AUDISI


Beberapa minggu terakhir ini saya iseng menonton rekaman audisi sebuah ajang pencarian penyanyi idola di Indonesia. Saya menonton dari You Tube. Saya menonton rekaman tersebut, mulai dari pencarian di kota Bandung, lalu di Yogyakarta, Surabaya, Medan dan akhirnya di Jakarta. Termasuk juga pencarian di kota-kota lain dengan menggunakan bus atau box audisi, seperti di Solo, Jember, Sukabumi dan beberapa kota lainnya.

Saya tidak akan mengomentari beberapa keputusan juri yang mengerutkan dahi. Pun juga tidak akan mengomentari konsistensi cara penjuriannya. Bagaimana bisa audisi menyanyi tetapi testnya hanya disuruh menulis 10 penyanyi barat yang dikenal (hahaha). Bagaimanapun selera juri juga berpengaruh disini, dan mereka (saya rasa) diberikan keleluasaan untuk itu.

Yang akan sedikit saya komentari adalah para kontestannya. Bagaimana para kontestan yang berhasil lolos meluapkan kegembiraannya. Mereka meluapkan kegembiraannya, seolah-olah mereka sudah memenangkan pertandingan ini. Jingkrak-jingkrak heboh. Saya tidak menafikan bahwa bisa lolos ke babak selanjutnya, mendapatkan golden tiket adalah suatu pencapaian yang menggembirakan dan membahagiakan.

Namun saya rasa, golden ticket tersebut baru merupakan awal dari perjuangan mereka. Ada sembilan puluh tujuh orang pemilik golden tiket, calon idola yang akan bertarung untuk memperebutkan sedikit (sekali) tempat untuk tampil di konser spektakulernya. Saya tidak tau apa mau diambil 12 atau 10 orang terbaik.

So … excitement yang terlalu berlebihan saya rasa kurang begitu bijak. Takutnya nanti malah akan menjadi bumerang bagi mental mereka. Harapan yang sangat besar membuncah di dada … bisa raib seketika. Mereka bisa Down.

Menurut pendapat saya, beberapa dari mereka mempunyai aura, kemampuan menyanyi dan karakteristik vokal dan penghayatan yang baik. Mereka punya kans untuk maju ke babak final atau konser spektakuler 12 atau 10 besar. Namun sebagian besar yang lainnya, harus siap-siap menghadapi kenyataan bahwa mereka harus tersisih. Tersisih bahkan di hari-hari pertama mereka datang ke Jakarta. Mesti pulang walaupun baru menyanyikan sebait lagu.

Sekali lagi … Jika tidak siap … hal ini sangat memilukan hati. Pupusnya harapan justru di saat-saat harapan tersebut mulai berkembang. Bagai bunga yang belum mekar, sudah dipenggal.

Itulah jagat panggung hiburan. There’s no business like show business !

Semoga mereka siap mentalnya.

Semoga akan lahir penyanyi-penyanyi dengan karakter yang baik, yang dapat menyanyi dengan indah. Menyanyi dengan hati.

piano
Sumpah, Saya Nggak Ikut Idol

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

79 tanggapan untuk “AUDISI”

    1. Weis Mantap mas Imam …
      Dan memang kalo main gitar atau main musik …
      sesungguhnya kita memang ikut menyanyi walau di dalam hati kan ya, supaya ketukannya pas ?

      Salam saya Mas Imam

  1. whaa, padahal saya menunggu om NH tampil di depan juri (untuk tampil atau untuk ditertawakan oleh penonton seluruh Indonesia? satire)
    Kalau memang punya modal, khas, saya pikir tidak masalah ditolak oleh juri. Masih ada tempat lain untuk berekspresi. saya pikir Pujiono si Tukang Parkir itu dengan lagunya “Manisnya Negriku” sekarang sudah bisa jadi bintang iklan atau manggung di Inbox maupun Dahsyat.
    karena dia punya “khas” tersendiri yang bisa masuk ke hati meskipun ditolak 3 juri.

