.
(Ini bukan pengalaman pribadi saya, tetapi ini pengalaman pribadi Bunda, istri saya)
15 Juni 2011
Pagi itu saya berangkat sendiri. Tidak bersama Istri. Saya harus bergegas menuju sebuah Hotel, ada workshop yang harus saya pimpin pagi itu. Saya harus datang lebih awal.
Akibatnya Istri saya berangkat ke kantor sendiri dengan menggunakan taksi.
Istri saya berkantor di daerah Ciracas, Jakarta Timur. Melewati Jalan Tol lingkar luar (JORR)
Singkat kata, taxi masuk tol. Bayar tol Rp 7000. Uang istri saya Rp 100.000. Karcis diterima juga uang kembaliannya. Karena buru-buru, uang kembalian tidak diperiksa lagi oleh Istri saya. Setelah sampai kantor, istri saya baru sadar bahwa ternyata kembalian pembayaran tol tadi hanya Rp. 43.000. (kembaliannya harusnya Rp 93.000 bukan ?) Ini berarti kurang Rp 50.000.
Limapuluh ribu itu lumayan besar nilainya. Jumlah itu harusnya bisa untuk bayar toll tujuh kali bukan ?. Bunda termasuk orang yang cermat dalam mengatur pengeluaran kami. Sehingga dia langsung menelpon pihak jalan toll untuk menanyakan kembalian uang tersebut.
Ternyata laporan Bunda itu ditindak lanjuti. Bunda bercerita bahwa hari itu dia beberapa kali menerima telpon dari pihak yang berwenang mengelola JORR.
Inti pembicaraannya kurang lebih adalah Bunda diminta untuk menyebutkan kode-kode tertentu yang ada di karcis toll. Ini rupanya untuk mengetahui jam berapa kejadian itu terjadi. Di pintu masuk yang mana bahkan di counter nomer berapa. Agar diketahui siapa petugas yang bertugas waktu itu.
Hari itu mereka akan menghitung kembali uang yang ada di counter tersebut, jika ada uang yang berlebih maka bisa dipastikan bahwa itu (salah satunya) adalah karena uang kekurangan kembalian milik Bunda.
Dan benar saja, sore harinya Bunda dihubungi kembali. Memang ada uang lebih. Mereka bertanya kapan akan diambil di pintu toll yang mana ?
.
16 Juni 2011
Pagi hari Bunda berangkat ke kantor dengan mampir melapor dulu di pintu toll yang biasa. Dia rupanya telah janjian dengan pengawas / supervisor pintu toll tersebut yang akan menyerahkan uang kembalian 50 ribu rupiah itu. Bunda bahkan tidak turun dari Mobil, karena sang pengawas tersebut lah yang mendatangi Bunda dan menyerahkan uangnya langsung, disertai permohonan maaf karena kemarin kurang kembaliannya.
Setelah bunda sampai kantor pun Bunda masih ditelpon kembali, untuk mengkonfirmasi ulang apakah uang kembalian sudah diterima ?
Salut !
–
Ini sebuah kejadian kecil.
Nilai uangnya mungkin juga tidak seberapa, Lima Puluh Ribu rupiah.
Namun …
Bagi saya pribadi, ini sangat besar nilainya.
Saya harus mengacungi jempol pada petugas-petugas pengelola jalan toll tersebut. Mereka menindak lanjuti keluhan penggunanya (at least untuk kasus yang menimpa Bunda ini) dengan sangat baik dan bertanggung jawab.
Bravo Pengelola JORR
Saya pujikan kinerja anda ini.
Keep up the good work !
.
Salam saya
yappp,smg mkin bnyk yg berani memperjuangkan hakknya stelah tuntas menunaikan kewajibannya ya om,salut juga sama pengelolanya,semoga banyak yg ikut menerapkan
welldone!!
salut buat bunda yang mau susah payah menelusuri,
alhamdulillah ada pelayanan yang bagus ya oom
its just a call away kak …
tinggal angkat telpon …
dan Alhamdulillah dilayani dan difollow up dengan baik
Salut buat pengelola jorr. Masih ada yang jujur dan bersikap baik.
