(Warning … It’s gonna be serious this time …) 🙂
.
Tongkat berguna untuk menopang tubuh, … membantu kita berjalan.
Dulu waktu aku menjadi mahasiswa 1982-1987. Aku punya teman sekelas. Dia selalu menggunakan tongkat jika pergi kemana-mana. Pergi Kuliah, praktikum, KKN, Study Lapang, ujian dan lain sebagainya. Ya … dia memerlukan tongkat untuk menopang tubuhnya. Karena salah satu kakinya tidak berfungsi sempurna. Tongkatnya terbuat dari rotan … ada pula yang dari kayu … (dia punya beberapa koleksi rupanya …)
Temanku ini sangat mengagumkan. Pintar, Sederhana, Bersahaja, Ramah, Tenang, santun dan taat beragama. Dia berasal dari Sumatera Utara, kelahiran Medan.
Aku pernah berkunjung ke pondokan / asrama tempat tinggalnya di Bogor. Aku beberapa kali satu group dengan dia ketika kami ada tugas paper mata kuliah tertentu.
Yang paling aku ingat adalah ketika kami mendapat mata kuliah Pembiayaan Usaha Pertanian (kalau tidak salah ???) . Kami harus membuat penelitian kecil. Mencari responden … perusahaan kecil dan menengah pengolahan hasil pertanian …
Aku dan Dia berkeliling kabupaten Bogor untuk mencari perusahaan / pabrik pengolahan hasil pertanian yang berskala kecil. Waktu itu yang kami pilih sebagai object penelitian adalah pabrik Tepung Tapioka … Tepung dari Singkong …
Dia dengan tongkatnya, naik turun mobilku dengan sigap … survei kesana kemari … bertanya ini itu kepada responden. Dibutuhkan kesabaran yang ekstra keras … mengingat yang kami teliti ini membutuhkan data-data Cost, Revenue, Profit, Investasi dan sejenisnya … Yang tentu saja tidak semua pemilik usaha itu, … mau dengan rela bercerita secara gamblang mengenai hal yang sensitif ini … apalagi kepada kami para mahasiswa, anak kemarin sore itu. Sampai lelah kami mencari responden yang bersedia diambil datanya.
Tapi dia dengan ketekunan dan kesabarannya, perlahan-lahan berhasil mengumpulkan data dan informasi dengan baik dan lengkap. Aku bersyukur mempunyai teman satu tim seperti dia. Sebab jika aku harus melakukannya sendiri … mungkin aku tidak bisa sabar seperti dia …
Ketekunan dan ketangguhan temanku ini (once again) sangat luar biasa…
Keterbatasan fisik tidak membuatnya menjadi lembek dan mudah patah semangat …
Siapakah dia …? Dimana dia sekarang ??
Dia adalah Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar M Ec.
Seorang Pembantu Rektor bidang Sumber Daya dan Pengembangan, Institut Pertanian Bogor. Ya … Dia sekarang mengabdi di almamater kami …
Dia masih seperti dulu …
Pintar, Sederhana, Bersahaja, Ramah, Santun, Tenang dan Taat beragama.
Gigih … pantang menyerah dan Tekun … !!!
Tetap dengan tongkatnya … yang setia menopang tubuh nya …
Keterbatasan fisik tidak membuatnya lemah dan menyerah …
Aku sungguh kagum dengan dia … !
Sosok Pribadi yang inspiring sangat … !
Apa kabar Prof. ?
.
.
Terus terang aku belum izin beliau … nama beliau aku sebut disini …
tapi aku pikir ini cerita yang perlu aku sampaikan …
Mudah-mudahan beliau berkenan …
wah.. hebat tuh..
perjuangan kehidupan yang benar2 inspiring..
udah jadi profesor lagi.. hebring!!
kita yang lebih beruntung secara fisik aja masih saja merasa kurang. Sudah banyak orang lain yang bisa dijadikan contoh, tapi kok masih ‘lemes’ ya oom? 😀
(Warning … It’s gonna be serious this time …)
Ok…
Semakin banyak manusia ditempa dengan segala keterbatasan, Akan semakin membuatnya Tangguh, Selama ia mawas diri dan pandai bersyukur.
