BARE HAND


Tentang tangan lagi.

Rabu, 13 Juni 2012
Hari ini saya ada undangan untuk mengikuti training disalah satu hotel di tengah Jakarta.  Saya jadi peserta training.  Training yang saya ikuti ini kurang lebih membahas tentang orientasi pencapaian.  Atau dalam bahasa kompetensinya disebut … Achievement Orientation.  Singkatnya adalah tentang bagaimana menumbuhkan motivasi yang kuat dari dalam diri kita sendiri untuk mencapai tujuan.  Entah dalam pekerjaan … entah dalam kehidupan sehari-hari.

Saya rasa, saya tidak perlu menceritakan secara detil tentang apa yang diberikan oleh sang  Fasilitator muda yang memfasilitasi training tersebut.  Yang perlu saya ceritakan disini adalah … ada satu bagian menarik dari training ini.

Kita dibagikan sebilah Papan Kayu … cukup tebal … saya ukur kurang lebih tebalnya 2 cm.  Sang Fasilitator muda itu meminta kita semua menulis apa impian kita … di salah satu sisi papan.  Dan kemudian di sisi sebaliknya dia meminta kita untuk menuliskan pula hambatan ataupun potensi hambatan yang mungkin akan kita temui dalam rangka mencapai impian tersebut.

Lalu kita satu persatu diminta untuk maju kedepan … meletakkan Bilah Papan bertebal 2 senti tersebut ke sepasang ambalan/tatakan.  Mirip seperti orang kalau sedang latihan karate … mematahkan batu bata, atau bahkan batang pipa dragon. 

Dan ya … anda tentu sudah bisa menebak … kita diminta untuk mematahkan Papan tersebut dengan tangan kosong.  Konsentrasikan fikiran kita … bulatkan tekad kita … untuk meraih impian tersebut … dan sekaligus “mematahkan” semua hambatan yang menghalangi.  Dilambangkan dengan aksi mematahkan papan tersebut.  Persis seperti orang yang latihan karate itu.

Tiba giliran saya maju … konsentrasi … dan … BRAAAAKKK …. Papan itu bisa patah sodara-sodara !!!  Sekali gebrak saja !!!

Saya kaget … Saya terkagum-kagum sendiri dengan kekuatan saya itu.  Amazing !!! 
Saya bisa mematahkan papan itu.  Saya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan saya.

Bagi orang yang pernah latihan bela diri … pasti ini hal yang sangat biasa … sangat lazim.  Tak ada yang istimewa …  Namun bagi saya pribadi … ini sungguh sesuatu yang LUAR BIASA.

Seumur hidup saya … saya tidak pernah ikut latihan bela diri sama sekali.  Belum pernah mematahkan benda-benda keras seperti itu.  Belum pernah mengikuti latihan-latihan seperti itu.  Nilai olah raga saya di sekolahpun boleh dikatakan tidak begitu baik.  Standar saja … 6 … atau paling tinggi 7.  Jujur … otot-otot saya pun sama sekali tidak terlatih.  Bukan tipe ber”sepir” atawa ber “six pack” ala binaragawan … macam Ade Rai.  Malah cenderung “lembek”.  Letoy banget.  Saya tidak ikut fitness.  Tidak pernah menginjak Gym.  Kebayang betapa ringkihnya saya bukan ?.  Dan mohon dicatat … usia saya sudah mendekati setengah abad sodara-sodara … sudah tidak muda lagi.  Kekuatan fisik pun  sudah banyak berkurang.  by nature.

Itu sebabnya saya sangat bangga sekali bisa melakukan upaya pematahan Papan ini.  Hanya dengan sekali gebrak saja.  Dengan tangan kosong.  I feel good … !!!

Kuncinya adalah … konsentrasi … dan keyakinan … kebulatan tekad … Bahwa kita bisa menanggulangi hambatan yang akan kita temui dalam mencapai impian kita.

Ini pelajaran berharga yang saya dapat hari ini.  Bagaimana menumbuhkan keyakinan pada diri sendiri … bahwa … kita bisa melakukan ikhtiar terbaik … untuk mencapai tujuan kita.  Breaking your Mental Block !!!

So … hari ini … 13 Juni 2012.  Untuk pertamakalinya … si Trainer bisa mematahkan papan setebal 2 senti … dengan tangan kosong … with his own bare hand.

SAYA BISAAAA !!!

Salam saya

.

.

.

