ICE BREAKERS


.
Terjemahan harfiahnya adalah Pemecah Es.  
Terjemahan bebasnya adalah upaya untuk memecah kebekuan dalam suatu aktifitas Training atau Workshop.
 

Apa itu Ice Breakers?   Mengapa penting ?
Menurut John Townsend adalam bukunya Trainer’s pocket book, Ice breakers bisa disebut sebagai ”inclusion exercise”.  Yaitu suatu latihan untuk mengikutsertakan.  Karena memang pada hakikatnya guna Ice Breaker adalah untuk membuat perserta training atau workshop merasa diikut sertakan.  (”feel included”).

Ice breaker sekaligus berfungsi untuk memfokuskan peserta.  Membuat peserta relax dan comfortable … Agar mereka tidak mencemaskan mengenai teman sesama peserta lain yang mungkin belum dikenalnya.  Agar mereka tidak meributkan mengenai pengaturan tempat duduk … Dan yang terakhir agar peserta fikirannya tidak melanglang buana kemana-mana … entah ke rumah … ke kantor … atau … ke Mall terdekat.   Pendek kata … FOCUS.  “Grab the participant’s attention”.

.
Bentuknya ?
Macam-macam … Yang paling sederhana adalah aktifitas perkenalan diri.  Bisa dilakukan dengan cara non conventional … tidak sekedar menyebut nama dan asal daerah/perusahaan saja.  Aktifitas ini dikombinasikan dengan permainan.  Kalau perlu … menyebutkan sedikit mengenai kegemaran mereka, hal yang unik dari mereka, bahkan rahasia-rahasia mereka.  (tentu diambil rahasia yang ringan-ringan saja …). 
Contoh : ”tahukah sodara-sodara sekalian … bahwa saya pakai gigi palsu ???” … dan sebagainya
(BTW : ini contoh riil) (hahaha)

.
Kapan dilakukan ?
Yang paling umum tentu saja … di menit-menit awal pelatihan.  Atau di menit-menit awal setelah break makan siang.  Agar sukma mereka yang tadinya kemana-mana … bisa berkumpul kembali … fokus bersatu dengan raganya … (halah)

.
Syarat Ice Breaker yang baik ?
Ada banyak … Namun salah TIGA diantaranya adalah … ingat teriakan Tarzan … A – U – O

1. A – musing :
Para peserta harus fun … enjoy dan menikmatinya … lakukan kegiatan ringan dan menggembirakan.  Kalau perlu menggunakan alat bantu yang menarik.  (Bola, Balon, Dadu, Kemoceng, Kartu Remi, Tissue dan sebagainya)(Ini training apa maen sulap sih ??)

 2. U – nique :
Kalau bisa … kegiatan ini bersifat unik dan genuine … Para peserta belum pernah melakukannya … Supaya ada element of surprisesnya.   Untuk itu diperlukan kreatifitas Trainer untuk selalu memperkaya koleksi Ice Breakernya …

3. O – ptimistic :
Harus bersifat optimis … menyebarkan energi Positif … agar didapat mood yang bagus untuk memulai Training / Workshop.  Dan peserta tidak merasa terancam dan ditakut-takuti.  Jangan memulai training dengan Pertanyaan … ”Tolong sebutkan hal-hal yang membuat anda sedih … !!!” (baru mulai kok sudah mellow …)(training cap opo iki …)

Dan semua aktifitas itu harus … KEEP IT SHORT
Alias tidak berlarut–larut atau berlama-lama …

.
Mengapa demikian … ??? 

Sebab kalau kelamaan … ini perlu dipertanyakan …
Anda ini mau mengadakan training – workshop … apa mau main-main sih ???? (hahaha)

Yang jelas … saya percaya … bahwa … Keberhasilan suatu Training / Workshop ini sedikit banyak juga dipengaruhi oleh skenario Ice breaking yang kita mainkan … !!!

.

.