persembahan yg sangat nice buat sang Prof, om.. 🙂
Wah om bener2 figur yg patut diteladani…jd malu kalo hrs mengeluh ini itu ketika menghadapi kesulitan…
Om aku jg punya cerita yg hampir sm dg ini…oleh2 dr khotbah jumat (aku biasa nemenin suami sholat jum’at di masjid indonesia-cairo)
suatu ketika khotibnya yg mhs azhar cerita kalo ada salah satu guru besar di azhar yg buta dan ga punya kaki
beliau sampe usia 11th belajar d rmh dg cukup mendengarkan dan mengahapal bacaan al Qur’an. Baru kmdn mendaftar sbg siswa azhar dr mulai usia sekolah SMP hingga kuliah. Lulus S1 cum laude, lanjut s2 cum laude lg mpe s3 msh cum laude dan skrng mengabdi menjd salah satu guru besar di azhar….
Salute ya om utk orang2 sprt ini….
btw…pa kabar hari ini Om sekeluarga…have a nice day 😉
Pertama baca kisah ini saya langsung menebak dan mengasosiasikan bahwa sosok yg diceritakan adalah seseorang yg pernah saya lihat sepintas. Setelah saya telusuri ternyata benar, beliau merupakan salah satu scholar di Brighten Institute Bogor yg konon merupakan think-tank Pak SBY. Waktu itu saya hanya melihat sepintas karena urusan saya agak lain. Wah … kalau tahu beliau teman Pak eNHa pasti saya sapa dengan sok akrab (eh tapi waktu itu kayaknya kita belum kenal ya ? sekarang aja cuma sok kenak… hehehe). Salut buat beliau dengan perjuangan gigih-nya …
Allah menciptakan kita dengan segala kurang lebihnya..
namun pada kawan Pak nh ini
kekurangannya adalah kelebihannya..
Tp Pak nh juga orang yang tangguh, kreatif, pintar n banyak lagi
menurut kacamata saya..
(kacamataku baru lho Pak..)
Terimakasih telah sudi berbagi Om,
Saya masih harus belajar banyak.
satu lagi sosok oemar bakrie yg menginspirasi (selain pak grandis tentunya, hehe…)
kira2 saya bisa gak ya seperti mereka…? mudah2an aja kali ya…
thanks pak sudah membaginya, so inspiring… 🙂
wah, temen bapak sudah menjadi seorang profesor, luar biasa!
dari cerita bapak ini kesabaran dari pak profesor itu sangat luar biasa, bisa di jadikan teladan!
Subhanallah..
Sepertinya Put harus belajar untuk lebih tekun dan tidak mudah menyerah…
Sebuah kisah yang menginspirasi…
Terima kasih, pak NH
Meneruskan bait terakhir…(paling di deletedotcom) ;))
“Kabar saya baik pak NH”
“Mudah2an inspiring nya saya bisa ditularkan sama pak NH”
“Salam untuk keluarga pak NH ya….”
(Hah? pakde merusak…merusak!!! Delete deh Om…memalukan…orang lagi serius juga!)
Salut dengan ketangguhan dan keteladanan dari beliau… Subhaanallaah 😀
yang saya ingat tongkat pramuka waktu SD dulu kang ….
Di tengah keterbatasan fisiknya ternyata dia dikaruniai bakat yang luar biasa. Jadi ingat sama Stephen Hawking…
Beliau patut menjadi role model bagi orang lain baik yang mempunyai kekurangan fisik atau yang sehat walafiat tapi tidak memiliki semangat. Thanks for share OM.
wah jadi ingat tulisan ini pak
http://ibsn.web.id/ibsn-ketika-belenggu-fisik-tak-mampu-menahan-kebesaran-jiwa%e2%80%a6
Hanya satu kata ” HEBAT”
hebat banged beliau pak,,,,
padahal kadang2 yg punya lebih besar kemampuan gak mao berjuang dengan gigih,,,
mudah putus asa,,,
Kita bisa mengambil suri tauladan dari beliau
di dalam keterbatasan justru membuat beliau berprestasi dan dikenal.
orang seperti beliau ini sepertinya detail dan sangat berhati-hati dalam setiap keputusannya
salut buat Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar M Ec
Salut jg buat om, yang dah posting cerita yang inspiring ini
Ak suka bgt baca yang kyk ginian
buat ak jd semangat bangkit jika terjatuh
pasti ak bisaaaaaaaaaaaaaa juga………
Sangat memotivasi.
