POST SUBUH QUEUING


.

Post Dawn queuing … Antri Paska Subuh

Minggu lalu saya dua kali melakukan aktifitas antri paska subuh ini.  Seperti yang saya ceritakan di postingan sebelah berjudul “WISATA ANGKOT”,  minggu lalu itu saya ke Kantor Imigrasi Jakarta Selatan di daerah Mampang.  Mengurus pembuatan paspor untuk anak-anak saya, mumpung mereka libur seminggu (karena kelas mereka dipakai ujian anak-anak kelas terakhir).

.

20 Maret 2013
Saya datang ke kantor tersebut bersama kedua anak saya.  Jujur saya tidak tau prosedurnya secara jelas.  Saya sampai di kantor tersebut jam 07.40.  Kita harus mengambil nomer antrian terlebih dahulu.  Namun ketika saya lihat di konter pengambilan nomer antrian, nomer antrian untuk hari ini ternyata sudah habis.  HABIS.   Mengapa sudah habis ? … sebab … Imigrasi Jakarta Selatan membatasi jumlah pemohon per harinya.  Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, memang merupakan kantor Imigrasi yang relatif lebih ramai dibanding kantor imigrasi lainnya.  Di Jakarta Selatan itu memang banyak sekali sentra-sentra pemukiman kelas menengah.  Juga sentra tempat tinggal para expatriat.  Maka tidak heran jika potensi pemohon banyak.  Jika antrian per hari tidak dibatasi … niscaya pemohon akan membludak.  Dan suasana pun pasti akan semrawut tidak keruan.

Saya dan kedua anak saya kecewa.  Belum bisa dilayani hari ini.  Nomer antrian sudah melewati quota.  Kami kurang pagi datangnya.

Saya pergunakan kesempatan pagi ini untuk mencari info yang sejelas-jelasnya.  Juga mempersiapkan Map Kuning beserta fotokopi berkas yang diperlukan.  Salah satu info penting adalah … kita harus datang sangat pagi.  Karena menurut penuturan Sat-pam … mulai dari Subuh, sekitar jam empat s/d jam lima pagi, sudah banyak masyarakat yang antri.  Sehingga tidak heran jika anda datang jam 7.30 … maka antrian yang hanya tersedia beberapa ratus nomer itu, pasti sudah habis.

.

21 Maret 2013
Berbekal informasi dari petugas dan satpam Imigrasi tersebut.  Maka pagi utuk-utuk … sehabis subuh … saya langsung naik taksi ke Mampang.  Mencoba peruntungan saya untuk bisa mendapatkan nomer antrian sesegera mungkin.  Alhamdulillah sampai disana masyarakat yang datang baru sekitar 20 – 30 orang saja … (ya di pagi hari buta itu … sudah ada sekian orang yang antri).  Jam menunjukkan pukul 05.00.  Mulanya menunggu di depan pagar pintu gerbang.  Lalu beberapa saat kemudian pintu gerbang dibuka dan kita berlarian ke dalam.  Untuk mendapatkan posisi terdepan sudah tentu.  Sampai di depan mesin konter antrian kita semua berbaris rapi.  Mesin baru akan menyala dan dibuka pada jam 7.00 nanti.  So … dua jam ini … kami kelekaran … ada yang ndeprok … selonjor … jongkok … duduk … beralaskan koran.  Tapi ada juga yang jaim … tetap berdiri anggun … hahaha.

Om Trainer termasuk yang mana ??? … ya duduk dibawah lah … ndeprok … selonjoran.
(namun sekalipun demikian … hal ini tentu saja sama sekali tak mengurangi kadar ke “eiylekhanan” saya kan ????)(kalau dari sononya sudah eiylekhan … tak peduli jongkok-ndeprok-ngeden sekalipun … tetap saja ganteng toh … ??)

Rupanya antrian ini dibagi menjadi empat tipe

  • Antrian kode “A” ini untuk mereka yang telah mendaftar lewat “ONLINE”
  • Antrian kode “B” ini untuk mereka yang membawa berkas secara langsung
  • Antrian kode “C” untuk antri pembayaran – pemotretan dan scan sidik jari.
  • Antrian kode “D” untuk urusan yang lain

Saya termasuk tipe “B”… aplicant yang membawa berkas sendiri secara langsung.  Saya dapat nomer B-4 dan B-5.  Pembuatan paspor untuk dua orang.  Si Tengah dan si Bungsu.  Pengunjung terus berdatangan … Saya tengok di belakang saya … sudah mengular antrian panjang manusia.  (Panjang sekali sampai keluar gedung …).  Tak sampai setengah jam … nomer antrian sudah habis terdistribusikan untuk hari itu.

Loket penyerahan berkas baru dibuka pada jam 08.00.  Petugas mewanti-wanti agar kita memperhatikan layar televisi dan pemberitahuan audio.  Jangan sampai nomer kita terlewat … dipanggil tapi tidak muncul … Jika tidak muncul maka akan HANGUS.  Tanpa ampun.  Akan sia-sia saja upaya kita yang sudah antri dari subuh tadi.

