Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan atau melecehkan jenis moda transportasi roda tiga ini.
Aku selalu mengatakan kepada trainee-trainee karyawan baru di Perusahaanku agar JANGAN menjadi seperti BAJAJ …
Ya … Jadi karyawan jangan seperti BAJAJ !!!
Bajaj itu asapnya banyak, suaranya berisik, getarannya kuat, nggak tau aturan tapi jalannya lambat … dan nggak kuat nanjak …
Sebuah pengibaratan yang aku gunakan untuk tipe karyawan yang paling di benci oleh sebuah Perusahaan …
Asapnya banyak … Perusahaan tidak menyukai karyawan yang menyebarkan polusi yang tidak menyehatkan iklim kerja perusahaan. Intrik, Gosip, dan fitnah yang menyesatkan dan menyesakkan … kasak-kusuk adu domba dan yang sejenisnya yang membuat suasana kerja jadi sumpek dan tidak sehat.
Suaranya berisik … Banyak cakap, sesumbar kesana kemari, arogan, show off, bikin ribut, komentar bacot sana sini, ngobrol sana-sini, “ember bocor” dan integritasnya diragukan …
Getarannya kuat … Perusahaan juga tidak mengharapkan karyawan yang senantiasa berulah, meributkan hal-hal remeh, berisik. Tidak konsisten dan tidak stabil. Tidak tenang, tidak konsentrasi … Bergetar kesana kemari tak tau juntrungan. Petakilan usreg … gak keruan …
Tidak tau aturan … jelas perusahaan manapun tidak menyukai karyawan yang tidak tau aturan, tidak displin dan selalu berbuat semaunya sendiri … (motong jalur, ngelawan arah dsb you name it … )
Dan yang terakhir … Jalannya lambat … ini adalah klimaks dari segalanya … tidak produktif, tidak memberikan value added, lamban, tidak dinamis dan selalu tertinggal. Tidak responsif dan malas. Yang tentu saja akan menjadi … tidak akan kuat nanjak … karirnya. (apa lagi kalo sesukanya menetapkan ongkos tarif …)
So … jangan jadi BAJAJ … !!! (Karyawan yang … suka menyebar intrik, banyak omong, suka berulah, tidak disiplin … dan tidak produktif …)
(sekali lagi Maaf bagi sopir Bajaj maupun juragan Bajaj … memang tidak semua Bajaj seperti itu … banyak juga Bajaj-bajaj lain yang ….agak tidak seperti itu ) J
Judulnya … Si Trainer … Bajaj phobia … !!!
ah… komen yang nomer atu… 😛
ni postingan keknya nyindir diriku 😦
*balik badan*
*pulang*
*menangis 40 hari, 40 malem*
ya kalo jadi karyawan jangan kayak bajaj
seuju BOS
hindari itu
kalo mao jago ngeles banyak banyaklah bergaul sama BAJAJ 😉
Bajaj udah kalah ama SOS mas 😛
bajaj mang mirip bunda menik 😈
Pffff…. Kek nya saya bukan tipikal karyawan bajaj deh. Semoga bos saya juga berpendapat begitu…
-Mee-
Yup, karyawan jangan jadi BAJAJ tapi bos juga jangan seperti BAJAJ
btw bsok libur kan? hari buruh sedunia….
@hangga.. emang bunda mirip bajaj??
kalo banyak ngobrol tapi ngobrolnya ga berisik gimana? (chatting maksudnya) n kalo jadi bajajnya di dunia maya gimana?
Jadi, yang bagusnya karyawan itu seperti apa, Bos?
Busway? Taxi? Ojek? Becak?
untung aku gk baca. 😈
*ngomel-ngomel, wanine mung nyindir 😀 *
hukz…
ngerasa juga…
hwwaaaa….
disindir om NH gara2 bandel nyamfah di mana2…
*pulang ah…*
😦
😦
😦
Tapi jangan lupa, bajaj lebih fleksible daripada busway yang jalurnya amat terbatas. Bajaj pintar mencari celah dan jalan pintas, yang penting sampai tujuan. Bajaj selalu jujur, tidak seperti argo taksi. Bajaj lebih sopan karena jarang membunyikan klakson (baru dengar suaranya orang udah pilih minggir,hehe)
>>semua gading harus retak<<
Bajaj kan merk pak. Yang bajaj pulsar itu bagus lo. Gak berisik pak. Kenceng lagi… gak berasap. Getarannya halus. Hehe…
manggut-manggut sambil nyatet……..
bikin sendiri bajaj kertas – http://www.paper-replika.com