.
Dalam suatu diskusi tentang disiplin di sebuah radio swasta di Surabaya seorang pendengar memberikan komentarnya berbunyi :
“Disiplin itu membuat manusia seperti robot ! “
Mendengar komentar tersebut saya manggut-manggut tetapi dengan mimik agak masam karena si pendengar ini ngomongnya ”banter tapi salah” ( keras tapi salah )
Mengapa saya berani mengatakan demikian ?
Karena orang tersebut menafsirkan disiplin secara salah.
Harusnya dipahami bahwa disiplin adalah ketataan atau kepatuhan terhadap suatu perintah, peraturan, norma yang berlaku secara ikhlas dan sadar karena memang begitulah seharusnya. Jika seseorang berdisiplin hanya karena takut maka berarti disiplinnya adalah disiplin mati yang tak berdasarkan kesadaran dan keikhlasan.
Mengapa setiap pengendara sepada motor harus bisa menunjukkan SIM yang berlaku ? Ya karena begitulah peraturannya.
Tidak bisa kita mengatakan ”Pak polisi, saya ini cucunya jago balap kondang dan sayapun sudah mengharumkan nama bangsa dan negara di arena balapan sepeda motor dan mempersembahkan puluhan piala”.
Pak polisi dengan tersenyum dan santun menjawab: ” Maaf saya tidak memerlukan piala, saya hanya ingin anda menunjukkan SIM !”
.
Setiap gerak langkah kita didunia ini sesungguhnya memerlukan disiplin.
Seseorang bisa mati jika dia tidak disiplin di jalan raya. Korban sudah berjatuhan karena kendaraannya tertabrak kereta api. Mengapa ?? Karena mereka tidak disiplin terhadap rambu-rambu lalu lintas. Dia bersama beberapa orang yang tidak disiplin tetap nekat menerobos palang pintu kereta api yang sudah separuh ditutup. Akibat berebut menerobos palang pintu kereta api maka terjadi kemacetan diatas rel dan … kereta api yang tidak mungkin di rem secara mendadak langsung melibas siapa saja yang masih berada diatas rel. Kejadian seperti itu masih berulang-ulang terjadi.
Orang juga bisa meregang nyawa karena tidak disiplin minum obat.
Perintah dokter agar pasien minum obat yang dianjurkan 3x sehari ternyata tidak ditaati hanya karena obat itu rasanya pahit. Sebaliknya seorang pemuda yang sudah bosan menderita penyakit laki-laki menelan habis obat sak botol. Akibatnya sudah bisa diduga, boro-boro senapan serbunya siap menembak , pemuda tadi malah langsung diberangkatkan ke TPU karena minum obat over dosis.
Tawuran antara pihak penggusur dan pihak yang bangunan rumahnya digusur juga akibat tidak disiplin. Sudah mengetahui bahwa tanah yang digunakan untuk mendirikan rumah adalah tanah bukan miliknya karena disitu ada papan bertuliskan peringatan ” DILARANG MENDIRIKAN BANGUNAN DIATAS TANAH INI ”, tetap saja nekat mendirikan rumah di lokasi tersebut. Bahkan ketika mudik lebaran seluruh sanak-keluarga diboyong ke ibukota dan dengan riangnya ikut mendirikan rumah di lokasi yang sama.
Di pihak yang mempunyai tanah juga tidak disiplin untuk menertibkan penghuni liar itu. Bahkan ketika lokasi itu sudah menjadi kampung kecil ada pihak yang memanfaatkannya dengan mengutip susu babu (sumbangan sukarela bantuan bulanan) atau susu tante (sumbangan sukarela tanpa tekanan).
Dan puncaknya ketika pasukan penggusur datang, penghunipun menghadang. Teriakan penghuni ” Kami sudah menempati tanah ini puluhan tahun !! ”, disahut dengan teriakan yang tak kalah lantang : ”Ini bukan tanah nenek moyangmu !! ”
Dan akhirnya, sebagai blogger Republik Indonesia, jika kita tidak disiplin maka blog kita akan lumuten, berkarat dan penuh sarang labah-labah karena pemiliknya tidak mau merawat. Di sisi lain, ”sing moco ora mampir, sing mampir ora moco” (yang gemar membaca tak ada yang singgah dan yang singgah tidak mau membaca) .
Mengapa ? Karena artikel terbaru yang diterbitkan di blog itu tertanggal 23-8-1950. Busyet….setua saya donk usia artikel itu.
