MANDI DI ALAM TERBUKA


 

Pernahkah anda mandi di alam terbuka ?

Mmmm … okelah … bagi sementara orang, ini bukan hal istimewa.  Biasa saja.  Termasuk juga bagi mereka yang aktif di kepramukaan, pecinta alam dan yang sejenisnya …  Mandi di alam terbuka sudah merupakan hal yang lumrah.  Trainer pun demikian.  Sebagai mantan anggota pramuka dan palang merah remaja … mandi di alam terbuka, dulu sering aku lakukan jika sedang Camping/Berkemah ke kawasan pegunungan.

 

Diluar kegiatan Pramuka dan PMR tadi … Trainer beberapa kali sempat merasakan mandi di alam terbuka yang lain … Paling tidak ada 4 tempat yang sempat aku ingat …

 

Pertama adalah ketika aku melakukan Study Lapang mahasiswa di Desa Ngetos, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur … Desa ini masih tertinggal … fasilitas MCKnya sama sekali tidak memadai waktu itu (tahun 1985).  Kami mandi dan ”throwing something dirty” (buang hajat) di belakang rumah ex pak kuwu (kepala desa).  Open air weiceh …

 

Kedua ketika aku KKN.  Lokasinya di Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.  Tahun 1986.  Ini sebuah desa di atas Gunung,  nun jauh disana … yang relatif miskin dan tertinggal.  Aku mandi di Balong … langsung dari Mata air… dan ini fasilitas untuk ”umum” … (eng ing eng …)(Maksud looohhh …?).  (Ya umum lah … siapa saja bisa mandi disitu …). (Tua – Muda … Laki – Perempuan … A’a dan juga teteh)

 

Ketigadi Trawas, Jawa Timur.  Tepatnya di Hotel & Cottage, Finna Golf Club.  Ya … ini di resort hotel sodara-sodara.  Waktu itu aku memberikan training untuk Para Salesman, tahun 2005.  Fasilitas Kamar Cottagenya super luas dan lengkap.  Komplit dengan Jacuzzi.  Yang asiknya … ada pancuran shower diluar, disamping kamar… berlantaikan batu-batuan alam … tempat sabunnya pun dari batu … dilingkupi taman indah … lengkap dengan kolam ikannya … ah mungkin ini mau diambil sensasinya … bagaimana rasanya mandi seperti orang desa di pancuran … (ya… yaaa … kiri kanannya sih tertutup pagar bebatuan dan tanaman yang tinggi … so jangan harap anda bisa mengintip saya yang sedang mandi disana… ) … Sambil mandi di pancuran … kita bisa memandang bulan dan kerlip bintang … full semilir angin pula … isis tenan (hahahhahaha).

 

Keempatdi Hotel Novotel Coralia, Bogor.  Ini baru saja … kemarin tgl 9 – 12 Desember 2008.  Penataan kamarnya cantik.  Walaupun tidak seluas kamar yang ada di Finna Golf Club.    Diteras belakang kamarku di lantai satu ini … ada bath tubnya … Kalau mau, kita bisa berendam di luar situ … sambil ”plonga-plongo” memandang taman belakang yang terbuka lebar … hanya dibatasi oleh tanaman setinggi dada.  Ini kira-kira foto TKP nya …

 

coralia1

Apa Trainer nekat berendam disana ??? … Tidak Sodara-sodara …!!!

Lho kenapa …??? … Sebab Trainer kalo di Bogor … Males mandi …. udaranya agak dingin … musim hujan sih … jadi aku ndak sempat mandi … huahahahahhaa ….

(en seperti biasa … kalo memang dasarnya sudah ganteng … ya ganteng saja … mau mandi ataupun tidak … tak ada bedanya toh …)(Gubrak … dzig … plung )

 

Kesimpulannya …

Di Lokasi nomer 1 dan 2, Mandi di alam terbuka adalah suatu kebutuhan dan keharusan … we have no choice … karena hanya itu yang tersedia … atau tidak mandi sama sekali.

 

Sementara di Lokasi nomer 3 dan 4, Mandi di alam terbuka adalah memuaskan ”sensasi” saja … dan ini adalah pilihan kita … mau mandi di kamar mandi dalam yang full AC … atau merasakan sensasi mandi dialam terbuka yang full angin.  (plus tolah toleh kiri kanan … takut ada oknum penderita voyerism … yang iseng suka ngintip …).

 

Dan trainer beruntung … telah pernah merasakan kedua-duanya … !!!

