BESUK


.

Besuk berasal dari sebuah kata dalam bahasa Belanda : Bezoeken … Bezoek (mohon koreksi jika saya salah)

Besuk artinya menjenguk.  Lebih lengkapnya lagi … menjenguk pasien di rumah sakit.

Saya tidak tau bagaimana aturannya.  Bagaimana undang-undangnya.  Namun di sebagian besar, bahkan hampir semua Rumah Sakit yang pernah saya kunjungi, memberlakukan jam besuk tertentu untuk para pengunjungnya.  Biasanya ada dua periode.  Pagi hari dan Sore hari.  Contohnya jam 9.00 – 11.00 dan jam 16.00 – 19.00.

.

Pertanyaan selanjutnya adalah …
Apakah pihak rumah sakit memberlakukan pengaturan yang ketat mengenai pelaksanaan jam besuk ini.

Menurut pengamatan saya … di beberapa rumah sakit yang pernah saya kunjungi … mereka pada umumnya TIDAK memberlakukan jam besuk yang ketat.  Saya pernah berbincang-bincang dengan suster dan juga satpam rumah sakit mengenai hal ini.  Intinya adalah mereka merasa serba salah.  Atas nama kemanusiaan, atas nama tenggang rasa … mereka terpaksa tetap memperbolehkan pengunjung untuk masuk pada jam yang bukan jam besuk.  Mereka kadang harus berfikir dua kali untuk memberlakukan aturan yang ketat.  Bahkan satu dua ada yang “semi curhat” pada saya,  mengatakan bahwa ketika mereka memberlakukan aturan yang strick, ketat.  Mereka malah kena semprot pengunjung.  Ditegur. Diprotes.  Dimarahi dan sebagainya.

Memang kalau mau jujur … kita, para rombongan pembesuk ini, kadang suka datang menjenguk seenaknya saja ke rumah sakit.  Ok mungkin kata seenaknya kesannya terlalu kejam.  Yang betul adalah … kita suka datang pada jam yang bukan jam besuk.  Mungkin karena kita bekerja … sehingga kita baru bisa membesuk rekan kita yang kebetulan sedang dirawat di rumah sakit pada saat istirahat makan siang, jam 12.00.  Atau baru bisa membesuk setelah jam 19.00 malam, sepulang dari kantor.  Keduanya sudah diluar jam besuk. 

Ada juga situasi dimana pembesuk adalah keluarga yang baru saja datang dari luar kota, ingin segera mengetahui kondisi kerabatnya.  Dan banyak lagi situasi-situasi lain, yang intinya berujung pada situasi dimana suster dan juga satpam sedikit melonggarkan aturan jam besuk.

.

Tak bisa dipungkiri … pasien dan juga keluarganya yang menjaga, pasti perlu istirahat.  Sehingga jika pembesuk datang mengalir setiap waktu, dikhawatirkan waktu istirahat pasien menjadi terganggu.  Pemulihan jadi terhambat.  Belum lagi jika ada jadwal visit Dokter, pemeriksaan, penanganan medis dan sebagainya.  Kedatangan pembesuk menjadi hal yang tidak pada tempatnya.

Maksud baik ingin mendoakan kesembuhan, memberi dukungan moril bagi pasien dan keluarganya … menghibur … menjadi tidak tercapai.  Malah berlaku sebaliknya.

So … mari kita berusaha mematuhi jam besuk yang telah ditentukan !!!

(sebuah himbauan untuk diri sendiri)

.

Bagaimana menurut pengalaman pembaca ?
Pernahkah anda ditolak suster atau satpam saat mau membesuk pasien ?
atau sebaliknya … rumah sakit sering kali memberi toleransi – kebebasan untuk menjenguk pasien walaupun bukan jam besuk ?
atau … anda punya cerita lain tentang besuk membesuk ini ?

boleh sharing tak ?

.

Salam saya

nh.

.

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

32 tanggapan untuk “BESUK”

  1. Pernah di tolak karena bawa anak karena kepaksa. Tapi akhirnya bisa masuk karena pas satpamnya ngga liat, saya buru2 naik tangga, hehehe.
    Walau saya tau sih, ada alasan kenapa anak ngga boleh di bawa menengok rumah sakit. Cuma kalau kepaksa, ya gimana .. anaknya ngga mungkin di tinggal sendirian di bawah kan.

    1. sama dengan ibu dey ditolak satpam waktu naik lift karena bawa anak 🙂
      Dibeberapa rumah sakit ada yang membebaskan jam besuk khusus kelas VIP keatas.

