JEJARING SOSIAL


.

Bermasyarakat di alam maya. Bersosialisasi melalui alam maya sudah banyak media dan sarananya.  Seperti layaknya manusia bersosialisasi, tentu saja di dalamnya terdapat etika dan tata cara.  Tata cara dan etika tersebut diharapkan dapat membuat gempita alam maya menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.

Mari kita soroti sedikit salah satu media jejaring sosial yang ada.

Ada satu jejaring sosial dimana kita bisa menulis status … entah posting kata-kata/link berita/quote ataupun foto … ada pula kolom komentar.  Kolom komentar tempat dimana orang lain bisa memberikan pendapatnya tentang status/berita/foto yang di unggah.

So … ada dua peran pelaku jejaring sosial … Menulis Status … dan/atau Menulis Komentar

Perilaku pelaku jejaring sosial juga bermacam-macam.  Ada yang senang menulis status, ada yang senang menulis komentar dan ada pula yang senang melakukan kombinasi keduanya …

Menilik perilakunya … maka pola para pelaku jejaring sosial di alam maya itu bisa dibagi menjadi EMPAT QUADRANT sederhana sebagai berikut :

PERILAKU PELAKU JEJARING SOSIAL

gridline.

Quadrant Hijau :
Adalah mereka yang senang dan aktif menulis Status … dan Aktif dan senang pula memberikan komentar-komentar.  Saya rasa hampir sebagian besar pelaku jejaring sosial berperi laku seperti ini.  Dan ini memang situasi perilaku yang ideal.

.

Quadrant Merah :
Ini adalah tipe mereka yang sangat aktif menulis Status.  Tetapi jarang atau tidak pernah memberikan komentar pada status orang lain.  Saya tidak tau berapa banyak yang tipe seperti ini.  Namun kalau boleh sedikit menganalisa … biasanya ini tipe status yang banyak berisi curhat.  Keluh kesah ataupun hal-hal lain untuk media pelampiasan hati si pelaku jejaring sosial.  Meringankan beban fikiran.

.

Quadrant Biru :
Nah kalau yang ini … adalah tipe yang spesialis memberi komentar.  Mereka jarang atau bahkan tidak pernah membuat status, tetapi aktif mengomentari status orang lain.  Saya lihat ini juga banyak.  Jangan salah, komentar mereka itu bagus-bagus lho.  Bukan komentar asal lewat yang tidak memperhatikan sopan santun.  Komentar yang diberikan banyak yang memberikan informasi atau pencerahan tambahan.

.

Quadrant Putih
Ini tipe yang pasif.  Dia tidak pernah atau jarang menulis status.  Jarang pula memberikan komentar.  Yang dia lakukan kadang hanya menyematkan tombol “Like” saja.  Itupun mungkin hanya sekali-sekali.  Pendek kata … mereka adalah seorang pemerhati, penyimak dan pembaca sejati.  Mereka berprinsip … “Biarlah … Berita dan Derita … disimpan dihati saja !”

.

Tidak ada yang salah diantara ke empat kuadrant tersebut.
Tidak ada yang paling hebat dan paling benar diantara keempat tipe quadrant tersebut
.
Semua sah-sah saja dilakukan … setiap manusia tentu mempunyai preferensi dan kesukaan sendiri-sendiri.  Sesuai dengan kenyamanan masing-masing.

Namun demikian …
Menurut saya … ibarat bermain Volley …
Agar pertandingan menjadi seru dan menarik … seyogyanya ada yang “Serve” … ada yang “Menerima Serve” … ada yang “Mengumpan” … ada yang “Mensmash” … Ada yang “mengoper” … ada yang “memblock”

Demikian seterusnya silih berganti … Serve … terima serve … umpan … smash … block … oper … dan sebagainya …

Begitulah seharusnya di Alam maya …
Pelaku jejaring sosial alam maya … dituntut untuk bisa menjalankan fungsi-fungsi tersebut berganti-ganti.  Sekali-sekali serve … sekali-sekali menjadi pengumpan … sekali-sekali jadi tukang smash … sekali-sekali mengoper … sehingga “pertandingan” lebih bervariasi …
proses sosialisasi bermasyarakat di alam maya menjadi lebih menarik … fun … interaktif dan bermanfaat

Bayangkan kalau semua mau Serve melulu ??? … nggak ada yang mau menerima bola … apa jadinya pertandingan … !!!
Bayangkan kalau semua maunya “Smash” melulu ??? … siapa yang mau ngoper … ??? pertandingan nggak jalan … !!! 

