SOURCE



Ini tulisan mengenai serba serbi Blogging.  Cara ngeblog Konservatif Tradisionalis ala si Trainer.

Tentang Source atau Sumber.

Begini ceritanya …
Tidak semua kalimat yang kita tulis, … tidak semua materi postingan yang kita sajikan … entah itu berupa gambar, foto, karya grafis, audio, video  dsb … berasal dari karya kita sendiri.

Seringkali kita mendapatkan gambar tersebut dari browsing atau dari sumber-sumber yang lainnya.  Kadang kalimat-kalimat yang kita pakaipun bukan berasal dari pemikiran kita sendiri.  Kita mendapatkannya dengan menyitir (quote) dari referensi-referensi tertentu.  Entah on-line maupun off-line.

Saya bukan ahli hukum.  Saya pun bukan praktisi yang mengelola hak cipta, hak kekayaan intelektual atau yang sejenisnya.  Sehingga terus terang saja … saya buta mengenai apa saja laku yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Namun menurut pendapat saya …
Jika kita menggunakan Kalimat, Audio, Foto, Video, Gambar, Karya Grafis atau bentuk apapun juga, yang bukan karya kita … maka sudah sewajarnya lah … wajib bagi kita untuk mencantumkan sumbernya.  Dari mana kita mendapatkan materi tersebut.  Dan kita juga harus memastikan bahwa Materi yang kita pergunakan tersebut adalah Legal dan patut, menurut hukum yang berlaku dan etika umum yang ada.

Hal ini saya anggap penting … karena ini menyangkut menghormati karya orang lain.  Mau tidak mau ada tanggung jawab moral di dalamnya, jika kita menggunakannya.

Memang, saya sadar sepenuhnya ada banyak bahan yang bisa kita dapatkan secara gratis dan si empunya materi-materi tersebut sudah mempersilahkan kita untuk menggunakan seluas-luasnya … tanpa ada konsekuensi hukum atau kewajiban apapun.  Alias Free.

Tetapi tetap saja …
Sebagai nara blog yang bertanggung jawab … dan mempunyai itikad baik … saya pikir kita tetap harus mencantumkan sumbernya …

SO …
Mari kita ngeblog dengan bertanggung jawab, santun dan menjunjung tinggi integritas …
Tidak menggunakan karya orang lain tanpa izin …
Senantiasa menggunakan materi audio/visual yang legal dan tidak menyalahi aturan …
Dan selalu mencantumkan sumber … walaupun itu semua kita dapatkan secara free.

Ini pendapat pribadi …
Dan ini saya tujukan untuk diri saya sendiri.

Mungkin diantara pembaca ada yang mempunyai background Hukum dan/atau yang mengerti tentang hak kekayaan intelektual dan/atau memahami etika di alam maya … mungkin bisa lebih detil menerangkan tentang hal ini …

Boleh sharing tak ?

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

56 tanggapan untuk “SOURCE”

  1. Wowww pas balik ke sini lagi ternyata ini postingan baru.
    Pertamax dong yaa…

    Benar sekali Om, kalau kita ambil gambar atau cuplikan, sebaikanya kita tuliskan sumbernya.
    Saya termasuk yang sering mengambil gambar dari internet, namun kadang kalau ingat sourcenya saya bikin, tapi kalau tidak ya saya kosongkan. Tapi dari jenis gambar itu, orang juga sudah tahu ya bahwa jelas tidak mungkin sih saya yang buat, karena gambar2 itu saya ambil dari yang katanya royalty free tapi tetap ada watermarknya…
    Tx sdh mengingatkan Om.

  2. pj Tuhan, sy msh pnya rasa sungkan saat menggunakan kalimat/foto/gambar/dll milik org lain tanpa menuliskan sumber. Biasanya sy tulis di paling bawah: foto diambil dari … Atau kalau quotes/status fb/retweet, sy tambahkan (nama penulis).
    Kadang sy mmg tdk mnta izin pd pemilik gambar/quotes/status/tweet, Om. Tp mdh2an dgn menuliskan sumber/nama penulis, membuat pembaca tau siapa pembuat/pencetusnya & kita ttp rendah hati dalam ngeblog.
    Makasih ya Om, mengingatkan kami semua ttg etika perbloggingan ini.

    Salam.

