UNTUNG RUGI


Menara masjid 3

Saya pernah mendengarkan sebuah ceramah.
Dibawakan oleh  seorang Ustadz yang menjadi khotib sholat Jum’at di daerah Lido Sukabumi.
Beberapa bulan yang lalu.  Ketika saya mengadakan Training Outbound  disana …
Isinya sederhana sekali … namun sangat melekat di hati saya.

Dan ini adalah kurang lebih intisari dari khobah singkatnya siang itu …

.

.

.

.

Pak Ustadz itu bilang … Ada Empat macam golongan manusia …

Pertama           : Mereka yang di Dunia, ”untung” … Di akhirat pun ”untung” …

Kedua              : Mereka yang di Dunia, ”untung” … tetapi di akhirat ”rugi” …

Ketiga             : Mereka yang di Dunia, ”rugi” … tetapi di akhirat ”untung” …

Keempat          : Mereka yang di Dunia, ”rugi” … dan di akhiratnya pun ”rugi” …

(”Untung” dan ”Rugi” sengaja saya beri tanda koma)(karena ini memang sama sekali bukan  tentang perdagangan …).  Untung dan Rugi disini tentu pengertiannya jauh lebih dalam …

Secara logika, sudah tentu Golongan yang Pertama-lah yang ingin kita tuju.

Tujuan hidup yang sejati … Golongan mereka yang sukses di Dunia dan Sukses pula di Akhirat.  Di dunia mampu senang dan bahagia tetapi sama sekali tidak melupakan kehidupan akhiratnya.  Banyak beramal dan beribadah untuk tabungan dihari nantinya.

Golongan kedua … adalah mereka yang mencari rejeki dengan cara yang tidak halal … mencuri … merampok … baik merampok yang ”sopan” maupun merampok yang terang-terangan …  Mereka Kaya raya secara materi namun miskin jiwa … miskin amalan …

Golongan ketiga adalah … mereka yang tidak beruntung di dunia … miskin … bekerja serabutan … tetapi selalu bekerja di jalan ALLAH … selalu mencari rejeki yang jujur, …  yang halal … meskipun hasilnya jauh dari mencukupi kebutuhan sehari-harinya.  Sekalipun miskin  mereka senantiasa tidak melupakan kewajibannya kepada ALLAH …  Tetap beribadah secara tekun sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh NYA.

Dan yang terakhir …

Yang paling konyol … Golongan yang ke empat.

Sudah Miskin di dunia, Tak beribadah … Berbuat maksiat pula …

Didunia tidak mendapatkan apa-apa … Pun tidak mempersiapkan apa-apa untuk ”tabungan” dihari akhiratnya …

Sia-sia saja hidupnya …

Sungguh sangat merugi …

Naudzubillahi Min Dzaalik …

—-

Semoga kita semua termasuk golongan yang beruntung …

Baik di Dunia …

Maupun di Akhirat …

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

19 tanggapan untuk “UNTUNG RUGI”

  1. Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung di Dunia dan Akherat..Amien

    untuk golongan IV itu jadi inget tulisan Abang tentang Modal Lelaki itu lho..yang ada enam..kalau enam-enamnya ga punya…ke laut aja deh….

  2. Ikhtiar dan berdo’a supaya beruntung di dunia sambil menyiapkan bekal supaya beruntung di akhirat..

    Yang beruntung di dunia salah satu ibadahnya adalah dengan selalu bersyukur atas segala keuntungan (kenikmatan) yg telah diperolehnya. Sedangkan yang kurang beruntung di dunia salah satu ibadahnya adalah dengan bersabar.

    Semoga kita semua termasuk golongan orang2 yang pandai bersyukur dan bersabar.. amiin yaa Rabb al’alamiin..

  3. Betul Om… ngeri aja kalau sampai kita jatuh ke golongan IV itu, sial..apes..

    Btw, Jumatan di Lido katanya khotib yang ceramah sering pake bahasa Arab ya, Om… full version? Tapi kalo yang om denger pasti enggak, ya kan? :-p

  4. oleh karenanya kita selalu baca doa pamungkas: “rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘azabannar”, yang intinya adalah meminta agar kita diberi kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

    semoga kita termasuk dalam golongan yang berbahagia itu ya Pak.. 😀

  5. Sekarang kalo liat di masyarakat bawah… prihatin juga maseh banyak yang termasuk golongan ke IV itu ..Mas NH.. bantu dong nginsapinnya….ehhhh…ehhh.ehh
    Salam Hangat
    C.U

  6. mudah2an saya dapet yang beruntung dunia akhirat, amin.

    salam kenal juga pak, makasih udah berkunjung.

    manggilnya apa ya enaknya?? secara senior sama2 sosek IPB bisa bang, mas, kang.

    dari angkatan yang senior banget bisa saya panggil pak, om..hehe..karena dosen penguji saya aja angkatan 17. dosen fav angkatan 18. dosen masih kontak ama saya angkatan 19 juga pak….mungkin kenal..secara dulu kan masih belum beribu – ribu ya…

    salam kenal ya pak, dari yunior jauuuh.. 🙂

  7. Yah, tiap hari Jumat bikin postingan renungan aja, dong… Yang begini ini asyik lho… hehehehe…

    Aku mengamini kalimat yang terakhir, Ya.. Beruntung sekarang, beruntung nanti… Amin.

any comments sodara-sodara ?