 

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

35 tanggapan untuk “BARE HAND”

  1. mohon maaf …
    mungkin ada frase yang diulang-ulang …
    tapi … saya harus jujur pada diri sendiri … itulah yang saya rasakan
    saya memang masih terheran-heran dengan kejadian sore ini tadi …

  2. Mantaps bos. Waktu saya melakukan hal ini di sebuah training, saya agak takabur karena saya pernah latihan beladiri waktu muda. Akibatnya, saya perlu beberapa kali untuk mematahkan papan tadi. Sakitnya bahkan nggak hilang seminggu. Kekuatan pikiran memang dahsyat bos.

  3. horreeee….!!!!
    Eh kok sama ya nilai olahraga kita 😀 Cukup 6 saja hehehe (Itupun tertolong oleh Teori)
    (Aku selalu musuhan sama guru OR, apalagi banyak yang genit! hihihi)

  4. ikut senang, Om..
    sebagai sesama bukan kesayangan guru olahraga
    hal tersebut pasti membanggakan.

    patut aku coba juga..

  5. Wah.. ternyata bisa ya…
    Mungkin kalau kita bisa memaksa diri ke batas teratas kemampuan kita, banyak hal yang bisa kita lakukan ya, Om…
    Keseringan sih biasanya kita (saya) malas terlalu berusaha. Hehe…

  6. Bener banget om, kuncinya adalah keyakinan pada diri dan kemampuan kita sendiri untuk menghadapi sebuah masalah atau tantangan dalam hidup…. 🙂

  7. he..he..samaan lagi …, bukan kesayangan guru olah raga …,
    Punya pengalaman buruk di lap basket, bisa shoot dari setengah lapangan, itu lho yg bernilai 3, guru cuma bilang kebetulan…,
    bukannya dilatih lagi atau apa gitu ya, jadinya makin malas olah raga

  8. yang pentin yakin ya pak… samasekali tak terlintas kekhawatiran tangannya kenapa2 sebelum menggebrak itu? pokoke..selamat deh! anda juwaraaa! 🙂

  9. Setebal 2 cm itu ukuran panjang x lebarnya berapa om? Mungkin kalau diukur secara fisika, memungkinkan patah meskipun tidak semua orang yakin bisa mematahkannya.
    Maksud saya begini om …
    Saya pernah punya pengalaman di pabrik, kata pengantarnya sama seperti di atas. Kekuatan pikiran untuk mencapai tujuan. Saya diberi sebuah kentang dan sebuah sedotan. Bagaimana caranya agar bisa menancapkan sebuah sedotan ke dalam sebuah kentang hingga tembus tanpa bantuan apapun. Secara akal memang tidak mungkin menancapkan sebuah sedotan yang lembek ke sebuah kentang yang keras seperti itu.
    Sebelumnya sang trainer mewanti-wanti agar jangan memegang kentang pada bagian bawah, jangan menggunakan telapak tangan, nanti telapak tangannya bisa tembus kena sedotan. Memegangnya harus pada pinggir dan hanya menggunakan jari-jari saja, telapak tangan tidak boleh menempel pada kentang.

    Beberapa orang bisa melakukannya, menembus kentang dengan sebuah sedotan. Beberapa yang lain tidak bisa. Mungkin kurang yakin. Saya termasuk orang yang bisa melakukannya.

    Setelah saya sampai di rumah, saya pikir kembali secara logika fisika. Memang sedotan itu lembek, tapi dengan sebuah kecepatan minimal segitu, sebuah sedotan bisa menembus kentang yang keras itu. Naah, sayangnya saya tidak pernah melakukan pengukuran berapa kecepatan minimal sedotan sebelum menyentuh ujung kentang. Kalau kecepatannya kurang, sedotannya patah.

    Memang dibutuhkan keyakinan untuk bisa melakukan itu.

  10. widih hebat…
    saya baca postingan ini aja ya, seras mau ikut lompat2 kegirangan.
    kerasa banget perasaan happy + kaget dari Om NH… 🙂 saya juga ikutan semangat.

    Om NH cocok nih jadi motivator. Ya.. secara trainer sih …

  11. Setuju sekali dengan kalimat ini:
    Kuncinya adalah … konsentrasi … dan keyakinan … kebulatan tekad … Bahwa kita bisa menanggulangi hambatan yang akan kita temui dalam mencapai impian kita.

    Dan kalau boleh ditambahkan, seperti yang dikatakan Pakde Cholik, jangan remehkan (underestimate) pada diri sendiri, tapi juga tidak boleh terlalu percaya diri yang mengakibatkan kita meremehkan segala yang ada di hadapan kita.. 🙂

  12. wahh hebat yach ternyata Om Nh bisa mematahkan balok itu…..berarti waktu itu bener2 konsentrasi yach om…padahal konsentrasi di depan orang banyak agak susah yachh….

any comments sodara-sodara ?