  2. setuju Om NhHer.

    tapi lolos dari puluhan ribu peserta, juga sudah menunjukkan mereka ‘berhasil’. Selanjutnya.. seleksi alam bicara.

    Rasanya ingin memberi masukan untuk panitia IDOL 2014, untuk next selection di karantina, berikan kesempatan satu hari untuk di training oleh para musisi, karena itu adalah reward untuk mereka.

    1. Ya … saya bisa mengerti … lolos audisi itu memang pencapaian yang sangat membanggakan
      semoga mereka siap bertarung … siap pula mental jika nanti dinyatakan gugur

      salam saya

  3. salam kenal Om.. menyanyi dengan hati… bukan menyanyi untuk industri dan kocek sendiri.. satu tataran yang semoga kembali tercipta di negri ini meski juga harus didukung dengan budaya berbudi dari kita penikmat suara mereka (gak beli bajakan maksudnya).. kenapa? karena saat menyanyi dengan hati menurut saya akan membawa kepuasan luar biasa baik dari si penyanyi maupun penikmat suaranya..

    1. Ya … memang masih panjang …
      Dan saya bisa merasakan … gagal di tahap yang ke dua-ke tiga …
      pasti lebih menyakitkan …
      semoga mereka tegar

      salam saya Mbak Sus

  4. Yang lebih memilukan lagi, mereka kalah gara-gara SMS.
    Semoga para pengirim SMS itu memang suka dengan suaranya,yang bagus bukan SMS karena hasil pengerahan masiv (besar-besaran) dari orang sekampungnya.
    Salam hangat dari Surabaya

    1. Ya Pak De …
      Mereka yang sudah berhasil tampil di Panggung Spektakuler mungkin bisa merasa bersyukur …
      karena mereka berkesempatan untuk manggung dan ditonton orang banyak … walaupun pada akhirnya harus gugur karena sms

      salam saya Pak De

  5. hoho, ya mereka gembira karena telah lolos dari sekian ratus orang kan Om Nh, hoho. kalau vey ikutan mungkin juga bakal jingkrak-jingkrak. masalah lolos selanjutnya ya dipikir ntar aja Om. hohoho…
    yang penting, adalah berjuang dan berjuang lagi. hohoho

    1. Betul …
      Itu sangat wajar … bergembira … jingkrak-jingkrak dan sebagainya …
      tetapi mudah-mudahan mereka juga siap dengan eliminasi berikutnya ..
      karena … jatuhnya akan terasa lebih … menghujam …

      Salam saya Ve

  6. Mungkin saya yang salah kali ya Om.. Tapi kalo diamati yang biasanya sampe tahap spektakuler biasanya ekspresinya pada agak biasa aja dibanding yang lain. Karena mereka tahu mereka bisa nyanyi kali ya Om.

    1. Mereka berekspresi dengan mengelola nada dan tekanan suara …
      bukan dengan bersimpuh … terbungkuk-bungkuk sok-sok Improvisasi yang lebay …
      hahaha

      Salam saya Dan

  7. Yang tidak mendapatkan golden tiket ada yang menerima dengan lapang dada dan ada pula yang malah mengeluarkan omongan yang tidak sopan ya Om. Saya heran apakah penyanyi dari luar negeri memang sedikit atau pesertanya yang kurang mengenal ya, sampai tidak bisa menyembutkan 10 penyanyi wanita:)

    1. Mmm … namanya juga sedang dalam pressure … grogi … dan tidak siap menerima pertanyaan tersebut …
      ya jelas saja … bisa dimengerti kalau lupa …

      Dan ya … saya juga melihat ada yang mencaci maki ketika tidak terpilih … dengan sok taunya … (syukurlah ybs tidak terpilih … )
      (saya tidak tau yang tidak tertangkap kamera berapa banyak yang berkata tidak senonoh itu)

      Salam saya Mbak

  8. Kadang pas kebetulan nyetel TV nonton juga, tapi sering kelewatan. Mau nonton di you tube, tapi pasti rebutan ma thifa yang pengen nonton upin ipin hehe

