MANAJEMEN KEUANGAN


 .

Hah … berat amat judulnya yak …

 

Sebenarnya aku hanya ingin bercerita mengenai pengelolaan keuangan di keluargaku.

Aku tidak tau bagaimana keluarga-keluarga yang lain mengelola keuangannya.  Namun kalau di keluargaku … Menteri keuangan … merangkap kasir … dipegang oleh Bunda. 

 

Mengapa begitu ???

Because … I am not good in Numbers …

Aku mempunyai kecenderungan untuk boros … Istilahnya … Tanganku ini tidak ”dingin”.

Sebetulnya … Aku ini bukan tipe yang suka berbelanja dan atau foya-foya … namun entah mengapa … ibarat kata … 10 yang masuk … 10 pula yang keluar … amblas … tak berbekas.   Entah keluar kemana … entah jadi apa …

 

Oleh sebab itu … ”agar ada bekasnya”

Aku memasrahkan seluruh manajemen keuangan keluarga kepada sang menteri keuangan … dan bagian procurementku …

Aku terima beres … Tinggal tanda tangan doang … hahaha …

Tinggal … say ”YES go ahead ” … atau ”NOUP … gak perlu …”

Dari mulai ”belanja rutin”  sampai ”proposal-proposal project baru” yang diajukan Istriku.

 

Bunda piawai sangat … bagaimana cara mengatur ”propposal” mana yang akan diajukan … ”investasi” mana yang dilakukan atau ”projek” mana yang akan dikerjakan dulu.

 

Dan asal tau saja …

Dia juga faham bagaimana menangani ”project-project” yang mempunyai potensi nyangkut di ”Sang Penentu Kebijakan” …  Dia juga tau banget cara ”menggoalkan” propposal yang dia inginkan …  Dia tau cara merubah gelengan kepala dan kerutan di dahiku … menjadi … “ho-oh … ho-oh … klepek-klepek … ok deh”.  (huahahhaha).

 

(Istilah dia … ”tinggal di goyang sikit”…  pasti goal deh … )

(Dan Aku menyebutnya … Lobby ”Sayur Lodeh”)(…makin di”hangat”kan … makin enak)

 

So sodara-sodara …

Who’s the minister of finance in your family ???

Bagaimana cara anda mengelola keuangan keluarga anda …???

Dan kalaupun anda belum menikah … sudah ada bayangan belum ? … kira-kira seperti apa nanti anda mengaturnya ?

 

Mungkin boleh di share ???

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

29 tanggapan untuk “MANAJEMEN KEUANGAN”

  1. sama om.. menteri keuangannya saya, sementara suami presidennya.. setiap bulan dah dibudgetin buat pengeluaran normal, yang di luar budget harus lewat persetujuan presiden 😀

  2. Hmm biasanya emang ibu rumah tangga kan menteri keuangan dan sang bapaknya presiden. Nah, yang unik kan kalau menteri keuangan merangkap presiden juga hehehe.

    EM

  3. suamiku akuntan oom, sebelum nikah dulu dia ajarin aku bikin neraca keuangan, posting vouceh (maksudnya nulis uangnya dipake apa aja), balancing neraca, budgeting untuk awal bulan dan bikin rekap akhir bulan (ini SERIUS oom)
    aku seneng wktu itu, soalnya dulu yg biasanya boros, aku jadi bisa nabung dan bisa tau pengeluaran apa yg perlu di cut, ditambah, dsb.

    Tapiiii ternyata sesudah nikah, dia minta aku melakukan itu juga, ya sudah saya mentereri keuangabn dan suami BPK emrangkap presiden hehehhe

  4. waduh, sy termasuk yangbelom menikah pak 🙂
    sepertinya memang peran istri, bener2 penting … jd keknya harus mencari istri yang hemat dan pandai mengatur keuangan .. 🙂

  5. Kalau saya bagi-bagi tugas Pak, yg intern dan lebih pada kebutuhan primer urusan istri, yg ekstern dan kebutuhan primer plus (belum nyampe kebutuhan sekunder nih, apalagi tesier) saya yg ngurus. Soal sumbernya? ya bagi-bagi juga Pak, soanya Oemar Bkrie-nya ndak kuwat nggenjot sepeda tuwa …

  6. Hwuaaa…. aku menteri keuangannya tapi kok defisit terus yah? Abis Pak Presidennya jugak boros siiyy…
    Gimana nasib negara ini? Huwaa….