So, mari kita berdisiplin dengan sadar dan ikhlas mulai sekarang dan mulai dari hal yang kecil dan tampak remeh,
-AC238-
(blogger dan pengamat sosial)
—
Ini karya Penulis Tamu
Tulisan ini dikirimkan oleh ABDUL CHOLIK
Saya tidak perlu memperkenalkan lagi siapa beliau
Yang jelas … Pengalaman dan Wawasan Beliau Sungguh sangat layak untuk kita pelajari
Dan satu lagi yang saya kagumi dari Beliau adalah …
Pak De ini sangat mengayomi para Narablog
Siapapun dia … Tanpa melihat latar belakangnya
Beliau tinggal di Surabaya
Hahahaha… saya disiplin kok untuk selalu mengunjungi Pakdeee…. 😀
utangmu belum bayar wuk…
hiks…hiks… 😥
Kata Om NH boleh nyicil kok…
Am I the first, Om?
Tuh kan bukti disiplin, datengnya paling pagi 😀
Abis ngeronda ya Bu …
hehehe
Wah…
Kalah ama Bu Choco.
Padahal barusan beberapa menit terbit lho
Salam kenal buat Penulis Tamunya Om… 😀
Semoga saya bisa berdisiplin juga
disiplin ngirimi saya Nanas, Ikan Asin dkk pak.. 😛
disiplin bikin orang jadi robot, gak disiplin bikin orag jadi mayat…
saya sih milih jadi robot aja…wkakakkakaakak…. ^^
Jadi ingat Robot Gedek deh…..
hew…he…he…he..
suka sama bagian disiplin dalam ngeblog…
kedengaranya simple..tapi sulit menerapkan..
pengen disiplin untuk nentuin kapan harus BW, kapan harus balas comment,dan kapan harus update tulisan…
tapi terkadang rutinitas membuat semuanya menjadi sulit…
*ngeles.com
makanya jangan terjebak dalam rutinitas nduk….
disiplin… bisa dalam berbagai macam hal kan?
kalo saya lagi beusaha kembali disiplin olahraga…
nggak tau napa kok jadi males lagi beberapa bulan (setelah sakit)…
hoho…. mau disiplin lagi ah… 🙂
olahraga ringan2 dulu nduk, misalnya jalan kaki sambil membawa kapas 2 ons..kayaknya ringan tuh
Disiplin memang sangat penting Pak, walaupun kadang kita malas menerapkannya dalam keseharian hidup ini.
Ayo mari kita berusaha lebih keras lagi untuk membiasakan disiplin dalam segala hal.
Salam.. .
Kalo saya amati dari potonya, Pak De ganteng juga ya waktu mudanya 😀
foto di header tak bisa kutebak… ternyata pak de tho
sudah banyak yg bilang kalau aku ganteng, jangan diumumkan lagi, lihat nich pipiku jadi kemerah-merahan….
kalau mbales sms pacar bisa disiplin mengapa nguras jeding kok gak bisa ? hayo kuras jedingnya….
andai saja semua poLisi santun kayak di cerita ini… 😀
kita harapkan kedepan mereka lebih baik lagi, polisi milik kita
aku mau disiplin ah komen di blog ini 😛
gak komen di blognya pakde ?
kalau yang ini saya kenal Om, hehheheheheh
Saya dari kecil dididik disiplin makanya saya nggak pernah protes dengan alih2 disiplin dan disiplin membuat ortu percaya sama saya, boss percaya sama saya, teman-teman (insyaAllah) juga percaya sama saya……
Tapi sebagai seorang blogger saya belum begitu disiplin sepertinya yah, heee
Belum begitu banyak tahu sih disiplin sebagai blogger itu kek apa….
Salam Hani sama PakDhe ya, Om….
disiplin blogger ada 2 saja, blogging dan blogwalking secara selaras,serasi dan seimbang dengan tetap mengutamakan tugas pokok di bumi nduk.
Hah?! serius OM, ini tulisan Pak D? ckck… keren euy, ternyata Pak D bisa serius juga ya, tapi diblognya, Pak D kok suka guyon ya? haha…
pakdemu sudah tua nak, jadi harus banyak guyon…
tapi kalau aku marah, masih bisa menghabiskan kasur separo lho
pakde top akhirnya keluar juga dari peraduan hehehe
soalnya yang punya hajat sohib karib, konco kenthel koyok ager-ager nduk
Delapan Enam..