  9. Benar… mudah2an mereka yang gagal nanti siap mentalnya.
    Terimakasih sudah memanggil saya dengan nama kecil saya, om Nh. Sy meminta kpd bbrp orang jg utk menyapa saya spt itu, biar lebih akrab. Kalo dipanggil “Kak” sama om Nh kan aneh rasanya. Kan harusnya saya yang panggil “Kak” (kalo di sini laki2 juga dipanggil “Kak”) 😀

    1. Iya Niar …
      Saya cuma bisa berharap … mereka bisa memperkuat mentalnya …
      untuk menerima apapun yang digariskan untuk mereka …
      entah tidak masuk final … maupun masuk final … karena masuk final pun perlu persiapan mental juga

      salam saya Niar

  10. Berbagai jalan menuju sukses dan terkenal ya Oom. Salah satunya lewat ajang ini.
    Memang apapun perlu kesiapan dan persiapan. Sehingga ketika kesempatan tiba, bukan hal memilukan yang diraih, tp hal yang menggembirakan.

    Hormat dari Bekasi, Oom

    1. Betul sekali Kang …
      Kasihan kalau mereka bermimpi terlalu optimis … tanpa melihat potensi diri
      semoga apapun jalan yang mereka raih …
      bisa mendatangkan manfaat bagi mereka sendiri dan keluarganya

      salam saya Kang

  11. Ujung-ujungnya kalau punya modal kuat buat sms, bisa dipastikan bakalan menang. Atau jika tidak ada modal yg cukup menarik perhatian para penonton bisa juga menjadi cara menang di kontes nyanyi * menurut saya hehe 😀 .

    1. Mudah-mudahan sistim pernjuriannya sekarang tidak melulu pada SMS saja …
      Juri mudah-mudahan bisa ikut menentukan …
      jadi sedikit lebih obyektif …

      Salam saya Nella

  12. Kalau X Factor dan AFI yg sekarang, pemilihan siapa yg pulang tetep dari juri. Juri memilih dari 2 sms terendah. Kalau Idol kayaknya masih sms doang. Agak kurang fair yaaah.. 😦

    1. Iya saya lihat juga begitu …
      mudah-mudahan sih Juri punya hak veto atau gimana gitu …
      jadi faktor penentu bukan hanya dari SMS saja

      salam saya Ndop

  13. jadi sepertinya bisa nyanyi dan bisa main alat musik saja tidak cukup yaa untuk mendapat golden tiket (pdhl kedua hal itu susah)…

    kaya mas pujiono yang pengamen itu. ihh, pdhl lagu karya’nya menginspirasi banget sampe ke’3 juri terbengong2…..

    1. Ya …
      Jalan untuk menjadi terkenal … saya rasa tidak hanya dari ajang itu …
      Pujiono saya rasa akan mendapatkan ketenarannya dengan cara yang lain …
      lagunya memang enak

      salam saya

  14. saya suka nyanyi loh om, tapi masih kelas kamar mandi, suara saya kan kaya kaleng rombeng..
    soal mental iya, dunia entertainment emang kejam kalu mental belum siap terkenal.. [pernah ngerasain]

  15. sebagian besar yang ikut cuma untuk merasakan sensasi audisi saja om, pas di dalam hati kecil mereka tau gak akan lolos. aku malah kasihan sengan penyanyi yang sudah sampai babak akhir tapi nyatanya gak ada gaung saat ini, mereka kemana yah? cuma dijadikan alat untuk kesuksesan stasiun tivi saat itu saja, modal sedikit tp hasilnya melimpah. itulah show business..

  16. Saya kok malah menganggap itu acara humor ya, Om. Lebih banyak ketawa-ketawanya..

    Soal idol-idolan kayak gini menurut saya malah bikin anak muda bermimpi pengen cepet terkenal, padahal semua itu perlu proses.