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

27 tanggapan untuk “MANDI DI ALAM TERBUKA”

  1. wuah sampe ada klaripikasi na..

    hwehehe

    kalo aq pas camping jarang mandi.. hehe
    kan spt kata Om
    kalo cuantik ya cuantik aja, mandi ato nggak mandi tak ada bedanya ya Om hwehehe :p

  2. waktu masih kecil doeloe
    saya sering mandi alam terbuka
    alias mandi di sungai….
    btw, soal klarifikasi itu
    rasanya lbh oke mengintip
    daripada diintip….hehehe 🙂

  3. hmmm kalo di Jepang mah biasa tuh
    ada pemandian air panas (onsen) terbuka dengan pemandangan menghampar
    bahkan pemandangan salju (brrr ngeliatnya dingin, tapi di dalam Onsen nya itu panassss)
    Kalau terpisah (F dan M) ya semua berbugil ria
    tapi kalau tidak terpisah (campur) ya pada pake handuk… no swimsuit.
    Jadi…. kalo mau ke Jepang kudu siap-siap berani hehehe.

    EM

  4. saya pernah waktu penelitan di flores. sebetulnya ada kamar mandi tertutup yang letaknya di luar rumah. tapi airnya harus ambil dari sungai juga…daripada gotong2 ember mending langsung….

  5. saya pernah mandi di tempat yang ga ada atapnya waktu outbond prajab dulu, tp sy ga pede, mandinya sambil jongkok supaya ga keliatan kalo ada orang ngintip di atas. Maluuu…! Kalo bisa milih sih mendingan ga mandi :mrgreen:

    tapii kalo suasananya nyaman di hotel kaya’ nomer 3 dan 4 itu, saya belum pernah om, asik ya kayanya? tapi kalo udara dingin…hmm..sama kaya’ om, mendingan ga mandi aja heee

  6. mandi di alam terbuka…
    rasanya pernah waktu kecil.. di sungai bareng ikan, bebek, ayam… semua berbugil ria.. (kan masih kecil jadi belum tahu apa itu malu, atau malu-maluin)…

  7. mandi di alam terbuka? hehe… si bapak ini mengingatkanku pada masa2 indah di bukittinggi dulu; mandi di sungai yg sangat sejuk dan bersih. sekarang, agak sulit ya menemukan sungai yg tidak tercemar…

    oya, dulu di kampung saya, surau kami memiliki kolam besar di halamannya, yg disebut dg “kulah”. bentuknya sangat mirip dg kolam renang, tanpa tembok. kulah itu digunakan oleh masyarakat sekitar buat kegiatan mencuci dan oleh anak2 digunakan buat mandi2 sambil menunggu ibunya mencuci. airnya yg bersih dan selalu mengalir ke sungai di sampingya menambah kenyamanan. saya sering menghabiskan waktu bersama teman2 di situ…

    tapi, sekarang sudah tidak ada lagi, sudah ditimbun dan berganti buat parkiran… 😦

  8. Karena saya orang kampung, maka mandi di alam terbuka tidak asing bagi saya!
    Sebaga info, di kampungku perempuan dan laki tidak boleh mandi bersamaan meskipun itu di sungai.

  9. Dulu…kalau sulit air di asrama, mandinya bareng penduduk, pake pancuran…dan pake sarung atau kain panjang…lha rame2 di tempat terbuka.

    Juga saat outbound, terang bulan, mandi di waduk Jatiluhur…ternyata teman cowok di atas melihat dengan jelas…tapi cuma bayangannya…dan biar mereka sendiri yang mikir, yang penting segaar

    Sekarang banyak hotel yang mempunyai 2 kamar mandi, di luar dan di dalam…kalau rame2 enak sih mandi di luar sambil lihat bintang…tapi kalau sendirian, dan temennya cowok semua, ngeri juga…mana mereka bandel2.

  10. sudah pernah…rasanya lingak linguk…asing begitu…walaupun alam terbukanya di sebuah spa…di Bali…ada tembok sih…tapi kita bisa lihat langit dan taman yang luas..
    Padahal kalo kita lihat didesa desa…mereka cuek aja…malah yang malu kita yang lihat

  11. sama, Pak. Kalau pulang ke Bukittinggi saya juga jarang mandi. Abisnya dingin banget. Tapi ya, gitu deh, biarpun nggak mandi, kalau udah manis ya manis aja… 🙂

  12. Saya sudah pernah Om, mandi di bawah langit (eh, di bawah rimbun pergola tanaman). Di spa-nya Bu Dyah Suminar tuh. Habis dimassage dan lulur, berendam bunga dan rempah, terus mandi pakai shower di bawah pergola. Yuhuiii …. asyik (lho, Bu Dyah kok malah cerita waktu mandi di spa di Bali?)

any comments sodara-sodara ?