NYARIS MAKAN HATI


 

Masih ingat postinganku tentang MAKAN HATI   Dimana si Trainer Muda dulu pernah diminta untuk terus bermain piano mengiringi ibu-ibu menyanyi … sampai tidak diberi kesempatan untuk istirahat dan makan siang … ???.

 

Nah … Anakku Si Tengah(hampir) mengalami hal serupa …

 

Lho … Bagaimana ceritanya ?

Aku pernah bercerita mengenai EKSKUL ANAKKU.  Dan si Tengah ini kegiatan ekskul yang diikutinya adalah … berlatih Marawis … (sebuah kesenian Islami … mirip Qasidah).

Nah … aku dipostingan itu bercerita bahwa minggu lalu … Tengah sedang giat-giatnya berlatih untuk Pentas.  Waktu itu aku mengira bahwa ini adalah untuk Pentas di Sekolah dalam rangka peringatan Maulid Nabi dan Ulang Tahun Sekolahnya yang ke 35 …

 

Ternyata Bukan Sodara-sodara …  si Tengah tidak pentas di Sekolah … seperti kelompok vokalnya si Bungsu … ( lihat aksi si Bungsu dalam postingan PANGGUNG JUGA …). 

 

Lalu … Tampil dimana dia ???.  Ternyata kelompoknya, tampil di acara Perkawinan salah satu Guru sekolahnya, tanggal 7 Maret siang.  Dan kemudian besok sorenya, Minggu 8 Maret … Kelompok Marawis si Tengah tampil di acara yang lain lagi … juga di luar sekolah.

 

Deg … Langsung yang terbetik di dalam hati ku adalah …

”Aduuuhhh nak … jadi kelompok Marawis kamu itu bermain … sementara para undangan tamu makan, ngobrol dan salam-salaman ?”

 

(Ah … aku langsung terbayang pengalamanku dulu …)(Harus Main musik … sementara audience sibuk dengan aktifitasnya masing-masing … entah makan atau bercengkerama … tanpa mempedulikan kita).  Hati kecilku … sulit untuk menerima kenyataan ini … aku TIDAK RELA anakku merasakan ”makan hati” seperti yang aku rasakan dulu …

 

Dan akhirnya … dengan sedikit menahan hati … aku tanya si Tengah …

”Bim … kamu tadi makan siangnya gimana ?, kamu dikasih makan nggak sama yang punya hajat …”

Lalu apa jawab Bimo … ”Bimo dikasih makan kok Yah … malah suruh ambil sendiri tadi …ya Bimo makan ajah”

 

Aku tanya lagi … (masih dengan hati-hati …)

”Tim Marawis kamu tadi ada yang mendengarkan  nggak … ? ada yang nonton nggak ?”

Dan si Bimo menjawab ringan saja … : ”Wah Bimo nggak merhatiin Yah … Nggat tau tuh … Bimo kan konsentrasi dengan lagunya …?” 🙂

 

Ah … Alhamdulillah … Trainer tetap bersyukur …

Si Tengahku tercinta ini masih diperlakukan dengan sebagaimana mestinya … at least di beri makan siang … (tidak ditelantarkan seperti aku dulu …)

 

Namun demikian dalam hati kecil si Trainer (sebagai mantan seniman) … merasa masih belum ”rela” dan belum ”puas” … sebelum mengetahui … apakah sajian berkesenian group Marawis si Tengahku ini mendapat apresiasi sebagaimana mestinya dari para undangan yang datang … !!!.

 

(Ah Bim … jika saja Ayah ada disana … pasti Ayah akan berdiri paling depan … dan memberikan tepukan paling keras  …). ( Apalagi kalau kalian bermain bagus …)

 

(Karena sajian berkesenian itu bukan seperti Terminal Bis … dimana orang bisa datang, pergi, makan minum,  ngobrol, tertawa dan … meludah sesukanya …)(Hah … what did I say …???)

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

36 tanggapan untuk “NYARIS MAKAN HATI”

  1. postingan ini aku tulis khusus untuk …
    Kang Duddy … di
    http://dheryudi.wordpress.com/

    Beliau pernah berkomentar + bertanya …
    “Bagaimana penampilan Bimo dan Yoga kemaren Om?”
    Sebuah perhatian yang sangat sederhana sebetulnya …
    Namun bagi ku … Ini terasa sangat Istimewa …

    Thanks Kang Duddy …

  2. howaaaaaah… Ayah yang baik.. si Tengah asik-asik aja malah Ayahnya yang deg-degan.. hihihihihi

    Opaaa kemaren aku cariin di Flavour Lounge.. kok ga ada? 😐

  3. Saya datang Om.. 🙂
    Alhamdulillah Om, Bimo masih diperhatikan oleh yang punya hajatan.
    Masalah penampilannya di perhatikan oleh tamu atau ngga, sepertinya mereka sudah cukup bahagia bisa tampil dan menampilkan penampilan terbaik mereka, terbukti dengan jawaban Bimo yang lebih berkonsentrasi dengan lagunya..memperlihatkan kesungguhan untuk tampil baik dan sempurna. (btw, koq banyak bgt kata “tampil” yah? hehehe..)

    Makasih Om atas postingan-nya ini..

  4. Waah, itu namanya guru memanfaatkan murid. Masa gak permisi dulu ma ortunya, Om? Lain kali harus misi dulu doong, biar ortunya mendampingi. Kasian kaaan, untung masih disilakan makan. Namanya anak kecil2, klo kelupaan gimana?