Pernah ketemu petugas tol yang ramah menyambut dengan tanya apa kabar kita hari ini.
Pelayanan yang menakjubkan (oleh pihak toll) di jaman yang seperti ini.
salut buat bunda-nya
untuk bisa memperjuangkan hal – hal yang besar harus didahului dengan memperjuangkan hal – hal yang kecil. (eh maaf ngomong yang nggak2 di rumah seorang trainer)
Harusnya tata birokrasi harus semudah dan selancar ini. 🙂
Semoga kejadian seperti itu hanya kelalaian semata, bukan kesengajaan.
salut sama pengelola jalan tolnya…
coba di kereta…
gak akan di gituin..
kdang malah oknumnya suka sengaja kurangin kembalian..
karena kita buru..buru…
ternyata masih ada kejujuran ya Om,apalagi uang 50rb tidak kecil ya.bisa buat beli 5 bukukan dipostingan saya 🙂
wah, jadi pelajaran juga nih, Mas
kalau karcis tol jgn langsung dibuang ya,
bisa jadi bukti kalau ada kejadian seperti yg dialami oleh Bunda 🙂
salut dan hormat ya dgn pengelola JORR
salam
Wah salut buat pengelola tol & juga bunda….
waw … cerita ini terjadi di Indonesia ? takjub dan waw banget secara cerita-cerita kayak gini biasanya settingnya di Jepang begitu, terharu ternyata pelayanan di Indonesia ada yang bikin salut
salut bagi yg melayani sepenuh hati
jadi salut…
salam kenal
wah bagus juga service nya ya.
dan berarti petugas tol nya emang jujur ya. dia gak sengaja kurang ngasih kembalian, bukan karena emang sengaja buat diambil sendiri duitnya…
salut.. salut…
wah! hebat amat! keren euy …
padahal saya punya pengalaman manyun bersama petugas tol
yah perkara telpon menelpon juga
patut jadi postingan berantai lagi nih hehehe makasi Om 😀
btw, 50rb itu besar lho om jumlahnya,
dan pastinya ya klo saya pun akan menelusuri gimana cara biar uangnya kembali hehehe
pelajaran : karcis tol jangan dibuang buru2 😀
tapi klo saya sih, biasanya sering minta supir taxi yang bayarin dulu,
nanti pas bayar ongkosnya sekalian dibayarin, demi menghindari hal2 seperti itu juga sih,
karena klo supir taxi kan sudah punya uang pas umumnya.
Hanya beberapa birokrasi yang bagus kerjanya…tapi tak apa ini membuktikan kalo tak semua birokrasi buruk
Wah…pelayanannya oke yah, sampai bisa ditindaklanjuti gitu 🙂
Syukur2 masih ada yang berlaku jujur seperti itu, saluuuut! 🙂
Btw, uang 50rb buat saya juga gede lho mas 😀
Bunda hebat karena mau mempertahankan haknya. Patut ditiru.
Dan bangga sekali ada pengelola publik macam JORR yang bertanggungjawab atas kesalahannya. Semoga semakin banyak yang seprti ini agar Indonesia menjadi semakin maju. Amin.
Subhanallah…
Pandai juga mereka menjaga citra yang baik 🙂
Alhamdulillaaahhh…. ternyata para pengelola cukup amanah ya Om, semoga tetap demikian dan ditiru oleh pelayanan publik lainnya.
