EYANG UTI – EYANG KAKUNG.


(Ini adalah tulisan pesanan dari Said … please lihat postingan yang ini)

 

Ini adalah sebutan anak-anak ku untuk Orang Tuaku.  Alhamdulillah beliau berdua masih sehat walafiat. 

Bapakku walaupun sudah lama pensiun.  Namun masih tetap kuat mengajar menjadi dosen di salah satu akademi grafika swasta di Jakarta Timur.  Beliau lebih melek IT dibanding aku.  Beliaupun masih menyetir Karimun kesayangannya kesana-kemari sendiri … tanpa sopir.  Satu-satunya tanda ketuaan yang ada pada beliau adalah … pendengarannya yang sudah mulai berkurang.  Beliau selalu mengenakan “hearing aid” yang selalu terpasang di telinga kanannya.  (anakku bilang Eyang kakung kayak PASPAMPRES, selalu pake earphone).  Aku salut sekali dengan Eyang kakung.

 

Ibu ku, pensiunan guru SMA negeri di Jakarta selatan.  Beliau juga sangat luar biasa.  Masih sering naik Kopaja atau Angkot kesana kemari … Tiap hari dia selalu menyapu halaman rumahnya sendiri … jalan pun tidak terbungkuk-bungkuk seperti layaknya Eyang uti eyang uti yang lain.  Masih “tatag” tanpa bantuan alat apapun.  Semua pekerjaan rumah tangga dilakukannya sendiri.  Beliaupun tetap besosialisasi dengan aktif.  Arisan, Pengajian dan juga sekali sekala mengadakan perjalanan (bahkan umroh) bersama kelompok pengajiannya atau mantan teman-temannya sesama guru dulu.  Padahal usianya sudah hampir kepala 7 … ah  bukan main ibuku yang satu itu …

 

Mereka tinggal di rumah berdua saja … tanpa ditemani oleh pembantu rumah tangga atau oleh yang lain … betul-betul hanya berdua … tidak bergantung kepada siapapun … termasuk kepada anak-anaknya … Satu satunya jenis makhluk hidup bergerak yang menemani mereka adalah ikan hias warna warni sebanyak 5 ekor di akuarium mereka …

 

Mereka punya anak hanya Sepasang … aku dan adik perempuanku … sudah berkeluarga semua …  mempunyai rumah tangga sendiri-sendiri.  Sudah memberikan mereka lima orang cucu … Dan Semuanya Laki-laki … (huahahha)(Pandawa Lima).  Tiga dari aku dan dua dari adik perempuanku.

 

Ayah Dosen, Ibu pensiunan Guru … Aku Trainer … (hehehe).

Dan … Adikku ..??? Lulusan IKIP Negeri Jakarta … !!! Klop.  (walaupun sekarang dia full timer berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga)

 

So … Dosen – Guru – Trainer – IKIP … ada benang merahnya bukan ??? (artinya kami berasal dari keluarga yang “mengais rezeki” di bidang pendidikan) J

 

Bapak, Ibu dan Adikku … I love you All !!!

 

(eh iya satu lagi … adikku initialnya nh juga …)

 

 

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

5 tanggapan untuk “EYANG UTI – EYANG KAKUNG.”

  1. Percuma dikasih inisial, Bos. Wong inisial bos aja belum ketahuan. Beueehh..
    Btw, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.
    Air hujan jatuhnya ke pelimbahan juga.
    Cucu eyang uti pasti professor dong?

    nh18 to abang …
    Misteri terus berlanjut …

  2. Anak seperti ORTU
    tapi jauh lebih baik
    begitulah yang diharapkan oleh kebanyakan ORTU 🙂

    nh18 to achoey ..
    Ya begitu lah kang …
    Lingkungan terdekat kadang membentuk kita
    secara tidak sadar …

  3. jadi homesick deh….
    pengen cepetan mudik ahhhh…..

    Anak memang diharapkan jauh lebih baik dari orang tua….
    Tapi kalau orangtuanya Doktor gimana dong? Udah mentok kan?
    Saya sih hanya berharap anak-anakku bisa menetapkan pilihan sendiri. Karena dulu saya tidak bisa menetapkan pilihan, bukan karena dipaksa tapi karena tidak tahu harus memilih apa.

    NH = kepanjangan apa ya ? ….. N nya Nugroho kayaknya sih….
    hmmmmm mikir.com

    nh18 to emiko …
    Lha hayu atuh Pulang … (hehhee)
    Ya … anak menetapkan pilihannya sendiri …
    kita sebagai orang tua jadi tempat konsultasinya

    N=Nugorho … ??? Wah … bukan …
    terlalu bagus itu …

  4. ini keponakanmu juga seorang pendidik 😛

    *walopun aslinya gokil abis* :mrgreen:

    nh18 to menyik …
    “Gokil” kan cuma Packagingnya doang …
    Yang penting Isi dalamnya dong … (dalam kepala dan dalam hati …)
    Bukan begitu Bunda Menyik ???
    (cling )(mengedipkan sebelah mata ke menyik …)

any comments sodara-sodara ?