MUSIK DALAM TRAINING


 

Note : … lagi … hari ini ada dua postingan mengenai Training … baca juga yang ini … POINTER

 

Trainer ini suka musik. 

Terus terang Trainer ini suka memasukkan unsur Musik dalam session-session Trainingnya.

Ada banyak ahli mengatakan bahwa efek musik ini bisa membantu penyerapan materi, membangkitkan susasana tertentu, mengeluarkan efek psychologis tertentu yang kita sesuaikan dengan segmen-segmen dalam tahapan Training kita …

 

Kehadiran Musik pada session training biasanya aku mulai saat menit pertama Training dimulai.  Trainee sudah masuk ke kelas semua.  Segera ruangan aku penuhi dengan musik dengan volume yang lumayan keras.  Musik yang aku pilih untuk membuka session biasanya adalah … Winter Game dari David Foster atau Star War theme … kadang orkestra Precussion Safri Duo  (atau bahkan Have Fun Go Mad …)(hehehe)

 

Musik full upbeat semi fanfare itu (katanya) bertujuan untuk setting the trainee’s mood.  Agar lebih bersemangat dan mulai fokus ke depan kelas … Musik tidak aku setel sampai Habis … hanya beberapa menit saja.  Dan ketika perhatian sudah kedepan semua … senyum sudah mengembang semua … mata sudah berbinar semua .. Musik aku fade out. Aku Stop.

 

Baru kemudian aku membuka dengan mengucapkan Basmallah, dan Doa agar kalimat lisanku lancar.  Lalu Salam … Selamat Pagi … memperkenalkan nama dan seterusnya … This is the crucial first Five Minutes … Jika 5 menit pertama melempem … wah akan sulit ”menaikkan” mood trainee … Tapi jika 5 menit pertama itu sudah sukses … InsyaALLAH menit-menit selanjutnya akan mengalir lebih baik.

 

Situasi lain yang sering aku tambah musik adalah … ketika mereka diskusi kelompok/case study atau brainstorming.  Aku selalu memasukkan musik-musik instrumental yang merangsang kreatifitas.  Jenis musik yang aku putar saat itu adalah jenis musik New Age / Digital Music macam punya Enya atau Kitaro … (Volumenya cukup lamat-lamat saja … tidak perlu keras-keras).

 

Jangan lupa … pada saat Break-Rehat Kopi … Aku juga memutar musik.  Ini disesuaikan dengan umur sebagian besar Audience.  Kalo Audiencenya ”anak-anak kemaren” aku akan memutar Yovie and The Nuno, Dewa, Ungu, dan yang sejenisnya.  Sementara kalau sebagian besar traineenya ”anak-anak badung jaman dulu”(yang seumuranku) … mungkin aku putarkan lagu-lagu Disco 80 an, Earth Wind and Fire, atau Queen.

 

Dan akhirnya … untuk memberikan kesan yang ”manis” dan ”maknyus” pada bagian akhir penutup Training.  Biasanya aku pilih musik jenis sweet upbeat macam Theme Song nya Caravan (dari Vanessa Mae …), ”Chariots of Fire”, … ”Semusim” atau bahkan Lagu ”Cintaku” dari Chrisye (yang diaransir ulang oleh Erwin Gutawa itu). 

 

Dengan demikian aku berharap ”climax” Training tetap terjaga sampai dengan menit terakhir … Dan Trainee keluar ruang kelas ku dengan tetap tersenyum.  Kesan manis tetap terbawa pulang … Training tetap dikenang … (plus ingat trainernya juga tentu …). 🙂

 

So jadi begitulah … selain Laptop,  gadget lain yang biasa aku bawa saat training adalah MP3 Player (dengan koleksi lagunya tentu).  Karena aku percaya

 

”Belajar akan lebih efektif jika kita semua berada dalam suasana yang FUN. Ini kata : Peter Kline.  Dan aku percaya itu …!!!

 

(Yang pantang diputar adalah Lagu Dangdut … karena Trainernya nanti malah Jogedan ...)

(Juga lagu Spa / Relaxing Music … nanti traineenya malah pada tidur pules …)

 

(Trainer bersenandung : ”Cinta … akan kuberikan … bagi hatimu yang damai …” )

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

26 tanggapan untuk “MUSIK DALAM TRAINING”

  1. Chariots of Fire….hmmm laguku tuh.
    Kalo semusim ngga deh, sukanya yang serasa aransemen barunya….

    5 menit pertama menentukan ya mas? Tapi bukannya biasanya 2 menit pertama grogi dulu… berarti harus dimanuver dengan 3 menit berikutnya ya? (sambil perhatikan stopwatch)… Ntar aku mau ahhh coba jadi trainee nya sambil pasang stop watch hihihi

    Gambatte utk setiap training ya mas
    EM

  2. efek musik ini bisa membantu penyerapan materi, membangkitkan susasana tertentu, mengeluarkan efek psychologis tertentu yang kita sesuaikan dengan segmen-segmen dalam tahapan Training kita …

    Ada bener nya juga 😀

  3. Wah, ilmu yang menarik nih….
    Bisa ditiru….
    Aku kan kadang2 suka ngasih training juga di kantor…
    Bos Nh emang kreatif banget deh…
    Kapan2 bisa pinjem koleksi lagunya…(copy paste maksudnya..)

  4. setuju bahwa lagu bisa mendukung kegiatan training, tapi dangdut juga ga masalah kok om…tergantung audience-nya ajah dan theme trainingnya. Karena saya pernah mengikuti training tentang game for children dan lagu dangdut jadi pembuka acaranya…dan it’s kinda fun..habis pesertanya banyak ibu2 sih 😀

  5. Yak….tul banget!!!setujuh…
    secara saya sebagai pengagum dan penikmat langsung trainer (dalam menerima materi)
    Ada tips ndak? begitu sampai field trainee ndak lupa dengan materi? hehe
    Kenapa saya sebut penikmat? karena memang jujur, saya sangat menikmati sekali tiap sesi-sesi training yang diberikan,
    materi lebih gampang masuk dan “dimengerti” bukan dihafal lhoh
    apalagi kalau trainer lagi joget didepan, heheh saya sangat menikmati fakta tersebut, xixii….
    Kapan ngasi training lagi Pak? ikut dong.

  6. whaaaaaaaaaa… winter game… i love it!!!
    whaaaaaaaaaaa enya sama kitaro … ma fave… whaaaaaaa vanessa mae… ga Toccata and Fugue skalian om… 😆 rada sangar…

    om… om… kapan2 kalo ada training udang eh undang carra downk!!!!! 😀

  7. Wah … patut dicoba nih ! Sebenernya sudah pernah baca pentingnya “setting the tone” ini menggunakan musik tapi perkiraan saya ini lebih cocok untuk training, sementara kalau untuk kelas saya belum pernah nyoba … Thanks for sharing Pak !

  8. jadi ingat dokter OB saya dulu, lagi tegang2nya di op. sesar, dia enak2an denger musik sambil nyanyi2.
    katanya, musik membuat pikiran lebih rileks. cuma si pasien nya aja yg makin sutris….entar kalo salah potong gimana?

    makasih dah mampir ke ‘rumah’ku…mungkin belum kenal yah?

  9. Ilmu baru nich, Ketika masih kuliah saya belajar sambil mendengarkan musik lebih masuk ke otak, tentunya jenis musik yang lembut juga sih. Dan untungnya teman sekamar memiliki kebiasaan yang sama pula. thanks

any comments sodara-sodara ?