KI JAKARTA 4 : SD N MANGGARAI 17 DAN KELOMPOK 16

Setelah Bogor, Depok, Bekasi dan Cilegon, akhirnya saya bisa lolos seleksi juga untuk ikut berpartisipasi dalam program Kelas Inspirasi di Jakarta batch yang ke 4 (sebut saja KI Jakarta 4).

Program Kelas Inspirasi pada hakikatnya adalah suatu gerakan yang mengajak masyarakat umum, para profesional untuk turun langsung mengajar ke sekolah dasar (SD) selama satu hari.  Berbagi cerita dan pengalaman kerja, juga memberi motivasi para murid SD, agar mereka dapat terinspirasi dari profesi-profesi yang diceritakan oleh para inspirator.

Istilah populernya adalah … “cuti sehari, menginspirasi seumur hidup”.

.

22 Agustus 2015
Hari ini adalah hari briefing.  Hari dimana seluruh relawan KI Jakarta 4 dikumpulkan dan diberi pengarahan mengenai apa itu KI dan kiat-kiat untuk menghandel anak-anak SD.

Ini adalah briefing terbesar yang pernah saya ikuti.  Bagaimana tidak besar ? Relawan pengajar yang akan berpartisipasi saja ada sekitar 750 orang.  Belum ditambah dengan 180-an dokumentator dan 70-an fasilitator.  Total ada Seribu lebih orang !(Saya merinding ketika masuk ruangan briefing melihat sekian banyak orang yang rela tak dibayar, menyisihkan waktunya untuk memberikan inspirasi pada anak-anak SD). (Dan ini di Jakarta lho, kota yang katanya kejam !)

Sekalipun dihadiri oleh banyak orang, namun para relawan KI Jakarta 4 berhasil membuktikan bahwa kita semua itu adalah komunitas yang bisa mengatur dirinya sendiri.   Orang-orang yang bisa diatur.  Sehingga acara berlangsung dengan sangat tertib, meriah tapi juga sarat pembelajaran.

.

Kelompok 16
Saya tergabung di kelompok 16. Ada beberapa profesi yang tergabung di dalamnya. Dokter, lawyer, insinyur, pack designer, praktisi IT, banker, juga trainer.  Dan kembali … nasib orang yang (terlihat) tua, saya diangkat menjadi ketua tim (lagi)

(Kelompok 16, KI Jakarta 4)(photo by M Irwansyah)

Tim saya kali ini tergolong tim yang relatif “pendiam”. Terbukti dari “sepi” nya diskusi di group Whatsapp.  Group Whatsapp adalah satu-satunya sarana kami untuk berkomunikasi satu sama lain. Sekalipun terkesan “pendiam” namun ternyata semua anggota team menyimak dan berhasil membuktikan bahwa mereka adalah orang-orang yang bisa diandalkan.  Semua tugas berhasil diselesaikan, tanpa banyak bicara.  Tuntas.

.

SDN Manggarai 17
Sekarang saya ingin mengenalkan sekolah dasar tempat kami akan mengajar nanti.  Sekolah ini berada tepat di pinggir jalan besar Jln. Manggarai Selatan.  Setiap beberapa saat terdengar bunyi kereta api yang melintas.  Sekolah ini lokasinya juga berdekatan dengan stasiun kereta Manggarai.

Menurut penuturan pihak sekolah, sebagian besar muridnya berasal dari masyarakat kelas menengah ke bawah, yang tinggal tidak jauh dari sekolah tersebut.

Gedung sekolahnya relatif cukup baik. Tiga lantai. Lapangannya pun cukup luas. Di lokasi tersebut terdapat enam sekolah dasar. SDN Manggarai 9, 11, 13, 15, 17, 19

6 SD dalam satu lokasi (photo by @nh18)

Lapangan (photo by Tim KI SDN Manggarai)

Lima dari enam sekolah tersebut akan didatangi oleh tim-tim Kelas Inspirasi. Sehingga kompleksitas kelas inspirasi kali ini adalah kami harus menyelaraskan kegiatan acara pembukaan KI dengan tim-tim lain yang bertugas di lokasi yang sama.

Dan sedihnya adalah … ada satu sekolah yang tidak didatangi oleh tim KI. Kami tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan murid-murid di sekolah yang tidak didatangi tersebut. Mereka pasti bertanya-tanya, mengapa sekolah yang lain dikunjungi tetapi sekolah kami tidak ? Mengapa kawan-kawan kami bisa bergembira bersama Bapak-Ibu KI … kok kami tidak ?

Sebetulnya panitia rekrutmen sekolah sudah melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada semua sekolah, ke enam sekolah yang ada di lokasi tersebut. Namun mungkin karena pertimbangan-pertimbangan tertentu salah satu pihak sekolah di lokasi tersebut tidak memberikan izin tim Kelas Inspirasi untuk melakukan aktifitas di sekolahnya.

(Hal yang sama, pernah saya alami ketika saya mengikuti KI di Bogor)(Ada tiga sekolah di lokasi yang sama, namun satu sekolah menolak.  Sehingga KI hanya diadakan di dua sekolah saja)(Dan anda harus lihat betapa nelangsanya murid-murid SD yang tidak mendapatkan program ini).

Sepertinya kadar “kesuka-relaan” kami sedang diuji. Banyak yang menyangsikan apakah kami ini benar-benar tulus atau ada tujuan-tujuan tertentu yang lain ?

Tidak bisa dipungkiri, bahwa masih ada banyak pihak skeptis yang kerap mempertanyakan kegiatan kelas inspirasi ini.  Di dalam benak mereka-mereka mungkin ada kecurigaan mengenai maksud dan tujuan program ini.  Mungkin mereka heran kok ada orang yang mau bersusah payah bekerja tanpa dibayar.

Semoga dengan berjalannya waktu mereka semua bisa sadar, bahwa apa yang kami lakukan ini adalah semata-mata murni memberikan inspirasi dan kegembiraan untuk anak-anak SD.  Agar anak-anak itu bisa mempunyai cita-cita yang tinggi.  Agar mereka bisa mempunyai kualitas hidup yang lebih baik di masa yang akan datang.

Itu saja.

salam saya