  2. gak pernah Om Nh Her, krn sblm besuk sudah cari tahu jam besuknya jam berapa. Kalo toh diluar jam besuk, cari tahu lagi bagaimana caranya masuk tanpa dicegat satpam alias cari jalan belakang hahaha

    Ada rumah sakit yang benar2 ketat untuk jam besuk, tapi ada juga yang longgar banget. Tergantung RS nya 🙂

  3. Apa yang diuraikan di atas memang terjadi di republik tercinta ini. Pihak rumah sakit ada yang ketat memberlakukan jam besuk , ada yang agak longgar dan ada pula yang longgar banget.
    Sayapun juga pernah besuk di luar jam yang ditentukan karena berbagai alasan tadi.
    Seharusnya kita taat aturan ya om

    Terus terang saya agak kurang nyaman besuk orang sakit. Bukan karena malas tetapi saya sering kasihan setiap melihat orang sakit. Emak sendiri pernah bilang :”Wong emaknya sakit kok menjauh saja” ha ha ha. Saya memang melihat sebentar lalu duduk2 di depan kamar, nggak tega kalau melihat emak sakit. Untung ada Ipung yang rajin nunggu emak.

    Ketika emak dioperasi,saya malah dikira dokter. Emak bilang:”Perut saya kok mulues pak dokter”. Sepupu saya langsung bilang :” Mas Lik, Budhe”

    Salam hangat dari Surabaya

  4. Saat itu, pas anaknya Mbak Idana Dek Dio di rawat di RS Sangla Hani dam adek diusir sama satpam, banyak tanya-lah padahal situasi sdg tdk memungkinkan untuk sesi tanya jawab, Mbak Idana baru saja telphone dg isak tangis artinya butuh kehadiran Hani.
    Karena panik Hani terpaksa bentak si satpam “saya ini mau jenguk ponakan saya pak! Susah sekali sih” saat itu sih di IGD akhirnya si Bapak kasih masuk dan kok ya kebetulan ketemu suami Mbak Idana di pintu masuk.

  5. Sepertinya saya lebih banyak tak mematuhi jam besuk Om.. soalnya biasanya kalau ada teman sakit saya dan teman-teman lainnya ikutab nginep di rumah sakit nungguin.. Eh ini masuk kategori besok apa nunggu orang sakit ya..

  6. sebetulnya tergantung tingkat keparahan si pasien. Kalau tidak terlalu “parah”, semisal setelah melahirkan ya sebaiknya menaati jam besuk. Tapi adakalanya pasien sakit “parah” sehingga masih bisa mentolerir kehadiran tamu “penting” yang datang, meskipun biasanya kalau sedang “sekarat” selain keluarga tidak boleh besuk.

    Kebetulan rumahku dekat rumah sakit, sehingga sering datang 5-10 menit sebelum jam besuk habis. Dan kecuali saudara sedapat mungkin cepat pulang. Tapi kalau papa sudah dikenal mukanya sehingga sering datang bukan jam besuk, dan kebetulan untuk teman/saudara yang sedang parah untuk mendoakan mereka.

    Di Jepang jam besuk sangat ketat, jadi jangan harap bisa masuk selain jam besuk.

  7. Saya malahan lebih suka menjenguk saat pasiennya sudah pulang ke rumah, Om. Kecuali kalau urgent sekali. Soalnya pengalaman diri sendiri, sebenarnya kalau lagi sakit, harus menghadapi tamu itu melelahkan. Senang sih, tapi seringnya merasa gak nyaman. Apalagi kalo si pembesuk datang berombongan dan senang ngobrol. Duh… 😀

  8. oot: baru ngeh sama theme yang baru membiru inih.. 😛

    bener om, sebenarnya yg juga kasian itu adalah keluarga yang dampingin pasien.. mereka kurang tidur krn bolak balik harus nemenin tamu yang datang, tanpa memperhati jadwal besuk.. kebayang deh capeknya.

  9. Pernah…di tolak besuk Om…anakku sendiri, kakaknya maksutnya mau besuk adiknya yg baru kemarin dirawat gara2 bukan jam besuk..alhasill akhirnya pasiennya/adeknya yg keluar sambil bawa Infusan ..hihi dah gitu yg namanya kakak sama adek kan maunya tidur berdua itu gak boleh lah namanya anak2 baru berumur dua belas tahun kebawah..akhirnya nangis nih kakak. 😦

  10. ku jarang banget membezuk di rs om, karena kalu orang udah masuk rs itu butuh istirahat gitu, ga perlu didatengin sampe mengganggu jam tidur, jam makan, jam berobatnya.. kecuali diajak temen bezuk baru deh mau membezuk, dan biasanya kalu udah di rumah bukan di rumah sakit, baru ku mau membezuk.. biasanya ku sms sodaranya ato ibu ato sahabat yang kesana kalu ga mo membezuk, pasti membezuk kalu di rumah sih..
    padahal orang sakit maunya dibezuk ya.. bedabeda sih..

  11. memang dilemma banget pak…..tapi kalau saya memilih menengok orang sakit itu pada jam yg udah ditentukan atau tanya sama ybs mengenai jam besuk. Kalau jawabannya bebas…itu berarti ybs tidak keberatan didatangi anytime (asal yang jenguk tahu diri jam kedatangan…masa iya datang jam 10 malam….hehehehe). Saya paling ga suka ditegur, mendingan kalau di situasi yg urgent langsung aja ngomong sama si satpam…*belajar menghargai pekerjaan orang…sebab kalau kita berada di kondisi si satpam pastinya ga suka di intervensi*

  12. Walah Om, saya malah ga pernah mikirin jam besuk. Duluuu banget sih iya, waktu masih di Surabaya jam besuk beneran ketat diberlakukan di RSUD Dr. Soetomo. Iya sih kasihan pasiennya, merasakan sendiri pas istri lahiran dulu. Setelah tidur cuma 1 jam eh tamu ga berhenti-berhenti. Tapi seneng juga sih Om nerima temen dateng. hehehe..