813
Pakdheeeeeeeeeee… saya disiplin lho ndan.. 🙂
selalu ngefans deh sama artikel pakdhe, dan ngefans juga ngikutin kontesnya,,, hehehe…
sukses terus buat pakdhe dan Oom trainer nan eilekhaaannnn… 🙂
I konw that nduk
nilainya 95
salam kenal utk Penulisnya ya ,Mas Enha 🙂
disiplin , insyaalah dlm waktu, masih bisa , krn dah jadi kebiasaan.
namun , disiplin dlm ngeblog itu yg masih kurang
( gak usah disebutin alasannya……….. krn dah sedia stock banyak buat alasan2 yg mantaf) 😀 😀
salam
Waaah, tulisane Pak De toh. Essip..
Tapi saya punya pandangan sendiri tentang disiplin. Kalau disiplinnya lantaran takut, itu masih bukan disiplin, lha wong takut. Ya pantes kalau disebut robot. Disiplin yang baik adalah dia yang mampu memerintah diri sendiri untuk beranjak dan melakukan sesuatu. Misalnya, bikin surat identitas. Bukan lantaran dikomando, tapi karena memang dia melakukannya dengan kesadaran. Ini saya namakan, setia pada proses.
Kalau disiplin yang model komando, beda lagi. Pengalaman saya ngeSAR bareng brimob dan TNI di beberapa titik, dan juga saat ada dalam sebuah pelatihan SAR, kita wajib disiplin instruksi, maksudnya satu komando. Ini biar mempermudah pencarian (kerja tim), menghargai nyawa bersama dan diri sendiri, juga diharap tidak menambah jumlah korban.
Kesimpulannya, komentar saya terlalu panjang, hehe.. Maap ya Om, Pak De. Salam hangat.
Panjang gak apa-apa asal mentes.
Salam mas Bro
GOOD NEWS!!!
A Fast Growing National English Language Consultant is hunting for :
1. ENGLISH TUTORS
Qualifications:
1. Competent, experienced, or fresh graduate
2. Proficient in English both spoken & written
3. Friendly, Communicative, & Creative
Placement :
=> Batam – Balikpapan – Samarinda – Makassar – Pekanbaru – Medan
Send you resume to : easyspeak.hunting@gmail.com as soon as possible.
Visit http://www.easyspeak.co.id for further information.
2. COURSE ADVISOR (MARKETING)
Qualifications:
1. Communicative, Persuasive, Creative
2. Having Experience
3. Able to work full time
Placement :
=> Batam – Balikpapan – Samarinda – Makassar – Pekanbaru – Medan
Send you resume to : easyspeak.hunting@gmail.com as soon as possible.
Visit http://www.easyspeak.co.id for further information.
3. STAF ADMIN
KUALIFIKASI DAN PERSYARATAN
Bisa computer ( Msoft word dan exel )
Bisa bahasa inggris ( pasif )
Friendly personality
Communicative and creative
Bisa bekerja full day
EMPLOYMENT BENEFITS
Berpenghasilan menarik
Pegawai tetap
career
Mendapat tunjangan JAMSOSTEK
Kirim lamaran anda ke
Jl. HOs Cokroaminoto No. 66 Block b, c, d Denpasar Bali
Telp: 0361-422335
Atau kirim ke
easyspeak.recruitment@gmail.com
4. FRONT OFFICER
KUALIFIKASI DAN PERSYARATAN
Bisa computer ( Msoft word dan exel )
Bisa bahasa inggris ( pasif )
Berpenampilan menarik
Friendly personality
Communicative and creative
Bisa bekerja full day
EMPLOYMENT BENEFITS
Berpenghasilan menarik
Pegawai tetap
career
Mendapat tunjangan JAMSOSTEK
Kirim lamaran anda ke
Gedung Graha Pena Lt. 5 Sute 510
Jl. Raya Batam Centre
telp: (0778) 460785
Batam
dan
Jl. HOs Cokroaminoto No. 66 Block b, c, d Denpasar Bali
Telp: 0361-422335
Denpasar – Bali
Atau kirim ke
easyspeak.recruitment@gmail.com
This is add, isn’t it ?
nah, kalo yang ini kan tulisan pilihanku kemarin om ^_^
terima kasih mas, saya juga milih ini
Hihihii saya orang surabaya sampe sekarang belum sempat bertemu pak abdul cholik 😀
kapan2 kita ketemu mas, mau dimana ? Rolak atau lapangan depan kodam ha ha ha ha
wah..kayanya aku musti disiplin dlm ngeblog deh dhe.. 🙂
iya, sudah lumuten tuh nduk blogmu
Ampun Pakdeeeee…
Aku cukup disiplin BW ke tempat Pakde dan Om juga kaaaaan???