Mengenai uang 50 ribu, cukup besar Om, buat bensin si Kupi bisa bolak balik rumah-kantor-rumah kurang lebih 15 hari-an hehehe…
kerja yang bagus dari petugaas jalan tol.. mau menerima komplain serta mau bertanggung jawab pula, saya pernah pulsa saya terpotong sekian dari sebuah operator selular tapi saya konfirmasi ke pihak operator mereka cuman meminta maaf tapi ndak bisa mengganti. syukurlah petugas tol JORR tidak seperti itu.. kerja yang baik
Keren ya om… semoga negeri kita bisa terus lebih baik dari hari ke hari.. 🙂
keren keren
hal kecil membuat sebuah perusahaan menjadi besar
ditengah isu kejujuran yang lagi marak…JORR mempelopori kembali penemuan nilai kejujuran…salut juga buat petugasnya yang mau jujur ngasih semua uang hasil “kutipannya”…bisa aja masuk kantong kan? 😀
Salut buat pihak jalan tol dan petugas yang bertugas, kejujuran mereka dan kecermatan bunda untuk membuat mereka jujur :bd
Temen2 bantu pejuang2 erepindo untuk membuat eIndonesia tetap berjaya menguasai 5 Benua dan menjajah Australia, Cina, Amerika Serikat bahkan Russia serta Eropa di eWorld.
bantu dengan klik ini ya
http://www.erepublik.com/en/referrer/wandrip
whh ternyata kejadian seperti itu bisa ditelusuri yachh? baru tau akuu…….salut utk petugas JORR yg begitu jujur dan mau meminta maaf atas kesalahannya…..
50rb itu lumayan besar om…kalo utk beli susu walu cukup utk seminggu heheh……..
untung ya…
meski aturan benar kadang oknum yg tak bertanggung jawabnya banyak..
tepuk tangan dulu aaahhhh…horeeeeee
asyik banget deh ceritanya…keren!!!
makasih ya om…baru tau kalo kertas kecil itu kucu disimpan….
iya ihh…salut! all my thumb up lah.
zaman sekarang kan udah jarang nemu yang begituan.
Pengalaman pengalaman “sederhana” yang terus menjaga api optimisme bisa terus menyala, bahwa di negeri kita masih banyak hal-hal baik.
masih banyak orang jujur
let’s pray for better indonesia
salam,
Nice work and goodjob (^_^)b
ada hadiah buat mereka …
Bunda …
Juga sampeyan mas ^^ …
monggo mampir sebentar ke blog sempit tak tertata milik saya ^^
atur nuhun ^^
pengguna Tol yang baik, bertemu masalah, melapor,
pengelola tol dan petugas, menindak lajuti dengan cepat,
mudahan ini awal yang akan ditiru oleh bagian lain,
tertiblah Indonesia 🙂
Luwar biasa!!! Ini baru namanya profesional. Salute buat JORR yang jujur dan profesional.
alhamdulillah…
empat jempol saya kasihkan buat pengelola TOL
saya percaya, masih ada orang baik di negeri ini.. hehe
Wow, hebat juga follow upnya…..Begitu cepat….Layak dapat jempol….
wow salut…sm jasa marga yg tetap memperhatikan keluhan pelanggan :)…moga kedepannya mereka lebih baik lagi agar tidak terjadi lagi kekeliruan 🙂
Wah… . Syukurnya bunda tidak membiarkan uangnya begitu saja. Jadi bisa mengambil banyak sisi positifnya.
Benar sekali, bukan tentang nominalnya tapi tentang pelayanan mereka yang berusaha sebaik2nya untuk melayani, dan menindaklanjuti permasalahan yang terjadi dengan konsumen..
bunda juga sudah bertindak cepat dan tepat, karena tidak sedikit orang yang dengan alasan nominalnya kecil maka tidak diperjuangkan, padahal kita berhak untuk mengajukan komplain..
Uang memang tak sekedar jumlah nominalnya..
Mantap….
Semoga pengalaman seperti ini terjadi di banyak aspek pelayanan di negara kita ini ya Om 🙂
Seandainya…semua karyawan pelayanan publik seperti pengelola JORR………….*mimpi dulu ah….*
HAhahah …
Tidak perlu mimpi Pak Neck …
Di dunia ini … juga di Indonesia …
Selalu Ada yang baik … selalu ada pula yang kurang baik …
Nah kebetulan kejadian nyata yang saya ceritakan ini adalah … Yang Baik …
Semoga bisa ditiru yang lain …
termasuk … saya sendiri …
harus amanah dalam menjalankan tugas …
as simple as that … !!!
salam saya pak Neck
Ini baru namanya contoh layanan publik. Soalnya saya pernah kecewa saat beli tiket KA dan pembuatan SIM. Yang tak bisa diminta kembali saat mengurus SIM kelebihan uang 100 ribu, alhasil harus ikhlas walau terasa berat 😦
Wow pak NH.. saya baru tau ada kisah integritas seperti ini…
kalau Rp 1000 gimana pak, saya tol BORR pernah hehehe tapi saya iklasin ajah 🙂
..
pengelolanya swasta ya Om..?