Bete jadinya … !!!

Jejaring sosial juga begitu … seyogyanya kita berperan silih berganti … “Serve” … Menulis Status … Lalu sejurus kemudian menjadi “pengoper” … Menulis komentar … !!!

Ini menurut saya !!!

.

So …

Bagaimana dengan anda ?
Termasuk tipe yang mana anda ?
Suka nyetatus dan Suka berkomentar ?
Suka nyetatus tapi Tidak Suka berkomentar ?
Tidak Suka nyetatus tapi Suka berkomentar ?
Tidak Suka nyetatus dan Tidak Suka berkomentar ?

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

83 tanggapan untuk “JEJARING SOSIAL”

  1. suka nyetatus dan komen..hehehehehe..

    tapi adakalanya dimana saya hanya baca2 status di beranda…..

    dan bahkan saya sukanya nulis yang lebay2 dan gombal..bukan apa sih,,,menuangkan sekelibat kata2 yang muncul diotak saja sih sebenarnya…

    salam saya om…

  2. Sepakaat sekali Om dengan tulisannya, bagaikan bermain volley
    Setujuu Pisaaan..

    kalo aku sih kuadran ijo Om, aktif nyetatus, aktif berkomentar, tapi ga terlalu aktif juga denk..ya sesuai kebutuhan aja, lagian kan ga boleh fb an selagi kerjaa…:P
    Cumaaaa..kan bisa mozox di Blogcamp (karena tertutup) hahhaaa..#aman dari bos

    1. Kalau Nchie … sudah pasti hijau lah …
      seimbang antara memberi serve … dengan smash …
      antara ngoper … dan menerima serve

  3. kalau si emak bagian yang suka ngelike..
    aku sekarang di facebook udah gak begitu aktif,,paling update foto doang,,

    lebih brisik di twitter,, itu namnay apa,, ada di kuadran mana ya

    1. #klo eMak itu tukang ngelaik status dan postingan foto dari anak2nya.. :))

      asiikk, ahli perkuadranan muncul lagiwh
      salam saya, om. 😛

  4. Yang jadi wasitnya siapa Om ? Kalau bisa sih semuanya aktif jadi biar hidup, namun, biasanya orang yang hanya membaca status dan memberi jempol itu dia sedang dalam posisi yang tidak nyaman, seperti dalam perjalanan iseng sambil buka HP dan baca status. Tapi kalau di pergaulan website blog gimana Om ? Bukankah dunia blogging juga merupakan bagian dari dnia media sosial ? (sudah Om jangan dijawab nanti kepanjangan, takut ada yang marah) ha,,,x9

    Sukses selalu
    Salam wisata

  5. Saya jelas yang ijo om
    Maklum kami dari keluarga besar NU senang syiar
    Kalau sholat maghrib,Isya,Subuh dan tarawih pasti ada puji-pujian dulu sambil menunggu jamaah yang lain
    Pernah ikut jadi pemukul genderang drumband GP Ansor di kampung ha ha ha ha
    Marii kita makmurkan FB
    Soal volly, saya smasher, tapi juga tukang umpan. Kalau nggak percaya tanya pak SBY deh. sama-sama smasher tim Voly Seskoad 88-89
    Salam hangat daeri Surabaya

  6. Saya bingung berada di quadrant mana, Om. Kalau lagi pengen berkali-kali nulis status terus komen di status orang lain. Kadang cuma kasih tombol like tanpa nulis status. Di kali lain cuma stalker hahaha..Tapi kalau blog walking saya pasti komen. Sayang kalau sdh capek2 jalan tak meninggalkan jejak di blog yg tak kunjungi..

  7. Saya sangat jarang tulis status, kasih komentar sesekali. Pengamat ya setiap hari mengamati. Hanya bisa “ngedumel” sendiri klo ada teman2 yang setiap hari bisa 3-4 kali nulis status, tp isi statusnya mengeluhhh melulu, mau komentarin takut salah :D.