*takut disuruh push up*
Hahaha …
Mana berani saya nyuruh push up Bibi …
Hawong pengawalnya ada dua …
Dan dua-duanya bisa mengangkat kakinya setinggi kepala jeh ..
ekeh kan jadi merinding …
takut “dicolek” pake kaki
hahaha
biar dihadapi si sabuk hitam dari sianok oom
Loh kok ono nang kene Pakde nih Om… hemm sumpeh saya itu ngefans banget ma tulisan2e Pakde… bikin kepingkel tapi syarat makna…
coba sampean nanya Om ma Pakde, beliau weton kelahirannya apa kok pinter banget nulis hehe.. Piss Pakde..
weton tidak boleh di ekspose karena bisa di pelet cewek….
Komen saya cuma ini
Muah Muah 2308 x buat penulissss
Buat Admin Blog ini mannaaa ?
🙂
sik sik…kenapa 2308 ya mbak? hehehe
angka lainnya aja gimana?
ngeheng tenan aku nih….
waduh..ngeheng …
nanti akan tahu,pada saat yang indah
pak de cholik…meskipun saya jarang blogwalking tapi saya percaya disiplin itu kunci dari sebuah keberhasilan, karena dengan disiplin kita tahu akan kemampuan dan kelemahan kita….cheers
mantep..bener…bener..bener
makan saja nggak disiplin bisa menjadikan kita sakit lho…
wee…salam kenal yo pakde, tulisane mantab tnan
btw itu skalian pengumuman tgl lahir yo pakde? hehe..
wah nek iyo brarti iso nagih makan2 ki…xixixi
he he he he…bukan pengumuman karena angka itu tgl lahirnya almarhumah Ibu Tien Soeharto.
salam kenal juga, saya sudah beberapa kali ke Bengkulu waktu dinas di Palembang
penjelasan mengenai sesuatu kadang salah saja sehingga orang tidak setuju.. but akasih pak de.. 🙂
benar, persepsi orang beda-beda kok
Tapi sayang juga kalau kedisiplinan kita hanya diartikan semata-mata “mengikuti aturan”. Seringkali kita tidak melihat nilai di balik suatu aturan. Misalnya: aturannya, pengendara motor harus pakai helm. Aturan tersebut dibuat guna keselamatan si pengendara.
Orang akhirnya disiplin pakai helm, tapi ga sedikit yang melakukannya karena ga mau ditilang polisi, bukan karena benar-benar sadar bahwa itu adalah hal penting.
Menurut saya, disiplin yang sebenarnya bukanlah kita mengikuti aturan karena takut medapat sanksi, tapi kita mengikutinya karena kita tahu manfaatnya.
makanya diatas saya sebutkan …
“….Mengapa saya berani mengatakan demikian ?
Karena orang tersebut menafsirkan disiplin secara salah.
Harusnya dipahami bahwa disiplin adalah ketataan atau kepatuhan terhadap suatu perintah, peraturan, norma yang berlaku secara ikhlas dan sadar karena memang begitulah seharusnya. Jika seseorang berdisiplin hanya karena takut maka berarti disiplinnya adalah disiplin mati yang tak berdasarkan kesadaran dan keikhlasan…”
Tak iye ?
Waaaaaa… tulisannya Pakdeeeee… Salam ya Pakde.
Cuman, kok di situ ditulis:
Itu tanggal lahir Pakde beneran? Harus dicatat nih. Tapi tanggal segitu memang sudah ada blog ya? Xixixi…
Salam Pakde, Ompakmas, dan semua pembacaaaa
Jangan repot-repot mbuntelin kado lho oom
jadi nggak enak…apalagi tgl itu kan sedang tua-tuanya tanggal
eneh nyang nulis sapa yak? kek kenal
xixixixixi… parade penulis tamu neh ceritanya, mo ikutan tapi kan ceritanya Oyen lagi buron, pegimana donk? 🙄
Sungkem Kek 😀
mana buron, dipingit gitu kok
wedeeeeeh…luluran terus
waaduh mengingatkan saya untuk lebih sering mengupdate blog nih…disiplinnn…heee…
memang tugas saya mas
di SMA saya dulu, ada prasasti tulisannya “disiplin menumbuhkembangkan kreativitas”.. saya setuju sekali. sesuai (pula) dengan yang disampaikan oleh guru biologi saya, yang pengasuh asrama di kelas dua, bahwa disiplin adalah komitmen untuk mencapai tujuan baik yang dicita-citakan. jadi disiplin adalah sebuah konsistensi.