..
Pertama salut kepada Bunda, yang bagi orang lain mungkin enggan melakukan karena sudah pesimis duluan.
Kedua salut buat petugas toll, yang bersedia melayani. Berarti manajemen mereka sudah berjalan dengan baik, dan sudah dapat melayani masyarakat dengan baik.
Ketiga ceritanya seru…………. he3x 🙂
Wah… seandainya semua menerapkan kinerja seperti diatas, Indonesia bakal jadi negara maju….
Salam.
salut… jadi inget pas perjalanan om trainer ke malaysia tempo hari itu… kalo ga salah uang kembaliannya juga ga keambil ya om… ternyata orang2 kita sendiri pun juga jujur 🙂
hal kecil tapi luar biasa..kalau semua perusahaan melayani komplain konsumen dengan cara seperti ini,pasti tidak akan lagi konsumen yang memaki2 dan menggerutu
50ribu itu bagi saya adalah jumlah yang besar om. Kalau JORR memperhatikan hal yang besar seperti itu berarti sudah mulai berbenah. Salut dengan JORR yang berupaya memperbaiki kinerjanya
bah hrus seperti ini ,,jujur selalu,,,
keren keren keren tuh petugasnya!!! satu diantara seribu mungkin yg seperti itu di indonesia 😦
Well, terbukti: pelayanan publik makin kemari makin correct terhadap pengguna maupun kualitas perusahaan. Cerita-cerita seperti ini menarik untuk diseru-serukan. Agar publik tidak semata mendapatkan pandangan negatif dari meda massa. Bagaimana pun tetap ada kondisi yang makin lebih baik lagi dan makin lebih baik lagi. Kita kan tak boleh menutup mata pada hal-hal seperti itu. Tidak harus terjebak pada perspektif lawas.
Tentunya masyarakat pun memiliki kontribusi yang patut diperhitungkan dalam menciptakan kondisi tersebut. Seperti yang bunda lakukan. Tanpa reaksi seperti yang Om ceritakan, aksi jemput bola seperti itu takkan pernah diketahui oleh publik. Ini patut diseru-serukan. Salut, Om.
Meskipun hanya kejadian kecil, tapi salut dengan Om yang tetap mempublikasikan melalui blog ini. Kebaikan meskipun kecil yang patut dihargai.
Yang bagus bukan yang hanya pengolal toll tetapi ada 3 orang.Mereka adalah :
1. Bunda .
Yang dengan cermat mengecek uang kembalian, lalu melaporkan ke pihak toll. Disini ada nilai educationnya.
Kalau saya pasti aras-arasen melakukan hal serupa.
2. Pihak toll yang bertanggung jawab penuh atas uang 50 ribu itu. Mereka tidak langsung percaya begitu saja atas laporan dari Bunda tetapi juga melakukan investigasi guna mengetahui duduk perkaranya. Setelah oke barulah kewajiban mereka laksanakan.
3. Oom nh 18, karena bisa dan mau membuat postingan ini sehingga para pengunjung mengetahui bagaimana kita berpikir, bersikap dan bertindak jika menghadapi peristiwa yang sama.
Oleh karena itu saya memberikan piagam penghargaan berupa ” Jalma Dharma Adiguna”
Terma kasih
Salam hangat dari Surabaya
.Dulu ketika saya masih remaja dan baru beranjak dewasa saya punya begitu banyak keinginan dalam hidup ini. Banyak hal remeh temeh yang seolah menjadi pusat kehidupan saya..Masih segar dalam ingatan ketika saya bolak balik bengkel cuma untuk memperoleh mobil yang super pendek.