  3. Kontrol kita untuk kasus yang digambarkan di artikel ini, terletak pada kesadaran. Juga pada tanggung jawab moral, seperti yang Om bilang. Kalau sekedar terinfluence sih gak apa apa asal tidak menjiplakkarya maupun ide tanpa seijin pihak terkait (si pencetus). Saya juga sedang belajar lagi Om, takut teledor mengenai hal yg satu ini. Meskipun kurang paham tentang hukum, tapi sedikit sedikit udah mengerti tentang etika di dunia maya. Makasih ya Om, sudah mengingatkan kembali. Salam hangat;

  4. Bener banget mas.
    Adakalanya gambar/video yang kita ambil dari browsing atau apapun itu kita wajib memberikan sumbernya.
    Dulu waktu awal2 ngeblog saya gak memberikan source, karena emang masih belum paham 😀
    Tapi sekarang gak lagi, rata2 udah dikasih sumber. 😀

  5. Hak Cipta diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
    Jenis-jenis hukuman atas pelanggaran hak cipta diatur dalam Bab XIII tentang Ketentuan Pidana, mulai pasal 72.
    Tergantung jenis dan berat-ringannya kasus, hukuman terhadap pelanggar hak cipta bervariasi. Ada yang hanya hukuman sebulan atau denda Rp.1 juta, dan ada pula yang paling lama 7 tahun atau denda Rp. 5 milyar.

    Untuk jelasnya silahkan membaca dengan seksama UU No. 19/2002 tersebut.

    Jika kita pinjam artikel atau gambar/foto sebaiknya ya menyebutkan sumbernya atau diberi link jika sumber itu di dunia maya.
    Namun demikian harus pula diingat bahwa ada pemegang hak cipta atau penerbit yang menyebutkan ” harus ada ijin tertulis dari penerbit “.

    Menyebutkan sumber tulisan atau gambar tak akan menjatuhkan harga diri atau martabat kita, tetapi justeru menunjukkan bahwa kita manusia yang civilized/ beradab.

    Salam hangat dari Surabaya

    1. Pak De …
      Terima Kasih Banyak informasinya …
      Penjelasannya sangat detail …
      Saya coba pelajari Undang-undang tersebut

      Salam saya Pak De …

  6. Saya kebetulan kerja di konsultan HKI, memang ada undang-undang internasional yang mewajibkan untuk menaruh sumber tulisan, itu kalau memang tulisan atau gambar disalin tempel tanpa ada perubahan..
    Nah saya sering mengamati ada tulisan seorang blogger disalin tempel secara keseluruhan dan tak ada link atau pemberitahuan penyalintempelan itu..
    Biasanya tulisan seorang blogger yang lebih terkenal disalin tempel, tapi ada juga blogger yang menyalin tempel tulisan dari blogger yang (maaf) di bawahnya..

    Sebenarnya di Indonesia masalah hak cipta masih sangat lemah, buktinya pembajakan buku saja hampir tidak pernah ada penertiban. Kalau di blogging, menurut saya perlu ada kontrol sesama blogger saja..

    1. Sip Banget Mas Gie …
      Wah mas gie bekerja di konsultan HKI ?
      Nanti saya boleh tanya-tanya ya Mas …

      Sekali lagi Terima Kasih Banget

      Salam saya

  7. Wadoh, masalah ini saya tidak tahu, tapi yang jelas saya akan mencantumkan tautan sumbernya. Ya kadang menulis tidak orikhinil 🙂 eh, tapi tulisan di atas bisa ditunjukkan juga buat saya lo oom trainer, bukan buat anda saja. Salam..

  8. Saya juga nggak ngerti om perihal beginian… tapi saya syukurnya selalu mencantumkan sumber gambar kalau pake gambar orang…

    Kalau menurut saya memang harus seperti itu, itu pula yang mendasari saya melampirkan tulisan primeedges di foto-foto saya, karena teman saya sendiri mengalami pencurian foto, tidak tanggung-tanggung foto itu diakui sebagai foto hasil karya si pencuri… ckckckcckck… parah kan! tadinya saya cuek aja, tapis emenjak kejaidan itu saya sadar, saya harus pakai watermark… penjahat dunia maya kan ada di mana-mana, halah! 😛

  9. setuju, saya juga selalu menuliskan asal gambar dan referensi tulisan di blog saya, sebab bagaimanapun juga kita harus menghargai yang punya gambar atau tulisan yang kita gunakan sebagai sumber tersebut

  10. Bener banget Om,,
    orisinalitas memang patut dikedepankan
    tapi, tak menutup kemungkinan juga kita butuh pelengkap dari sumber lain
    nah, ini yang jadi masalah..
    terkadang kita lupa mencantumkan sumber rujukan kita
    dan itu sangat merugikan yang kita ambil itu..
    mungkin ini yang patut kita sadari, bahwasanya semua orang itu sangat suka berbagi dan membagi
    namun, akan lebih baik jika kita tak mencomot seenaknya..
    paling tidak meminta ijin sebagai bentuk penghargaan kita..
    Makasih banyak ya Om…

  11. dulu masih sering nyolong gambar di om google tanpa izin, tapi sekarang udah dibiasin untuk nyebutin sumbernya (takut dosa, hehe).. sering2 diingatkan ya pak.. 🙂

  12. iya menurut saya sih harus ya nyantumin sumber. karena foto juga hasil karya orang kan.

    saya sih berusaha untuk selalu posting foto sendiri di blog, gak pernah posting foto yang diambil dari website lain. nah masalahnya kecuali kalo lagi ngereview film2 keluaran kantor saya. biasa fotonya saya ambil dari email yang disebarin ke karyawan tentang film itu. kalo kayak gitu sumbernya apa ya… apa sumbernya dari email? hehehe.