(Mohon maaf … Si Trainer lagi kumat urat Sotoy nya …) 🙂 🙂 🙂

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

22 tanggapan untuk “ICE BREAKERS”

  1. Setuju, emang kalau habis ice breaking suka agak semangat lagi gitu 😀 cuma kadang suka ada yang garing binti jayus jadi males deh turut serta didalemnya. Ice Breaking itu pendeknya segimana ? biar gg ngegantung juga gg kelamaan

    1. Tidak ada teori yang menjelaskan …
      Namun rule of thumbs yang saya gunakan adalah …
      Per peserta tidak boleh lebih dari 1-2 menit …
      Dan secara total … tidak boleh lebih dari 30 Menit …

  2. Sangat di perlukan untu memecahkan es yang beku 😆 yang jelas dengan ice breaking semua kembali pada jalurnya setelah melalang buana.

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

  3. Di ruang kuliah juga diperlukan hal semacam ini, Om.. Memang tidak bisa pakai games, karena waktunya sedikit. Yang sering saya lakukan adalah dg menyapa mahasiswa ketika membaca absen sebelum kuliah dimulai. Kemudian dua atau tiga orang dari mereka saya sedikit bertanya ringan. Dg membuat suasana awal pertemuan senyaman mungkin, itu sudah membuat kelas menjadi cair, sehingga perkuliahan pun berjalan dg menyenangkan…

    Nah, kalau untuk training, saya juga selalu menggunakan games atau yg semacam itu untuk ice breaking. Bahkan beberapa games yg Om pernah muat di sini, sering saya pakai, hehehe… 🙂

  4. kalo aku lagi jadi instruktur sih biasanya ga pake ice breaker gitu om.. soalnya belum pernah ikut pelatihan TOT, palingan ngobrol santai aja sampe ga kerasa udah masuk materi 🙂

  5. kalo saya lagi memfasilitasi kelompok anak untuk materi yang agak serius, mesti banyak stock ice breaker om, soalnya kalo gak mereka jadi bete hehehe maklum anak anak. Tapi pengalaman melakukan swot analisis dengan anak anak, setelah di kasih ice breaker maka konsep yg agak begitu sulit bagi mereka bisa di hajar sampai tuntas…yang penting FUN hehehe

  6. Saya pernah melakukannya beberapa kali kalau ikut training, biasanya diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia. Ice break banyak membantu ya Om, jadi orang-orang yang “jaim” agak sedikit berubah (mungkin termasuk saya sendiri)…. 🙂

  7. Wah penasaran nih jadi pengen di Training Om,biar merasakan sensasi ice breakingnya ala Om Trainer..Dan aku termasuk orang yang jaim juga Om,sebenarnya bukan jaim tapi pemalu hehe..*apa malu-maluin ya* haha..

    Met wiken ya Om
    Salm buat jagoannya dan Tante Trainer

  8. Setuju, Om. Bisa juga utk pengusir kantuk. Dulu kami biasa menyelipkan acara ice breaking setelah 1-2 jam training. Efeknya bagus sekali, peserta tidak ngantuk & tetap fokus. Demikian juga dengan trainernya. Hehehe…

    Salam hangat

  9. nambah wawasan….

    saya langsung tertarik dengan kata “feel included”.. saya terbayang feel so strong

    kata “nique” langsung terbayang Ni CampereniQue,

    kayanya ini training juga ya pak 🙂

  10. istilah ice breaker inilah sering saya jumpai setiap mengikuti seminar dengan bongso walondo (dulu ketika masih dinas di Merdeka Barat 13).
    Dalam jadwalnya selalu ada “Ice Breaker”, utamanya setelah beberapa sesi diskusi.

    Salam hangat dari Surabaya

  11. Setuju Om
    Bagus utk saling menggenal antar peserta dan ice breaker penting buat ngusir kantuk.
    Apalagi kalau permainannya ternyata sejalan dgn materi pelatihan.

any comments sodara-sodara ?