dah lewat, gak bisa dirubah lagi, ya kan?

    krn kalau dibalikkan ke diri kita sendiri,
    kita kan maunya dimaafkan sekalian dilupakan juga semua kekeliruan kita.
    salam

  4. kalau saya apa ya? justru saya banyak salahnya, jadi sering minta maaf…
    kalaulah ada orang yang minta maaf ke saya, paling sering saya jawab, halah sante wae…

    padahal setelah saya pikir lagi, ini jenis jawaban yg ambigu dan tak pasti… he3…

  5. seringnya yg biru om..hiks… cuma sepele mah cepet, cuma kalo berkibat fatal, jadi selalu terngiang2, seperti ada rasa takut terjadi utk kedua kalinya… mudahan dengan ini akan beranjak ke putih….
    tapi aslinya saya emang pelupa, 😀 jadi mudah melupakan, asal jgn diingatkan. 😛

  6. Dalam berhadapan dengan karyawan (dan juga teman) Aku jarang membawa-bawa terus kesalahan orang ke depan. Umumnya jika harus marah ya marah, habis itu jika kesalahan diperbaiki dan selesai, aku juga cepat lupakan. Namun emang kadang ada orang yg juga gak pernah belajar dari kesalahan, dan dalam hal itu mau gak mau akan terekam, dan terungkap dalam peneguran yg berikutnya, agar ybs mengerti pentingnya. Kalu terjadi lagi yah, HAJAR bleh aja deh, pecat aja sekalian, lalu lupakan.. Bekerja atau juga berteman dengan orang2 yg akan selalu mengingatkan kita pd hal2 yg negatif, juga berpengaruh pada aura kita dan lingkungan sekitar. Jadi mending ambil tindakan tegas dan lupakan…
    Tapi ngomong2 itu tadi kacamataku dimana yaa..?? Lha ini sih dasar orangnya aja yg pelupa..!! Hahaha… 😀

  7. Hahaha.. ketinggalan. Jadi kalau pakai Marah, Memaafkan lalu melupakan, masuk kwadrat mana Om Trainer.. Jangan2 ada di garis hitamnya… Wkwkwkwk… 😀

  8. Memaafkan memang lambat laun akan terlaksana juga berapapun besarnya kesalahan. Jadi ikhlaskan saja apa yang sudah terjadi karena dimaafkan atau tidak pun tidak akan mengubah kejadian yang telah lalu.
    Tentang melupakan, sebenarnya sangat berat sekali mengingat kesalahan orang itu, duri dalam daging yang menusuk-nusuk, tersiksa sendiri jadinya. Padahal belum tentu dia memikirkan kita tentang kesalahan yang pernah dilakukan.

  9. Seringnya sih yang point ini ”I forgive you … But I never forget what you’ve done to me”. …..

    Kata bUnda ini artinya kurang ihklas, tapilambat laun bisa lupa juga kok, cuma memulainya dnegan memaafkan saja…

  10. Saya….ijo dan biru…(ngaku)

    Parah tenan ya om….tapi itulah kejujuran saya….

    ***semoga bisa terus belajar dan berusaha menjadi yang putih …amin.

    Om…hari ini hari Guru…selamat hari guru ya om…kak Rahma puisinya tayang hari ini…dan Alhamdulillah, berkat bantuan om, sukses acaranya…makasih ya om.

  11. jadi keinget soal berkas saya yang ilang itu Om..
    insya allah saya udah ikhlas juga kok dengan kejadian itu..

    untungnya saya masih punya back up data di komputer.

    soal diagram itu..
    semoga kita jangan sampe berada di warna merah ya..
    Allah saja Maha Pengampun.. masa kita yang cuman manusia nggak mau maafin sih?

  12. untuk langsung melupakan memang susah Om NH
    tapi memaafkan dan tidak mengingat-ingat *dengan sengaja* itu yang biasa inge lakuin…
    tidak mengungkit kesalahan seseorang itu juga merupakan salah satu langkah untuk melupakan kan Om…

    kalau tidak memaafkan kemudian melupakan… mungkin lupanya karena akhirnya tidak berhubungan dengan yang melakukan kesalahan jadi lupa dech >.<

  13. Sebagai manusia biasa kita tidak sempurna, tidak luput dari kesalahan baik sengaja maupun tidak.
    Karena itu agar dapat hidup bahagia maka kita harus dapat memaafkan kesalahan orang lain dan minta maaf kalau kita punya salah pada orang lain.