Thanks.
Ia, salut buat pak Prof…memang semangat itu kunci dari keberhasilan ya om!
dr dulu, denok paling seneng ngebaca profil orang2 hebat, dan rendah hati..
jadi pelajaran buat diri sendiri, buat sll bersyukur n memperbaiki diri..
saluut.. 🙂
Aku salaut dengan orang2 seperti Beliau 🙂
Kadang orang melihat cacat Fisik itu dianggap sebagai kekurangan dan kekurangan Mental dan akhlak dianggap wajar. Itulah manusia kebanyakan saat ini….
Aku sering malu jika melihat org2 dengan keterbatasan fisiknya akan tetapi berbuat jauh lebih baik dan lebih sempurna dibandingkan dengan kita yg memiliki fisik utuh, tapi hati dan akhlak kita bejad.
Salam hormat dan seganku untuk Beliau …
Salam 🙂
Wah, si bos ini temannya udah profesor. Kalau pepatah mengatakan,”Jika ingin menilai seseorang, lihatlah siapa temannya”. Nah, udah ketahuan kalau teman2 bos nh18 orang top semua. Jadi kesimpulannya: Ya Bos Nh18 emang orang top markotop. Uhui…
Sekalian iklan: tanggal 27 Februari nanti saksikan sekumpulan anak berkemampuan khusus di Kick Andy. Pasti akan menginspirasi kita2 yang sehat, tapi senang leyeh-leyeh…
Bang, IPB juga ya? Aku statistika 30..berhubung aku dulu amat sangat kuper (sampe sekarang)..maka ga tau sama yang Abang ceritain.
Inspiring story though…
orang hebat seperti omkuh bersahabat dengan orang hebat pula … 🙂
Wah terima kasih atas sharing ceritanya Om trainer. Mudah-mudahan bisa membangkitkan semangat yang sedang loyo. Salut buat teman Om Trainer yang super sabar dan gigih ini. Juga buat Om trainer yang selalu ok dengan postingannya yang selalu menebar manfa’at. Terima kasih yach Om trainer 🙂 🙂 🙂
Best regard,
Bintang
orang hebat adalah orang yang mau mengakui kehebatan orang lain…
salam untuk orang hebat yang punya blog ini…. 🙂
Hebat …saya suka dengan orang-orang yang seperti itu..
Keterbatasan fisik tak membuat dia malu, malah semangat……
Salam buat beliau kalau ketemu ya
Terima kasih sudah dikenalkan lagi seorang yang hebat!
EM
merinding bacanya. terimakasih sudah berbagi.
kerennzzz, pak!
di tempat saya berpraktik juga ada senior yang menggunakan “kruk”. dikarenakan kedua lututnya tidak mendapat tempurung yang sempurna ketika dia lahir… akibatnya beliau tidak akan sanggup berdiri tanpa kedua “kruk” itu. tapi dia survive selama hampir enam tahun ini menempuh pendidikan, dan akhir oktober ini diwisuda sebagai seorang dokter!
tak terbayang seberapa menyedihkannya kita yang dianugerahi organ lengkap ini, dihadapan pada pejuang sejati itu, yakni mereka yang mampu mengatasi segala kelemahan, menjadi KEKUATAN…!
Dan Pak NH pernah mengalami masa-masa tak terlupakan dengan beliau ya…
Bahagia punya teman baik yang sukses ya Pak…
Saya salut kepada orang-orang seperti beliau. Tidak minder atau kerkecil hati dengan kondisi fisiknya. Baginya, karunia Tuhan harus disyukuri, bukan hanya dengan ucapan tetapi juga dengan tindakan nyata.
Terima kasih artikelnya yang bagus dan bisa memotivasi orang lain.
Salam hangat dari Jombang
hebat Om… org2 yg seperti ini yg patut kita contoh, memberi semangat bagi org2 yg memiliki fisik yg sempurna.