  13. Mengenai jam besuk, di RS sini juga ada, Om. Ketika menemani mamah di RS kemarin, saya lihat banyak yang mematuhi peraturan. Namun, ada beberapa juga yang memaksa untuk masuk. Alasannya ya karena sudah jauh2 datang dari rumah.

    Saya juga melihat beberapa pembesuk memakai trik khusus untuk dapat masuk dan menemui pasien, Om. 🙂 Mending menaati peraturan saja, biar aman sana sini. . .

  14. Kebanyakan org kalo besuk bkn di jam besuk sih Om, pengalamanku pernah dirawat dirumah sakit mereka besuk tuh diatas jam 7 malam, pernah juga wktu nungguin Kakek dirumah sakit, tamu yg besuk udah dateng seabrek2 eh udah hampir jam 10 malem belom pd pulang -__- tp gk ditegur juga sm petugas rmh sakit

  15. Beberapa RS yang saya tahu sih, kalo di ruang VIP atau yang satu kamar cuma satu pasien, aturan bisa agak longgar. Tapi kalo yang satu kamar diisi beberapa pasien, biasanya harus taat jam besuk. Takut pasien lain ikut terganggu kan yah?
    Pengalaman sendiri, pernah sampe nangis-nangis waktu almarhum papa saya diopname di Bandung. Saya jauh-jauh dari Tasik mau nengok nggak boleh masuk. Dijelaskan bahwa saya baru datang dari luar kota juga tetep nggak boleh. Padahal jam besuk masih lama. Satpamnya mau dikasih duit sama tante saya nggak mau juga. Bener-bener satpam teladan deh.
    Tapi akhirnya dia nyerah waktu liat saya nangis. Cuma dikasih waktu 10 menit untuk jenguk dan masuknya seorang-seorang.
    Itu kejadian tahun 80-an. Sekarang? Jarang kali ya satpam yang setegas itu…..

  16. Beberapa kali saya besuk dan dibesuk. Sebagai yang dibesuk, tentu saja saya membutuhkan banyak istirahat dan tidak jarang harus menahan BAK disamping pembesuk yang masih asik menanya-nanyai. Padahal saya harus pakai pispot karena ada selang tertusuk di pergelangan dan selang di bawah lubang hidung. Dari pengalaman saya sebagai pasien, saya berusaha mematuhi jam besuk dan lagi, seperlunya. Jangan lama-lama… Kasihan pasien kalau kebetulan dia model yang ga enakan atau pekewuhan 😀

    Salam om, long time ndak besuk kesini 🙂

  17. pernah ditolak, pernah ditolak, pernah besuk. Ada teman habis operasi rahang, kebayang kan om kita sakit gigi aja sakitnya bukan main, maunya istirahat tenang kan ya. kebetulan pasien yg satu ruangan dibesuk terus gak brenti2, keganggu dong dia, pas dilaporin ke suster elakok malah temen sy yang dimarahin. hadeuhhhh.
    pernah juga pas sy mau lairan kan kontraksi sakit banget tuh. eh org yang besuk pasien disebelah (dia abis lairan) malah sedikit nyingkap korden trus nanya “kak, punya charger?” nyebelinnnn buanget kan.
    sebaiknya kita sebagai pembezuk perlu tahu diri kan? klo emang gak bisa matuhin jam besuk, tolonglah gak usah tawa2 cekikikan/ ribut2 kalo ada pasien lain yg sekamar, supaya gak ganggu pasien lain. 🙂

  18. Biasanya rumah sakit umum peraturannya lebih longgar, dan yang swasta rada ketat. Setuju sih, Om, kalo diterapkan peraturan itu. Kasihan pasien lain yang butuh istirahat. Tapi ya dilema juga sih… Kalo pas kebetulan kita yang baru sempat membesuk di luar jam besuk…

  19. biasanya kalo tetangga saya ada yg sakit…kita para tetangga rame-rame besuk ke RS…tp sesuai jam besuk…..cuma tetep aja sering diomelin satpam….soale berisik banget di RS…karena rame-rame…jadi ada aja yg ngobrol suaranya kenceng hihihihi……

  20. Kebanyakan rumah sakit umum memang menerapkan disiplin yang fleksibel tentang jam besuk ya Om.. Saya juga sering membezuk di luar jadwal, hehe..

    Tapi, di sebuah rumah sakit mewah yang pernah saya kunjungi, jam besuknya sangat ketat. Sama sekali tidak bisa berkompromi dengan penjaga. Kalau sudah begitu, ya terpaksa patuh saja.. 🙂

any comments sodara-sodara ?