Jam 08.15 nomer saya dipanggil.  Saya menyerahkan map kuning berisi berkas dan fotocopy dokumen-dokumen yang diminta.  Petugas loket memeriksa ke absahan dan kelengkapannya.  Tak sampai lima menit … SELESAI urusan hari ini.  Ya … Post Subuh Queuing hari ini … berjam-jam antri dari subuh ini adalah … hanya dalam rangka … demi menyerahkan berkas itu saja.  Yang hanya berlangsung 5 menit itu.  Hahahaha …

Kami diminta datang lagi pada hari yang sudah di tentukan … 25 Maret 2013 … untuk menjalani proses selanjutnya … yaitu Pembayaran, Pemotretan dan Scan Sidik jari.

.

25 Maret 2013
Kembali saya melakukan ritual … POST SUBUH QUEUING
Pagi-pagi utuk-utuk abis subuh.  Ke Mampang lagi … antri lagi … ndeprok lagi … selonjoran lagi … di depan mesin konter antrian keramat ituh … Hahaha … kali ini saya sudah siap dengan bekal supaya tidak kelaparan dan kehausan.  Sama seperti ritual yang kemarin … jam lima ngantri … jam tujuh konter nomer antrian beroperasi … dapet nomer antrian C14-C15 … jam 8 loket pelayanan baru dibuka.

Ya … kali ini kode antrian saya adalah C.  Hari ini acaranya adalah … Pembayaran … Pemotretan … dan scan sidik jari.  Sengaja anak-anak saya suruh datang belakangan.  Datang sekitar jam delapan pagi saja.  Sehingga mereka tidak perlu terkantuk-kantuk seperti ayahnya … menunggu dari Subuh. (aahhh so suit bukan ?)

Singkat kata … nomer kami dipanggil … bayar ke loket pembayaran, membayar hanya Rp 255.000 / paspor.  Ini biaya resmi sodara-sodara.  Setelah membayar … kami diminta menunggu di ruang tunggu pemotretan dan scan sidik jari.  Belum sampai satu menit duduk disana, sudah dipanggil lagi masuk ke ruang potret.  Potret – Scan … lalu wawancara dan tanda tangan.  Wawancaranya lebih ke arah pemeriksaan data … apakah sudah benar ejaan namanya. tanggal lahirnya, nomer alamat rumah dan sebagainya.  Tak sampai 30 menit … Urusan hari ini selesai …

Dijanjikan paspor akan jadi setelah 4 hari kerja.  Karena hari Jum’at libur.  Maka kami diminta datang senin depan.

Apa Om nanti akan melakukan ritual … POST SUBUH QUEUING lagi ? …
Mmm tidak … kali ini tidak perlu antri dari Subuh lagi.  Cukup menyerahkan tanda bukti pembayaran saja … dan tunggu nama kita dipanggil.  Tapi .. karena yang ingin mengambil paspor juga banyak … maka … tanda bukti pembayaran pun tentu saja akan disusun dan ditumpuk sedemikian rupa … sehingga … First In – First Serve …

.

So kesimpulannya apa Om ?
Kesimpulannya adalah … Membuat paspor itu sangat mudah dan murah ...
Asal …

  • Anda mengetahui prosedurnya
  • Anda punya dokumen lengkap dan sahih
  • Anda mau sabar mengantri … dari Subuh … POST SUBUH QUEUING !!!

.

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

35 tanggapan untuk “POST SUBUH QUEUING”

  1. Betul om…saya juga waktu bikin paspor juga pagi2 banget. Si Hanif belum bangun saya gendong ke mobil. Tapi ga rugi kok berangkat pagi2. bisa cepet selesai. Dan yang bikin bangga, ga pake calo…heheheh 🙂

    1. Saya rasa masih tetap perlu antri Bu …
      Namun mungkin tidak perlu dari Subuh …
      Menurut pendapat saya … ada baiknya Ibu meninjau situasi dahulu bertanya pada satpam atau petugas setempat … supaya kita bisa merencanakan tindakan kita

      Salam saya Bu Ika

  2. kalau dari pengalaman saya sih om, lebih baik daftar online. Allhamdulilah dari rumah gak perlu subuh-subuh. Tapi jadi punya pengalaman ya om , pengalaman antri subuh 🙂 btw Om NH sama keluarga mau jalan-jalan kemana nih 🙂

    1. Kalau di Jakarta Selatan.
      Walaupun on line sepertinya sebaiknya datang pagi-pagi sekali juga.
      karena untuk On Line ada batas aplicant perhari juga
      Keunggulan On Line adalah … dipanggil untuk pemotretannya lebih cepat …
      karena datanya sudah tersedia .., tak perlu di input lagi oleh petugas

      salam saya Mbak

    1. disini jam segitu Ayam-ayam sudah mulai berkokok …

      dan “ayam” yang lain sudah bergegas pulang …
      (hah … what did I say ?)

      salam saya Bundo

  3. passs banget … 😀 postingan ini pas banget untuk saya, jadi tau deh ntar prosedurnya, etapi … kira2 prosedur yg sama berlaku untuk perpanjangan paspor gak ya om? antri dan ambil nomer itu lho? biar siap2 gitu 🙂

    1. Sama Nik … perpanjangan juga sama …
      Namun demikian … ada fasilitas tambahan lain untuk perpanjangan …
      yaitu … di Jakarta Selatan ini disediakan drop box untuk perpanjangan Paspor ini.
      nggak perlu antri.
      (yang disebut drop box adalah … menyerahkan dokumen langsung ke resepsionis di lobby depan kantor)

      salam saya

  4. Ketika membaca ini, saya jadi ingat waktu antri di RSU. Antrinya lamaaaa banget.
    Trus kalo sudah sampai ke bagian yang seharusnya, misal bagian penyakit dalam, masih harus antri lagi.