  14. Saya termasuk orang yang senang menyelesaikan di tempat, jadi jika ada yang salah, ya tegur langsung, diomongin langsung, kalo sampe ribut, ya ribut sekalian, kalo udah selesai ya selesai, gak perlu diungkit lagi, gak perlu diingat2 lagi, besoknya udah akur dan ketawa ketiwi lagi. hehe… tapi Alhamdulillah, orang2 baek sama saya Oom, jarang sekali saya punya masalah sama orang hingga harus memberi maaf yang serius, paling agak gak enak hati pas becanda aja, hehe..

    kuncinya banyakin senyum n sabar aja lah, hidup kan cuma sekali, sayang bener kalo untuk menyakiti orang lain, hehe,,, 🙂

    salam sayang Oom..

  15. Jujur, terkadang saya masih berada di quadrant hijau. Astaghfirulloh!
    Tanpa maksud membela atau mencari pembenaran pribadi, tapi mengingat kesalahan baik kesalahan pribadi maupun kesalahan orang lain tidaklah selamanya buruk, sebaliknya bisa kita jadikan pelajaran agar kesalahan serupa tak terulang lagi, juga kita tak melakukan kesalahan yang terlanjur orang lain lakukan. barangkali tidak melupakan di sini adalah mengingat untuk menjadikan pelajaran, bukan atas nama dendam. Terima kasih pencerahannya pak!

  16. 1. Sebaiknya kita belajar untuk memaaafkan,minta maaf dan melupakan.
    Namun jika dalam hal ini sudah menyangkut tindak pidana ya kita serahkan kepada pihak yang berwajib krn untuk perkara yang bukan delik aduan, aparat bisa langsung bertindak, ada atau tidak ada pengaduan. Pemberian maaf oleh orang yang menjadi korban tak menggugurkan penuntutan atas perkara itu.

    2. Dalam hal memaafkan,saya kutipkan Hadits Rasulullah Saw sbb :
    ” Memaafkan tidaklah menambah sesuatu kepada seorang hamba, kecuali kemuliaan. Oleh sebab itu perbanyaklah kalian memaafkan, niscaya Allah akan memuliakan kalian ( HR. Ibnu Abiddunya)

    3. Ucapan dalam sinetron ” Jika terjadi sesuatu kepada anakku, aku tidak akan pernah memaafkanmu “, tak boleh dicontoh.
    Kita harus selalu ingat bahwa manusia itu tidak pernah sepi dari kesalahan dan lupa. Dendam dan kebencian yang amat sangat akan merusak hati kita.

    Sekian kultum siang hari ini.
    semoga ada manfaatnya.
    salam hangat dari Surabaya

  17. Menarik…

    3. Quadrant Biru : Tidak memaafkan tetapi sudah Melupakan
    Saya tidak tau apakah situasi seperti ini ada. Adakah kesalahan orang lain yang tidak kita maafkan tetapi kita memutuskan untuk melupakannya. Rasanya kok tidak ada ya ? (entahlah)

    Saya sering dapat curhatan yg masuk kuadran 3 (BIRU), Om. Jadi dia tidak bisa memaafkan, namun berusaha keras melupakan. Alhasil saat teringat dianya sedih lagi. Ini namanya luka batin (klik).

    Ternyata kuadran 3 (BIRU) ini banyak loh. Seringkali tidak disadari oleh ybs, tapi kemudian terpendam di alam bawah sadar. Bisa saja manifestasinya menjadi trauma, dan kalau ga kuat bisa gila. Xixixi…

    Salam Ompakmas.

      1. Bener banget! Quadrant Biru, sudah masuk ke alam bawah sadar sampai terbawa mimpi.
        He, who’s done that unforgiveable act, become a kind of symbol of my dream! Jadi kalau di kehidupan nyata/sadar saya merasa kecewa sekali atau sakit hati karena diperlakukan tidak adil, malamnya pasti mimpiin dia,walaupun kasus sakit hatinya berbeda. Ini hasil analisa saya sendiri lho..hehehe

  18. memaafkan dan melupakan adalah tujuan

    tapi sayang saya tidak bisa melepas memory di otak…

    hanya saja.. bagi saya memaafkanlah….mungkin kesalahan itu tak hilang dari memory, tapi anggaplah kesalahan itu karena ada satu penyebab yang sepatutnya kita pahami untuk dibenahi ke arah lebih baik

    jadi memaafkanlah dan tumpulkan kesalahan itu sehinggal tidak lagi menyakiti

any comments sodara-sodara ?