a.k.a … Tata Tertib didalam Training …
Apakah Trainer membuat aturan-aturan tata tertib yang harus dipatuhi oleh Trainee di dalam kelasnya ???
Contohnya … Dilarang itu … dilarang ini … Matikan HP … Aturan Bertanya … aturan ke toilet … harus duduk manis … Mohon untuk begini … mohon untuk begitu … dsb
Jawabannya NO … Trainer tidak pernah memberlakukan tata tertib khusus ketika mengajar suatu in class training session.
BUT …
Pada setiap awal session aku pasti menayangkan Tiga Slide Favoritku … dengan Tinta Merah dan Typografi Font yang besar agar Impact-full …
Tulisannya adalah …
Slide 1 :
TIDAK ADA TERTIB …
BUT
Semua yang anda kerjakan
Semua yang anda katakan
Semua yang anda lakukan
Senantiasa harus didasari oleh …
Slide 2 :
NIAT YANG LUR-US
HATI YANG TUL-US
SIKAP DAN PERILAKU YANG BAG-US
Slide 3 :
Because …
IT’S ALL ABOUT … US
(dari kita, untuk kita, oleh kita)
Dan biasanya mereka terhenyak … tertegun … dan believe it or not … mereka malah tidak berani macam-macam !!!
Ya … karena ini adalah ANDRAGOGI … pola belajar mengajar orang dewasa … dan bukan PAEDAGOGI (pola belajar anak-anak) yang semua harus diatur tata tertibnya …
AND YES …
Alhamdulillah … mereka … para traineeku itu … memang orang-orang yang DEWASA … bisa bertanggung jawab akan apa yang mereka kerjakan … dan menyadari sepenuhnya apa yang menjadi tugas dan kewajibannya …
Dan kalaupun ada yang bertindak ”seperti anak kecil” … suka macem-macem … tidak disiplin dan sebagainya … biasanya yang menegur adalah Teman-temannya sendiri … sesama Trainee …
SO … TREAT THEM LIKE GENTLEMEN AND LADIES … because they are …
.
.
.
mereka adalah??????????
wah udah lama nian diriku ndak pertamaxx disini..
saya copy paste boss..
mau tak tempel dikamar bocahku..
sama kamar bapaknya juga 😀
selama ini terlalu banyak aturan…
keren Pak.
boss..
kok gak diapprove nih komen2 saya.. 😦
Protes.!!!
pesan yg bagi n bijak bgt tuch, biasanya emang pertauran yg terlalu menggruin bkn Qta jd malas…hehe…
Kalau James Gwee lucu ..tidak merapkan aturan apa apa..cuma dia memberikan applause utnuk orang yang hpnya berbunyi..
Yessy sangka gak akan ada yang sebodoh itu..tapi…eng ing engggg
ADAAAAA
dan kita memberikan applause dengan hebohnya ..sampe dia malu ..mukanya merah..keluar ruangan..dan sama sekali gak masuk lagi kekekkek
ide bagus tuh pak…
kayaknya musti dipake disetiap kelas perdana saya nih… thanks ya pak…
orang dewasa ternyata tetep susah diajak disiplin yah kang? apa lebih gampang …
mereka..siapa?
*ga ngeh*
eniwei..saya cuman mampir2 aja Pak. salam kenal yah 🙂
Wah, ilmu yang bermanfaat nih…
Catet…
Mengajar orang dewasa memang berbeda, lebih banyak bertindak sebagai fasilitator. Jika mereka masih fresh graduate ini yang paling enak. Namun jika mereka berasal dari berbagai institusi, dan budaya nya berbeda, harus pandai-pandai dalam mengelola kelas.
Saya biasanya membuat berbagai persiapan, juga ada case study, diskusi kelompok, role play dsb nya…apalagi jika setelah makan siang…waduhh mesti banyak bikin jokes, contoh nyata dilapangan (ini mereka paling suka)
Kalau di kelas saya, mahasiswa biasanya tunjuk jari kalau mau ke toilet. Suatu ketika, saya sedang asyik mengerjakan contoh soal Matematika di white board. Ada seorang mahasiswa mau keluar kelas. Kalau dia ngangkat telunjuk, pastilah saya nggak lihat, wong saya membelakangi mereka. Maka dia mendatangi saya dari belakang tanpa suara, lalu bilang, “Bu …!” Wah, saya kaget sekali (karena nggak dengar langkahnya) sampai terlonjak. Mahasiswa itu ikut kaget. Akhirnya mahasiswa satu kelas pada ketawa cekikikan …
wah bagus banget ya kata2nya…
memang mengajar orang dewasa tidak bisa disamakan dengan mengajar anak kecil ya, gak bisa tuh kita bilang jangan ini, jangan itu, lah bisa2 galakan mereka daripada saya apalagi mereka tentara hehehe…
jadi harus atur strategi..! Seperti sang trainer ini.. 🙂