  8. aku sering di kuadran putih aja oom…
    paling kasih komen kl ditag…., lebih konsen ke blog aja dulu..
    nyetatus sekali2 kalau lagi pengen promo aja he..he..

  9. Sekali-sekali nyetatur. Sekali-sekali ngetwit juga. Yang sering mungkin komentar .. namun ya itu sekiranya ada yang perlu dikomentari. Jadi masuk apa ya … diputihkan juga boleh tuh Om he he.
    Salam hangat Om 🙂

  10. Aku seperti nya masuk kategori putih deh Om,
    Sekali2 aja nyetatus, dan sekali2 juga komen..

    Kalo buka fesbuk ato twiter biasanya langsung nyari berita drama korea baru sih Om atau gosip tentang kpop idol…hihihi..
    Dan timeline/beranda aku biasanya memang dipenuhi berita2 dari fanbase sih..hihihi…

  11. dalam setahun terakhir, saya malah nggak pernah nyetatus. paling-paling cuman nempel link postingan. Berkomentar pun jarang, hanya saja saya suka membaca status teman-teman lainnya. jadi, saya mungkin tidak terkategori kuadran di atas

  12. Nah, kalo saya tuh, Oom, mostly masuk ke quadrant hijau deh. Tapi, kadang kala, ada juga pindah ke quadrant lainnya. Biasalah, variasi akan membuat hidup lebih berseri kan? 🙂

    Om NH artikelnya keren ih, pake quadrant segala. 🙂 Mantabs!

  13. saya ijo royo royo pak…meskipun tidak sesering yg dilakukan oleh orang. Namun bagi saya nyetatus dan ngomentarin itu gimana getooo….asik aja deh pokoknya….salam status om enha 🙂

  14. kalo saya tergantung media om.

    kalo di blog: jelas suka nyetatus (posting tepatnya) dan suka komentar.
    kalo di twitter: suka nyetatus, kadang2 komentar
    kalo di fb: gak suka nyetatus dan gak suka komentar. hahaha.

  15. Wah om, kalau saya mah kaya nya lebih komentarr iyaaa nyetatus iyaaa. hahahahaahhaaha….
    Tapi semua nya saling mendukung, kalau ada salah satu yang hilang pasti media sosial ga bakal seru om. Makin banyak yang beda, makin seruuuuu X)

    salam hangat om..

  16. Wow … bisa jadi satu buku lho ini om Nh. Coba diteliti lagi perilaku orang2 di kuadran2 itu, kayaknya menarik. Apa yang di kuadran merah itu bisa berarti mereka itu suka bicara saja tapi tak suka mendengar? MAksudnya maunya didengar tapi tidak mau mendengarkan orang lain kalo di dunia nyata apakah sama gak? Keren nih kayaknya kalo bisa jadi buku 🙂

  17. Kalau saya dulu berada pada zona ijo, Om..
    Tapi belakangan, saya masih tetap di jalur ijo, cuma sudah diganti, “aktif” dengan “kadang-kadang” 🙂

  18. Salam kenal dari Bangka. Hmmm… sepertinya butuh sebuah ‘penelitian’ sederhana kepada setiap pengguna jejaring sosial (JS). Paling tidak dengan polingpoling untuk mengetahuihui sebuah polling, atau bentuk kuisioner online. Saya setuju dengan komentar mas/mbak? Prih. semuanya tergantung kondisi, jadi relatif. Terkadang pengguna JS menulis status, tp pengguna lainnya yang kebetulan menjadi teman, tidak ‘menguasai’ status si penulis, ya jadi tidak mau berkomentar.
    Wallahu a’lam bi shawab.

  19. saya senang kalau menemukan status bagus. bagus itu unik, cerdas, lucu (tapi nggak garing). senang juga kalau nemu foto yang bagus dan unik. nah, jadi kalau saya tidak bisa membuat status yang unik, saya pikir lebih baik saya diam saja. jadi pengamat. 🙂 kayaknya belakangan saya lebih suka jadi pengamat daripada membuat status.

any comments sodara-sodara ?