    (*Lho, kok jadi aku yang mara-mara? Sori, Om..he..he..*)

  5. Pagi, Om…

    Coba kalau aku di sana, pasti aku tepok2 nafsu banget buat nyemangatin adikku itu.. 🙂

    (teringat jaman masih nyanyi2 di cafe dan kawinan; nyanyi tanpa ada yang mengapresiasi sebagaimana mestinya… — emang mestinya gemana??? hehehe– )

  6. hehehehe
    thx ya mas…
    uda add aku di blogrollnya 🙂
    tadinya seh pengen nongkrong di RnB, secara aku ntuh pecinta music RnB. But, terserah mas aja, kali aja kalo mas nempatin di Rock, fengsuinya bagus 🙂
    keep posting ya mas

  7. Kalau anak2 tampil, biasanya para orang dewasa akan tepuk tangan kok Bos…
    Jadi, jangan terlalu khawatir.
    Kan akhirnya nggak terjadi kan yang dikhawatirkan?

  8. eh keren ya, jaman sekarang masih ada ekskul marawis *ato q yang ga tw ya?* kan biasanya nge-band gitu2 ya om..

    wah Tengah ternyata emang hebat seperti bapaknya ya 🙂
    salam untuk semua ya

  9. untung aja masih “nyaris”..
    hehehe…

    kayaknya si Bapak benar2 ayah yang baik yah, sangat perhatian sama anak2nya…

    🙂

  10. Membaca tulisan Om, membuat saya jadi lebih mawas diri, maksudnya : kalau mau makan di pesta pernikahan, ngajak-ajak penyanyinya (eh, gitu nggak sih om? Maap … oot … )

  11. Ambil aja sisi positifnya Om, kalo si Tengah sempat mengalami seperti Om dulu artinya nanti dia juga bisa belajar untuk lebih mengapresiasi orang lain seperti yang Om alami, itu membuatnya lebih ‘kaya’ pengalaman hidup… 🙂
    (idih, sok menasehati senior… kualat ntar… 😀 )

  12. Seorang tuan rumah yang baik, seharusnya memperhatikan apakah semua tamu sudah makan, semua pengisi acara sudah makan, dan semua pelayan bahkan si pencuci piring sudah makan. Dia sendiri harusnya makan setelah semua selesai. Sayangnya sekarang banyak EO EO yang bisa diserahi tanggung jawab pelaksanaan tapi tanpa “hati”.

    Seperti Bang Hery bilang, biasanya kita akan lebih perhatian pada anak kecil yang tampil daripada orang dewasa….so aku harap banyak yang memberi applause pada Bimo dkk. (Kalau udah tua sih biasanya emang dicuekin, dengan pemikiran …. toh aku bayar ini!)
    Makanya aku tidak begitu suka pakai live music di acara-acara. Kalau memang tugasnya hanya untuk BGM , cukup putar CD saja kan? (Tapi nanti si “pengamen” ini ngga dapet duit dong?…. )

  13. om Nh….avatarnya ganti lg yah :mrgreen:

    hemmm salam ya om buat si jagoan yg berbakat…aku paling kagum kalo ada anak2 yg canggih di bidang seni…

    om punya video pertunjukan marawis mas bimo gag? kalo ada putar dunk om di blog ini *ngarepdotcom*

  14. Padahal dulunya kalau anak suka menari dan di kursuskan, atau anak suka main piano dan dikursuskan…maka kesempatan memamerkan kebolehannya pertama kali ya di panggung pas ada acara pernikahan dsb nya. Saya juga ingat masih anak-anak dulu, betapa senangnya kalau naik panggung menari…tapi setelah jadi ortu jadi punya perasaan seperti trainer, saat anakku main piano mengiringi orang kompleks yang halal bil halal dan makan, ada rasa sedih…. Padahal anaknya senang-senang aja…

  15. wah, syukur si tengah masih bisa paham paham akan keadannya dan bisa bangga yang akan kegiatannya, walapun tidak diperhatikan tapi kedudukannya sangat penting loh.. 🙂

  16. ternyata guru si tengah jeli memanfaatkan situasi ya? lumayan buat pengalaman bagi anak-anak, walaupun orang tua jadi “hampir” makan hati.

    apresiasi yang positif seringkali lebih berharga daripada materi ya, om? jadi nggak heran kalau pertanyaan om trainer adalah: apakah ada yang menyaksikan kamu tampil?

  17. Bimo dan Yoga…besok lagi pentas…yang nonton teman teman ayah…yang para blogger ini….waaah…pasti semua memperhatikan…dan tepuk tangan bersama Ayah dan bundamu..
    itulah pak,kebiasaan jelek kita…tidak bisa menghargai…ada yang tampil,ada yang lagi bicara…pada makan,ngomong sendiri…ngobrol sak enake dewe.

  18. halo om!
    long time no see ya.
    neng baru kembali ke bumi lagi.
    btw, kecil2 udah main marawis, besarnya main apa lagi om?

  19. Sedikit gak rela gitchuu Om? Btw logo a3u5zli mirip banget sama salah satu produk yang sering jadi sponsor acara musik (ooooo tempat kerja Om NH ketahuan). Gimana Om melewatkan setahun di Paxxxic Place, bikin kantong jebol gak terutama rekan admin dari godaan sale, xixixixixi soktahu.mode.on

any comments sodara-sodara ?