.
Sesungguhnya, Saya akan bercerita tentang pemilihan rumah dan seluk beluknya.
Menurut wikipedia, Sutet adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
Lho Lalu apa hubungannya Sutet dengan Rumah ?
Dulu ketika kami mencari rumah, kami sampai di suatu perumahan di pinggiran Jakarta, masuk wilayah Tangerang selatan. Perumahan tersebut sudah lumayan lama berdiri. Kavling yang tersisa, (yang harganya sesuai dengan kemampuan kami) hanya tinggal beberapa saja.
Salah satu yang tersisa tersebut adalah sebuah kavling di “hook”, di pojokan, luas tanahnya lebih luas dibanding yang lain. Kami sangat tertarik untuk mengambil kavling ini. Selain lokasinya di Hook, letaknya pun strategis. Dekat dengan Pos Satpam dan sangat dekat dengan masjid kompleks perumahan. Boleh dibilang berseberangan langsung dengan masjid kompleks perumahan. Pendek kata lokasi ini sangat ideal.
Namun … ada satu hal yang mengganjal …
Beberapa meter dari kavling tersebut melintang kabel-kabel Sutet !!!
.
Menurut beberapa informasi yang kami baca. Rumah di dekat Sutet itu beresiko terhadap kesehatan. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan, menurut penelitian bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit. Di sisi lain, juga menurut info dari wikipedia, dampak kesehatan yang disebabkan oleh Sutet saat ini masih menjadi perdebatan para ahli. Masih menjadi kontroversi. Ada yang bilang berbahaya, ada yang bilang tidak ada hubungannya.
Meskipun begitu, Kami sepenuhnya yakin dan percaya, bahwa developer perumahan ini pasti telah mengetahui hal ini. Sehingga ketika mereka membangun rumah, pasti tetap di batas-batas jarak yang diperbolehkan menurut aturan hukum. (Developer tersebut termasuk pengembang besar dan terkemuka di negeri ini).
Namun tetap saja, sekalipun sudah memenuhi syarat-syarat pembangunan rumah yang baik, melihat kabel-kabel segede gaban melintang tepat di depan rumah, terpampang di depan mata … rasanya “ngeper” juga. Kecut hati saya. Nanti kalau ada petir bagaimana. Kalau kabelnya putus bagaimana ? Kalau korsleting bagaimana ? Kalau tiangnya rubuh bagaimana ? … dan seribu satu “kalau-kalau” yang lainnya. (biasa om-om lebay …)
Akhirnya kami putuskan untuk mencari kavling yang lain saja. Kebetulan masih tersisa sebuah kavling lain, yang sesuai dengan kemampuan kami. Masih tetap dekat dengan masjid, tetapi relatif jauh dari Sutet ! Dan kavling tersebutlah yang akhirnya kami bangun sedikit demi sedikit dan kemudian menjadi rumah yang kami tinggali sekarang. Alhamdulillah.
–
Teman-teman yang punya background tehnik elektro ?
Mungkin bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai resiko mendirikan rumah di bawah Sutet !
Benarkah masih ada silang pendapat dari para ahli ?
Atau mungkin sekarang ini ada teman yang tinggal tidak jauh dari jaringan Sutet ?
Bagaimana rasanya ? Sharing ya … !
Salam saya
.
.
PErtamaaax …
Om, saya dari Teknik Elektro tapi bukan arus kuat, dari arus lemah (ngeles). Tapi pernah dengar kalo memang tidak aman tinggal di dekat SUTET, ada jarak minimumnya. Di TV sudah beberapa kali dibahas. Barusan saya browsing, dapat ini:
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, atau yang biasanya disebut dengan SUTET, adalah merupakan jaringan listrik yang berkekuatan lebih dari 500 kV.
SUTET 2 Bangun Rumah Dekat SUTETHasil penelitian yang sangat memengaruhi pandangan masyarakat dunia tentang hubungan kanker otak pada anak dengan paparan (radiasi) medan elektromagnetik adalah hasil penelitian Wertheimer dan Leper tahun 1979, yang sempat menggoncangkan dunia karena risiko negatif yang dilaporkannya.
Ada pula sebuah studi terkait dengan lokasi suatu bangun rumah dekat sutet yang dilakukan oleh Dr. Gerald Draper dan koleganya dari Chilhood Cancer Research Group di Oxford University dan Dr. John Swanson, penasehat sains di National Grid Transco, menemukan bahwa anak-anak yang tinggal kurang dari 200 meter dari jalur tegangan tinggi, saat dilahirkan memiliki risiko menderita leukimia sebesar 70 persen daripada yang tinggal dari jarak 600 meter atau lebih.