  13. maaf om dateng2 langsung nanya,
    kalo mengcopy ‘ide’ ato ‘style menulis’ itu termasuk ga? ato hanya sekedar masuk ke kategori ‘terinspirasi’?

    setuju banget soal nyantumin sumber. saya pernah mengalami ‘kena-copas-tanpa-link’, walau mungkin itu hanya sekedar saya yg keGRan saja. tapi rasanya ga enak liat ‘itu’ dicopas (dgn tambal sulam) tanpa ijin.

  14. Sependapat Om, sebaiknya memang tetap mencantumkan sumbernya meskipun si pemilik telah memberikan kebebasan untuk menyebar luaskan materinya.
    Saya pernah menemukan satu tulisan saya yang sudah saya publikasikan di eramuslim / kotasantri, ternyata diposting ulang oleh seseorang tanpa mencantumkan sumber aslinya, bahkan tulisan tersebut sudah dirubah sedemikian rupa susunan paragrafnya, tapi tidak dengan kata-katanya.
    Saya tidak marah saat itu ( dan sampai sekarang, insya Allah seterusnya ) karena ketika tulisan sudah saya publikasikan ( dimanapun ) berarti saya sudah mengijinkan untuk disebar luaskan, hanya saja saya malah takut ada orang lain yang tahu bahwa tulisan itu bukan asli tulisannya.
    Semoga ini jadi pembelajaran bagi kita semua, terutama saya yang ‘sering’ pinjam gambar untuk mendukung tulisan saya. Karena hal ini terkadang ‘sensitif’, belakangan saya lebih memajang gambar kreasi sendiri meskipun kadang tidak nyambung dengan isi materi.

  15. hal ini gak cuma berlaku utkmu saja ,Mas .
    tapi juga utk kita semua , akupun bila menaruh gambar pada postingan menyebutkan sumbernya , biasanya memang dr si oom google ( pinjem dari si oom) 🙂
    semoga saja kita bisa berblogging ria dgn nurani ya Mas , amin
    dan, terimakasih sudah mengingatkan …….. 🙂
    salam

  16. sepakat om, harus mencantumkan tautan untuk setiap tulisan atau apapun yang bukan milik kita. rasanya gak enak klo tulisan atau hasil karya kita dicatut oleh orang lain.

  17. wah…. ketampar nih indah.. 😳

    indah sering bgt pinjem gambar dari om gugel…tapi ga nyantumin sumbernya.. 😳

    maafin indah yah semuanyaaaa…
    insyaAllah ini akan jadi pelajaran buat indah.. 🙂

    tapi kalo artikel….quote…tulisan… kaya yang indah comot2 dari blogny mbaAde…atau indah kutip2 dari Quran..insyaAllah selalu ada sumbernya yang jelas kok. 🙂
    soalnya indah kebetulan tulisannya pernah juga dicopas sama orang..

    dan orang itu mencantumkan sumbernya.. 🙂 dan indah merasa sangat dihargai.. hehehe.

  18. Om NH, pa kabar? ^_^
    Saya pernah ditegur seorang penulis senior pas ngambil sebuah gambar… Padahal waktu itu saya udah minta izin di kotak komennya dan di postingan pun dicantumkan sumbernya… Tapi ternyata beliau tetap keberatan dan meminta saya me-remove gambar itu… Wah, ternyata beliau trauma karena gambarnya pernah diambil sebuah media ternama tanpa izin…
    Yuk, jadi blogger santun… ^_^

  19. awalnya ngeblogger…sering banget tuh…pinjam gambar tapi ga ngizin dulu… alhamdulillah sekarang udh diingetin lagi sama om nh …ma kasih om….

  20. makasih udah mengingatkan kembali Om,,
    saya juga bukan orang hukum dan ga ngerti UU hak cipta,,
    tetapi dibawa ke diri sendiri aja,, kalo hasil karya kita di ciplak habis sama orang lain, trus di akui sebagai hasil karyanya,, pastinya kita tak terima, begitu jugalah sebaliknya..
    mudahan jangan sampai lupa menghargai diri sendiri untuk dihargai orang lain..

