SALAH DUGA


14 Januari 2018

Di hari Minggu pagi ini, kami menghadiri undangan pesta perkawinan salah seorang kerabat Bunda, di sebuah gedung besar di Timur Jakarta.

Karena ini kerabat dekat maka kami memutuskan untuk datang lebih awal dari waktu yang ditentukan, agar kami dapat mengikuti acara dari pertama, sekaligus Bunda bisa kangen-kangenan dengan keluarga besar yang jarang bertemu.  Acara perkawinan selalu menjadi ajang reuni keluarga yang membahagiakan bukan?

Untuk informasi pembaca, biasanya kami datang ke pesta perkawinan itu pas acara sudah mau selesai (hahaha).  Petugas katering sudah berbenah, sibuk bersih-bersih, makanan tinggal sisa-sisa, undangan sudah banyak yang pulang, sesi foto booth juga biasanya sudah habis kertasnya.

Namun kali ini lain, kami datang lima belas menit sebelum acara dimulai.  Pengantin belum datang.  Tamu yang datang pun relatif baru keluarga dekat saja.  Kami jadi lebih leluasa menikmati seluruh prosesi acara, Bunda pun senang sekali bisa silaturahim dengan keluarga besar.  Beberapa dari mereka ada yang datang dari luar kota.

Ketika mengikuti acara-acara tersebut sengaja saya merapat ke booth makanan yang menyediakan Sate Padang dan Dim Sum.  Tepat di sebelah kiri saya tersedia meja dessert kue coklat aneka rupa.  Beberapa langkah dari tempat saya berdiri, juga ada gubuk Bakso Malang.   Hhhhaaaa cerdas … Tempat berdiri yang strategis?  Anda tau maksud saya bukan?

Ya betul sekali … Supaya cepat dapat makanan.  Maklum belum sarapan tadi pagi.  Jadi nanti jika para tamu antri salaman ke pelaminan, saya akan makan duluan!  Semua mau saya cobain, sambil nunggu sepi orang yang salaman.

.

Acara dimulai dari iring-iringan pengantin datang, pengantin duduk di pelaminan,  tari-tarian penyambutan, ditutup dengan sambutan ucapan terima kasih wakil dari keluarga besar serta pembacaan doa.

Para tamu yang datang semua tertib mengikuti seluruh prosesi acara tersebut.  Satu per satu.  Tak ada satupun yang berani mengambil makanan yang tersedia.  Baik itu makanan prasmanan nasi. lauk dan kawan-kawan, maupun makanan jajanan dan minuman yang di sajikan di saung-gubuk-booth terpisah.  Tak ada yang menyentuh.  Semua khidmad menyimak acara.  Mungkin ada juga satu dua tamu yang mau makan, tetapi saya yakin petugas katering yang berjaga menolak mereka dengan halus.  Memohon pengertian tamu agar mengikuti acara formal terlebih dahulu sampai selesai berdoa, baru menyantap makanan.

Sepertinya ini instruksi dari wedding organizer/keluarga agar acara berlangsung dengan tertib.

Namun ada kejadian lucu … (sekaligus memalukan)

Ketika itu acara masih sambutan dari salah seorang perwakilan keluarga kedua mempelai, Beliau mengucapkan terima kasih atas kehadiran tamu dan memohon maaf jika ada kekurangan di sana-sini dst dst dst …

Tiba-tiba ada seorang Bapak, sekitar 60 tahunan, berdandan rapi, baju celana hitam, plus Jas necis yang juga berwarna hitam, sepatu mengkilat.  Nyelonong … mendekat ke booth makanan yang ada di sana, seraya membuka tutup kukusan dim sum lalu berkata …

Ini apa ini?

Sudah siap?

Melihat pemandangan tersebut, spontan saya pun berkata (tepatnya menegur) …

“Maaf Pak, mari kita menghormati tuan rumah, Mohon tunggu sebentar biarkan mereka menyelesaikan acara resminya sampai pembacaan doa, baru kita santap hidangannya”

(Saya mengira Bapak ini kelaparan, tidak sabaran mau mengambil makanan)

Si Bapak berjas hitam necis itu pun serta-merta menoleh ke saya.  Dengan raut wajah yang tidak senang.  Lalu apa reaksi dia? Apa yang dia katakan selanjutnya?

Si Bapak necis berkata … (sedikit menghardik tak senang)

Saya tau!!!

Saya ini dari Katering!  Saya sedang memeriksa kesiapan tim saya!

 

Ups … ya maap … aku kan ndak tau … abis dandanan situ keren kayak tamu undangan siiiihhh …

Saya malu!  Salah menegur.  Salah duga. 

Lalu saya pun pura-pura sibuk menyimak pidato … Dan pelan-pelan mlipir ke booth makanan yang lain … (Supaya nanti tetap dapet antrian makanan yang pertama, ketika saat ramah-tamah tiba)

Anda pernah malu di pesta perkawinan?

Saya pernah!!! (hahaha)

Salam saya

om-trainer1

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

15 tanggapan untuk “SALAH DUGA”

  1. nggak apa2 oom kan cuma berdua yang tau…
    udah dicatat nama ceteringnya oom? ntar nggak usah mesan sama dia kalau mau hajatan si ganteng sulung ha.. ha..

  2. Hahaha … Ampun deh. Kalo di Jakarta emang kayak gitu ya. Tamu datang dulu, baru iringan pengantin. Makannya nanti abis salaman. Di Medan lain cerita, Om. Begitu datang , tamu langsung makan dulu. Salamannya nanti pas mau pulang sekalian pamit

  3. Hahaha… saya pernah salah datang om, karena di tempat yang sama ada 2 hajatan perkawinan… untung sebelum masuk tanya dulu sama Hansip/orang yang jaga di gerbang depan…

  4. hahaha. ada2 aja, om. aku pernahnya pas melintas di depan tenda orang hajatan dikira mau ke hajatannya. padahal cuma lewat doang mau ke tempat deket alun2. mungkin karena dikira udah dandan jadi mau ke hajatan. hehe 😀

any comments sodara-sodara ?