    Ternyata ekonomi kekeluargaan lebih sulit daripada ekonomi kerakyatan, palagi neolib hihihihi…. 😀

  7. saya bukan mentri keuangan, saya cuma Kasir, Om..
    suami boleh jadi presiden atau mentri, atau pengaju proposal, tapi kalo sang Kasir bilang tidak , ya tidak ada uang yang keluar..hihihihi…

  8. kami… menkeu tetep aja nyonya, semua terserah menkeu utk pengeluaran rutin.
    untuk non budgeter kalo masih dibawah batas otorisasi silakan saja
    tapi kalo udah melebihi batas otorisasi, nah.. bendaharawan keluarga yang mengambil keputusan

  9. Uh..sama nih. I’m noy good in number too..:)
    Tapi ternyata hidup ini juga dijalanin dengan hitung2an yaa.. dan itu gak melulu soal keuangan.
    Coba, bentar yaa… mau masuk ke gudang Paman Gober yg penuh duit itu.. Soalnya kalo ngitung duit sepertinya gak susah deh.. Yg susah kan nyarinya.. Jiakakakak… :mrgreen:

    *Asyik.. Dilempar duit segepok, biar diem.. karena komen gak mutu..*

  10. masih pusing Om, bujangan seh.sama kayak Om NH, berapa yg masuk, itu yg keluar..hilang tak berbekas, sama-sama panas dan gatal tangan kita Om kalo sdh pegang uang,nanti aja ya Om buatin modulnya buat referensi aku. 🙂

  11. kayaknya hampir semua rumah tangga,
    istri selalu jadi kasir merangkap menkeu.
    dan.presiden so pasti bapake alias suami.
    masalah pengaturan, kalau saya bilang sedikit atau banyak itu relatif,
    kadang waktu gaji msh kecil kok ya cukup, gaji naik ya cukup juga.
    jadi…………….kapan nabungnya…??? 🙂 🙂 🙂
    salam.

  12. hehehe, masih single om, presiden iya, menteri keuangan he-euh, kasir apalagi… bener tuh kata bundadontworry, waktu gaji masih kecil kok ya cukup, gaji naik ya cukup juga.. hehehehe, ini juga dipaksa nabung tiap bulan, di rekening yang ga bisa ditarik…biar tangan saya ga clamitan.

  13. hehehe.. jaman sekarang pegang duit ya sekilat habis.. gak pegang duit tinggal ngelamun gigit jari.. buang duit gampang bener gak kaya nyarinya
    Salam Sayang

  14. hehehe.. ternyata semuanya sama euy, nyonya yg handle urusan keuangan di rumah. kl masih dalam rencana anggara bulan ya, go ahead dah, juga pengeluaran yg masih sebatas spending otority bundanya anak, ya monggo aja, tp kl dah jumlahnya gede, kita rembug dulu dah, kuatir juga stabilitas ekonomi keluarga bisa goyah
    hehehe…
    c u… mas

  15. Sy gk pinter ngatur uang ky’nya. Dpt segini hbs segini jg.. Akhirnya ‘dipaksa’ supaya gajinya nyantel dgn beli di depan bayar di belakang & bayarnya langsung potong gaji pula.. Berusaha manage keuangan dgn mempost gaji ke pengeluaran2 rutin ex: kost,listrik,pulsa,babe.. Sisanya baru buat makan & seneng2.. Tabungan?? Itu dia yg blm kulakukan. 3th kerja saldo tabungan Rp 0,-

    Gimana ni Om?? Gimana kalo brkeluarga nanti???

  16. Hidup..perempuan sebagai Menteri Keuangan..!!

    tapi kok di pemerintahan sebenarnya ‘ga pernah ya..Permpuan jadi MenKeu..? (ngelamar Ah,..!?)

    @Afdhal: cocok..!!

  17. agaknya memang banyak untungnya kalau yang memanage masalah keuangan itu ibu, pak. kita ndak repot kalau harus bagi2 ini itu, sementara musti juga memikirkan masalah sumber keuangannya.

  18. kalo kel saya agak mbulet om….
    istri jadi manajer procurement + manajer perencanaan..
    tapi gak mau jadi menteri keuangan..
    jadi saya skg merangkap sbg men keu Id Interim ..
    soalnya dia menolak kalo gaji saya semua dikelola trus tiap hari ngasi uang harian buat operasional presiden.
    jadi tiap bulan ada budget sebagai biaya yang rutin harus disetor, diluar biaya overhead presiden dan biaya yg tidak dianggarkan..
    Ya sudah.. pusingnya dipresiden ..hihihi
    (ssstt.. tapi enaknya kalo ada bonus bisa tidak ketahuan lho.. lumayan untuk beli gadget, aksesoris mobil, dll)

  19. hahaha….di rumah ya jelas saya….hihihi..
    Tapi karena suami banyak mengajar di kota lain (bersama si bungsu), kami sepakat urusan belanja di Bandung yang pegang si mbak yang telah ikut lebih dari 15 tahun (uangnya tetap dari nyonya rumah).
    Jadi saya mengatur keuangan untuk dua rumah, di jakarta dan Bandung. Dalam kondisi darurat, si bungsu pegang kendali (dia kan dari jurusan kendali di elektro)…ada dana cadangan yang hanya bisa dikeluarkan dalam keadaan darurat

any comments sodara-sodara ?