    1. Iya Mas Gie …
      Kelihatan beberapa peserta kepingin sesuatu yang instant …
      padahal untuk meraih sukses … tidak semudah yang mereka duga

      salam saya Mas Gie

  17. Kadang keputusan memang harus diterima, walaupun pahit. Tapi saya tetap salut pada para kontestan, walaupun gagal saya rasa mereka punya kemampuan. Mungkin hanya perlu diasah lagi, agar jadi lebih hebat. 🙂

  18. Justru yang mendapat golden tiket akan menjalani ujian yang lebih berat lagi, Om. Setidaknya mereka harus paham tentang seni musik dan suara. Dan baru tadi saya lihat babak eliminasi tingkat pertama, hasilnya? yang gagal ada yang nangis-nangis..
    Audisi seperti Idol bukan audisi suara aja tapi juga mental peserta, kalau ikut audisi ini siapin mental yang kuat aja.. 🙂

  19. Mengikuti satu perlombaan memang harus siap menerima kekalahan, dan ini yang sering tidak dimiliki para peserta, alih2 menerima dengan lapang dada malahan jdnya misuh2 ndak karuan… 🙂

    1. Iya … saya juga prihatin
      kecewa ya memang kecewa …
      tapi ya nggak usah pakai misuh-misuh seperti itu. Yang ditayangkan saja seperti itu … yang tidak tertayangkan bagaimana ya
      mudah-mudahan sih tidak separah yang kita duga ya

      salam saya

  20. kalau sudah masuk 12 atau 10 besar dieliminasi berdasarkan pilihan pemirsa lwat sms atau telp. benar ndak sih semua hanya lewat sms? atau ada permainan juri dan panitia? hehehe…
    salam rindu utk pak NH. sudah lamaaaa ita tidak mampir kesini. sempat “cuti” ngeblog sejak menikah dan skrg punya 2 balita. 🙂

  21. Iya banget om… Kadang para kontesta suka lebay kalau lolos satu tahapan…padahal masih banyak tahapan yang harus dilewati… Hadeuh…

    Salam hangat om…

  22. Emmm, karena yang diambil hanya 12 atau 10 orang, mungkin yang mendapat golden tiket jangan terlalu banyak kalik ya, Om.

    Mending ditolak pas masih di kotanya. 🙂 Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat. :mrgreen:

    1. Ini yang rada sulit …Dah …
      Hukum yang biasa diterapkan adalah …

      jika akan mengambil final 10 besar …
      maka paling tidak untuk peserta semi finalnya, biasanya akan diambil 10 kali lipatnya …
      (10% adalah rule of thumb sebuah seleksi) (tak ada teorinya … ini hanya kebiasaan saja)

      Salam saya Idah

          1. Oh iya, tepatnya karena level saya tidak nyampai mereka, xixixi…

            Bukan masalah level sih, tapi memang karena ngga cocok saja. Karena masalah suara memang tidak bisa langsung dibandingkan, karena itu masalah karunia. Seperti kompetisi kecantikan, itu kan sama saja mempertarungkan keindahan karunia Tuhan. Eh ini tentu opini pribadi.

            Salam

            1. Tapi jujur saja … pasti ada suara yang menyanyikan lagu dengan bagus dan ada suara yang tidak terdengar menyanyikan lagu dengan bagus kan ?

  23. Aku suka nonton kompetisi menyanyi mengikuti sejak babak penyisihan sampai final suka sedih penyanyi bagus tersisih lantaran kurang sms

  24. Bagaimana jika ada kopdar ada acara nyanyi2 om, yg maen selain ada quest star band penghibur ditambah unjuk kebolehan dri peserta kopdar…tanpa penjurian dan tanpa golden ticket..cuma ide lho om.

  25. Saya malah lom pernah nonton audisinya, Om. Males ngeliat jurinya yang kadang terlihat ogah2an, males ngeliat peserta yang ndak ngukur kemampuan. Nanti saja kalo udh tinggal 3 besar 😛

any comments sodara-sodara ?