  21. sangat bijak rasanya, kalo kita selalu mau bertanggung jawab atas apa yang telah kita muat di blog kita, memberikan dengan sejujurnya informasi termasuk dari mana asal sumber tulisan atau materi yang lain itu.. 🙂
    karena menurut saya, narablog yang baik adalah yang tidak mengandalkan CoPas bebas pada blognya,, 🙂

  22. Hi, the article you wrote a very interesting and beneficial for people my advice this should not stop here. And I’m sure someday you will become someone great. To further strengthen the ties of friendship between us please visit my blog, comment, criticism and suggestions for improving the blog. Thank you

  23. referensi dan gambar selalu saya usahakan untuk disertakan sumbernya (jika ambil) meskipun sebagian besar artikel menggunakan gambar sendiri, ingatkan kalau ada yang kelewat….

  24. Kalau di klik di gambar yang saya pasang pasti ada tulisannya pictutre taken from somewhere, gitulah Om…kalau kutipan saya jarang pake kalaupun pake pasti saya sebutkan bahkan saat saya lupa menyebutkannya….

    Kebetulan dari awal ngeblog suka nulis sajak, syair atau puisi..yang sering nampilin gambar orang… 😀

  25. Wah.. tertohok nih saya, beberapa gambar yg saya jadikan ilustrasi belum saya cantumin links-nya. Tapi kalo tulisan atau quote biasanya saya cantumkan sumbernya (links, buku dan/atau penulisnya)..

  26. Pencantuman sumber dengan cara menulis : ” gambar dipinjam dari sini”, sangat tidak dianjurkan, walau diberi link.
    Yang yahud adalah :

    Gambar pria bagus ini saya pinjam dari http://abdulcholik.com, atau
    Gambar pria ganteng pwol ini saya pinjam dari : abdulcholik.com
    (lalu diberi link)

    Mengapa ? Karena blogger jarang mengklik link itu jika nggak kebelet beneran.
    Jika ditulis http://abdulcholik.com atau abdulcholik.com, minimal ada promosinya sedikit dibanding ” saya pinjam dari sini ”

    Sekedar saran, nggak maksa.

    Salam hangat dari Surabaya

    1. nah ini dia pakDe yg sy srg lali. dulu sy blm mudeng aturannya blas, skrg plg banter sy cm nulis judul/tulisan apa gitu lalu dikasih link, maksudnya spy yg laen liat tulisan/gambar/kata2/quotes tersebut karya ato punya’e siapa gitu stelah mreka nge-link. ealah ternyata itu jg g’dianjurkan yo pakDe? 🙂

  27. Bener banget, Om. Selain sebagai penghargaan bagi author yg sesungguhnya, juga merupakan bentuk tanggung jawab & integritas & kejujuran kita. Jangan sampai karya orang lain kita akui sebagai karya cipta kita.

    Ini sangat penting di ranah akademis. Dalam penulisan ilmiah harus selalu menyertakan sumber yg dikutip.

    Salam

  28. saya suka mengambil ilustrasi dari internet, tapi saya usahakan disertai dengan link-nya. Kalo ada yang missed nggak pake link sih harap maklum yah, hihihi, berarti lupa. Tapi diusahakan pasti ditaruh sumbernya kok.. 😀

  29. saya selalu begitu Om..
    selalu mencantumkan..

    menghormati yang punya.. 🙂
    mencoba berempati, seandainya foto ato tulisan saya dicuplik orang tanpa mencantumkan sumbernya…

  30. Jika gambar berasal dari orang lain, dibawahnya saya tulis: Gambar berasal dari…..

    Paling mudah, dibawah tulisan kita tulis, sumber bacaan atau sumber data, berasal dari mana. Kadang saya lupa, saking bahan tersebut nyaris setiap hari saya gunakan, jadi saya tulis saja, bahan berasal dari bahan mengajar…..
    Sebetulnya, tulisan saya tentang manajemen dan keuangan, sudah dipastikan didasarkan atas dari berbagai sumber data, baik dari karya/makalah orang lain, statistik (Statistik Perbankan Indonesia), BPS, dll…namun kemudian saya tambahkan opini yang saya peroleh dari pengalaman sehari-hari, baik di bidang pengajaran maupun dari bahan obrolan, ataupun dari pengamatan.

    Tulisan saya juga banyak di kutip orang lain, ada yang baik hati mencantumkan nama saya, ada juga yang tidak…tapi saya tak terlalu memikirkannya, karena tulisan di blog saya maksudkan untuk sharing bagi siapa saja. Ada teman yang mengajak kolaborasi membuat buku, tapi baru sampai pada kesepakatan outline nya…terus ketabrak berbagai kegiatan lain, termasuk adik sakit dll.

  31. Seinget aku siiiih aku cantumin oom… Hmmm mudah2an ga ada yg kelewatan..
    Mmmm jadi penasaraan, ngecek dulu aaah… hheheheh

any comments sodara-sodara ?