    Dari jam setengah 8, diperiksa jam 11 siang.
    Dan yang membuat saya ‘gelo’, dokternya itu cukup banyak yang ‘nganggur’
    Jadi tersendatnya di antrian..hadeeeeh

    Jadi harus ijin sehari deh 😦

    1. Wah iya ya …
      seharusnya … kalo dokternya banyak … antriannya kan bisa diperpendek dan dipercepat ya …
      ah tapi entah lah … saya kurang tau bagaimana mekanisme “didalam” sana

      salam saya Bu Budhi

    1. Betul Tin …
      Kalo pendaftaran On Line itu memang lebih mudah …
      namun kalau case di Jakarta Selatan … ini hanya mempercepat foto saja
      plus yang antri di jalur On Line memang relatif sedikit

      Saya dengar di Jakarta barat dan Jakarta Pusat malah bisa satu hari selesai …
      namun saya sudah terlanjur cinta dengan Jak-Sel … hahahaha

      Salam saya Tin

    1. Asal semua sesuai aturan …
      dan tertib … mau nunggu berapa lama pun saya jabanin …
      lama berjam-jam itu bukan karena mereka kerja lamban …
      tetapi memang karena antriannya panjang …
      so enjoy saja … 🙂
      saya malah jadi banyak kenalan … sesama antriers …

      hehehe

  5. 3 hal Om..

    1. Membuat paspor
    Membuat paspor itu memang mudah dan murah, asal kita tahu prosedurnya. Saya setuju sekali dengan hal tersebut. Dulu, waktu membuat paspor di Jogja, saya tidak mengalami kesulitan yang berarti dari segi administrasi. Semuanya berjalan dengan baik, tanpa pungli. Ini patut dipujikan cara kerja kantor imigrasi kita.

    2. Antri subuh
    Ini konsekwensi tinggal di daerah padat ya Om.. Suka tidak suka, harus dijalani.. Untung Om sudah eiylekhan dari sononya, sehingga tetap bisa antri dengan penuh keeiylekhanan.. Coba kalau tidak, pasti sudah mati gaya.. 😀

    3. Cinta seorang ayah
    Inilah wujud cinta seorang ayah buat anak-anaknya..
    Meski harus terkantuk-kantuk untuk antri di subuh hari, tapi demi buah hati tercinta, itu semua dilewati dengan hati lapang.. Insya Allah ini akan menjadi pembelajaran luar biasa bagi anak-anak Om.. 🙂

    Salam saya Om..

    1. Iyo Da …
      Sebetulnya bisa saja saya ke Kantor Imigrasi di tempat lain …
      tetapi saya sudah kadung familiar dengan Jakarta Selatan …

      Dan lagi … publiknya relatif lebih “enak dilihat” … dan agak wangi …
      hahahaha

      salam saya Uda

    1. Benar Zee …
      Satu-satunya kendala adalah waktu antri …
      mengenai yang lain saya rasa mudah dan simpel prosedurnya

      salam saya Zee

    1. Keunggulan On Line adalah : “saingan”nya sedikit … nomer antrian jalur tipe “A” belum banyak yang pakai
      dan waktu kembali untuk datang foto relatif lebih cepat … kalau menyerahkan berkas dua hari datang kembali … kalau On Line … besoknya sudah disuruh datang kembali …
      selebihnya … sama antara online dan non online

      salam saya KaJol

  6. Belom pernah bikin paspor Om hihihi ketahuan gk pernah kemana2 😀 kalo aku disuruh ngantri dari subuh begitu dijamin bakal ketiduran lg ditengah antrian hahaha

    1. jika ada waktu cuti atau libur …
      tak ada salahnya untuk membuat Paspor Dang …
      saya rasa di Banjarmasin prosedurnya juga sama …
      (tetapi mengenai perlu antri datang subuh atau tidak ??? … mmm saya tidak tau)(sepertinya sih perlu datang pagi … tapi tidak perlu subuh)

      salam saya Mama Meca

  7. Butir pemahaman prosedur sangat membantu Dhimas. Dan buah kesabaran menunggu berharap Senin depan paspor mas-mas sudah jadi, siap berlibur sekeluarga. Salam

    1. Iya Yu …
      saya menikmati seluruh proses ini …
      anggap saja … wisata birokrasi kantor pemerintahan …
      rasakan sensasinya … hyahahaha

      salam saya Yu Prih

any comments sodara-sodara ?