negara-negara besar mencapai kemajuan juga dikarenakan disiplin sebagai nilai yang mereka anut. mereka konsisten menjalankan aktivitas sehari-hari mereka, untuk mencapai tujuan yang besar. berbeda dibandingkan di negeri yang berpikir instan, semua yang instan dilakukan agar segera mencapai tujuan. demonstrasi sebagai cara yang instan, ternyata mengganggu aktivitas mereka yang meyakini day to day activity sebagai disiplin dalam mencapai tujuan.
bener mas, konsistensi dalam hal kebaikan lho
Suatu negara akan lebih cepat menjelma menjadi sebuah negara maju, jika masyarakatnya berdisiplin tinggi. Dapat dimulai dari kita sendiri sebagai individu dan rumah tangga sebagai suatu kelompok terkecil dalam masyarakat.
sependapat, disiplin nasional bisa kokoh-kuat jika dimulai dari pribadi-pribadi mas
photonya Pak Dhe di Header benar2 mengecoh,,
disiplin ala prajurit ya Pak Dhe,, siap Komandan 🙂
disiplin bukan hanya milik prajurit, tetapi berlaku secara umum, universal kok jeng. Mandi aja kalau gak disiplin ya repot, mosok mandi sampai 25x sehari, habis donk airnya.
Wah, saya terlewat menyambut penulis tamu istimewa ini, akhir pekan kemarin saya mudik ke Kebumen, jadi tidak sempat blogwalking.
saya pernah di Kebumen selama 3 minggu mas -latihan Sitarda
salam
lg belajar disiplin neh pakdhe
awalnya belajar-lama2 jadi kebiasaan yang positif
Haduuuhh, baca ini saya jadi tertampar abis pakdhe…
Saya ngrasa kalo saya belum cukup disiplin.
Kalo disiplin di jalan raya insya Allah saya disiplin. Tapi untuk keseharian, saya masih sering mengulur-ngulur waktu. Semoga setelah membaca ini saya mulai tergugah untuk selalu disiplin. 🙂
Salam hangat buat pakdhe dan pakdhe Cholik. 🙂
jangan mengulur-ulur waktu nduk, entar pedhot
manfaatkan setiap detik untuk hal yg positif yaa
Nggih Pakdhe…
Harus disiplin juga menjalankan tupoksi sebagai blogger kan pakdhe: blogging & blogwalking.. 🙂
Salam saking Jogja, Pakdhe
YTS1910 😀
Bener nduk, jangan ngendhok dirumah bae,kapan dapat bukune
he he he he
kedisiplinan tidak bisa didapat secara instan,
padahal jaman sekarang semua serba instan,
jadi kebayang dong gimana susahnya menegakkan kedisiplinan itu? *sigh*
mulai dari diri sendiri,mulai sekarang dan mulai dari hal yang remeh-temeh. Mulanya terpaksa saja, akhirnya biasa juga.
Salam
hahha..ada pakdhe neng kene..
hmm ngaku tuh kalo pakdhe dah tua hhi..
postingan aja dari tahun 1950 huu..
aku mah disiplin Om ..Pakdhe..
selalu mandi pagi,disiplin mencuci,disiplin menyetrika,disiplin ngeblog *kalo kerjaan rumah dah beres* ,semuanya terjadwal,soalnya kalo ga bakalan riweuh..hhe
benar, kerjakan itu dengan ikhlas yo ndukk
Ingat ini :
” Suroboyo kampung Kaliasin
Yen pengin urip mulyo ayo podo disiplin “
Tulisan pakdhe memang khas banget ya… 😀
ngisor mejo ono ulane
ojok gelo wis dadi gayane
disiplin bukan berarti jadi robot. Saya setuju sekali…
Salam, tabik…^^
kalau nggak setuju berarti bukan masuk golonganku
ha ha ha ha