Di Indonesia sendiri juga ada beberapa penelitian terkait resiko penghuni suatu bangun rumah dekat sutet, salah satunya adalah hasil penelitian Dr. dr. Anies, M.Kes. PKK, pada penduduk di bawah SUTET 500 kV di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Tegal (2004) menunjukkan bahwa besar risiko electrical sensitivity pada penduduk yang bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV adalah 5,8 kali lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV. Secara umum dapat disimpulkan bahwa paparan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 kV berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala hipersensitivitas yang dikenal dengan electrical sensitivity berupa keluhan sakit kepala (headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome)
Linknya ini om:
http://www.bangunrumahelegan.com/ingin-bangun-rumah-perhatikan-sutet/
Ah kayaknya ngambil dari sini dia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_udara_tegangan_ekstra_tinggi
Banyak developer nakal, om. CUma mementingkan pemasukan mereka, tidak betul2 memperhatikan kepentingan empunya rumah kelak. Masalah tata kota misalnya, ada sebenarnya aturan ttg tata kota yang kelak tidak mendatangkan bencana bagi kota itu tapi pemerintah dan developer nakal mengakalinya. MAkanya akhir2 ini di mana2 makin banyak banjir. Kalo saya sih, jangan percaya sepenuhnya sama developer.
Maap kepanjangan 🙂
Haha maap tadi mau nge-rating tulisan tapi malah saya ngerating komen sendiri hihihi
Setuju…
Terima kasih infonya Bu Niar …
semoga ini juga berguna bagi pembaca lainnya
Prinsipnya begini Om, kalau ada kavling yang lebih nyaman dan aman ya jangan ambil yang ada resikonya.
Apalagi yang masih ada silang-pendapat soal dampak SUTET.
Demikian juga dalam memilih makanan, jika ragu2 ya pilih makanan yang jelas2 halal.Kita kan nggak boleh mendekati yang subhat. Jika tahu-tempe-telur masih banyak mengapa harus makan daging landak,misalnya.
Salam hangat dari Surabaya
setuju Pak De
itu sebabnya saya pilih menjauh dari Sutet …
Katanya sih bahaya ya om, selain bahaya pemandangannya juga jadi ga indah, mau liat langit malah liatnya kabel2 deh 🙂
iya bener …
pemandangan kabel melintang itu tak indah … hahaha
ditabung dulu Om nanti kalau sudah terkumpul cari lokasi lain 🙂
Ya … kami memang alhamdulillah mendapatkan lokasi lain …
yang agak jauh dari Sutet … meskipun masih di perumahan yang sama
saya memang bukan lulusan tehnik elektro, namun berdasarkan pengetahuan kesehatan umum yg saya dapat, gelombang elektromagnet memang tidak bagus bagi tubuh
alasannya sederhana, yaitu bisa menimbulkan mutasi sel yg ada di tubuh karena pengaruh GEM atau Gelombang Elektromagnetisnya
Wah … terima kasih informasi tambahannya ya Mas Imam
semoga ini bisa diambil manfaatnya juga oleh pembaca lain
milih yg aman aja Ane mah, pendapat nya sama om
Setuju …
Pilih yang aman dan tidak beresiko
terimakasih Pak.. dg tulisan ini & komen tanggapannya, membuat saya mempunyai bekal untuk memilih 🙂
Alhamdulillah …
semoga berguna
Wah sutet tu bahaya tapi juga berguna. lalu gimana ya..
Ya … kita pergunakan sebagaimana mestinya …
dan jangan tinggal di bawah jaringannya
ngeri juga omm , sebaiknya pindah aja kalu memahayakan mah
ya … kami memang tidak tinggal di bawah sutet kok
Terlepas dari masalah bahaya atau tidak, yang jelas nilai jual kembalinya kurang bagus, Om. (*otak dagang. Hihihihihi…)
Ahhhaaaiii …
ini bener banget … !
Tengak-tengok….
Kayanya di sini jauh dari SUTET…..
Dan menurut yang Hani dengar memang itu berbahaya Om, tak hanya hal-hal yang Om sebutin di atas akan tetapi juga kebakaran, naudzubillah…….
Ya itu dia Han …
kalo korsleting … terus tersambar petir dan sebagainya …
ngeri membayangkannya
Sutet itu bagus pak, kalo cuma dijadikan objek foto saja tapinyaaaa 😀
Kalau aku pasti udah gak mau om.. Biasanya kalau lokasi seperti itu harganya juga murah ya om.. Agak spesial gitu dari yg laen..
https://eydcomputer.wordpress.com/
Reblogged this on EYD COMPUTER ONLINE and commented:
https://eydcomputer.wordpress.com/
wahh rumah saya deket sama sutet nih, tks artikelnya om, sangat bermanfaat 🙂