WDYT


WDYT : What Do You Think …

Biarkan foto berbicara …

Gambar #1 : Pertamini

Ini pasangannya Pertamina mungkin … atau bisa juga berarti Perta … berskala mini …??
(lokasi : di daerah Sentul, Kab Bogor)

—-

Gambar #2. Provesi …

Lagi … salah satu cara jalanan … menuliskan kata Profesi …
Antar Nona (Bohay) dalam Provesi …
(jangan tanya saya apa maksudnya …)

(Lokasi : Sebuah Metro Mini S …., Jln. Barito, Jakarta Selatan)

——-

Gambar #3.  Diskriminatif ???

Ini sebuah inisiatif yang Diskriminatif …  mengapa mesti dibeda-bedakan coba ?
(hehehehe)

(Lokasi : Sebuah Mall di Jakarta Selatan)

So once again …

WDYT … What Do You Think … ?

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

35 tanggapan untuk “WDYT”

  1. kok fotonya ndak pake kamera yg bagus itu tuh om 😀

    kadang memang suka aneh2 ya, kapan2 aku upload juga yg unik2 ya om hasil jepretanku 😀

  2. Yang ketiga aku juga pernah tulis di TE. Bukankah wanita sendiri ingin mandiri, dengan segala kegiatan feminisme. Ingin “disamakan” dengan pria. Sedangkan ini malah menjadi “gender”…hihii kontradiksi sekali kan?

    Dan dijawab oleh seorang pengemudi wanita, bahwa itu perlu sekali, karena susah cari parkiran apalagi di Mall dengan high heels! WHAT? COPOT tuh high heels dulu kalo mau belanja. Tidak laki, tidak perempuan, kalau parkir jauh ya jauh! Kalau mau pake high heels suruh SUPIR atau disupiri aja minta antar sampai gerbang! Jangan jadikan high heel atau PMS thing sebagai alasan tidak bisa berbuat sesuatu 🙂

    Well, aku wanita, tapi tidak mau dibedakan dengan perlakuan KHUSUS. dan sebetulnya itulah sejatinya Feminisme (meskipun aku tidak setuju kegiatan feminisme, tapi untuk perbedaan seperti ini…. NO way deh) Apakah wanita mau disamakan dengan penyandang cacat dan wanita hamil? (silver seat di sini = kursi untuk penyandang cacat dan wanita hamil/lansia)

    Sorry kalau ada yang tidak setuju dengan saya. Tapi…. meskipun wanita, jangan manja deh 🙂 (huh kok aku jadi esmosi pagi-pagi gini)

    EM

  3. hmmm…ternyata ada ya pertamini, mungkin drumnya kecil kek, gak kek pertamina nyang guede-guede, plus untungnye juga mini 😀

    masih mending lah pake “v”, daripada pake “p”, kebiasaan dimana ya? 😀

    kalo nyang terakhir nurut Oyen gak masalah 🙂

    sungkem kek 😀

  4. gambar 1 dan 2 sangat kreatif walaupun sederhana namun nampak keseriusannya.
    [yang motret ini iseng ato serius? but, still eiylekhan… ]

  5. Untuk gambar yang nomor 2:

    Si empunya metro mini marah2 sama Om Trainer, karena menuduh2 beliau tidak bisa menggunakan huruf p, v, dan f dengan baik.. Beliau berkata:

    Siapa yang menuduh saya tidak bisa membedakan HURUP?
    Itu PITNAH!!

    xixixi (piss, piss pak empunya metro mini) 😀

  6. Dua foto pertama saya ngakak. Foto terakhir, memang ada juga di sebuah mal di Surabaya. Mungkin gunanya untuk memudahkan kaum wanita. Soalnya, parkir khusus itu diletakkan di dekat dengan pintu, lebar jarak juga lebih besar dibandingkan dg parkir biasa. 😀

  7. itu Mall apa om ? kok diskriminatif sekali, lo2 di surabaya ? kok saya nggak tahu ya ?

    *nais pic, one shoot one moment

  8. Foto kedua, saya kira pelesetan dari ‘antar kota dalam provinsi’ yang biasa tertera di bus, jadi mungkin ada unsur kesengajaan dalam penulisan ‘provesi’ biar mirip ‘provinsi’… *halah, serius amir* hihihi… 😀

    Foto ketiga, saya juga dulu bingung Om, di Mal Grage Cirebon juga ada. Tapi hanya berlaku pas weekend aja saat mal lagi penuh. Kata teman saya, mungkin karena banyak cewek yang ga seahli cowok kalo parkir di area sempit, jadi daripada nyenggol mobil kanan-kiri, mending disediain tempat khusus yang lebih lapang, hehe… Ga tau juga, sih, maksud tulisan itu sebenarnya buat apa.

  9. #1. Pemilik warungnya kreatif untuk menarik minat pembeli bensin eceran hihi…

    #2. Aku nggak nangkep maksudnya tuh… Bohay dan provesi ??? duh apa yang ada di pikiran pembuat tulisan ini ya?

    #3. Wah, aku belum pernah liat langsung yang diskriminatif seperti ini..

  10. keren..yang moto jeli 😀

    gambar 1, tentunya untuk mengutarakan bahwa dia menyediakan premium atau bahan bakar berskala mini..(sok tau!)
    gambar 2, mungkin maksudnya…bohay itu bisa menunjang profesi (lagi2 sok tau)
    gambar 3, karena wanita dianggap sering lelet dan gampang panik makanya dibikin spt ini (sering liat sih di Mall2 besar)

  11. Foto 3, saya dukung! Memudahkan banget berarti. Kan katanya kecerdasan spasial cewe gak sebagus cowo (penglihatan cowok lebih jauh, tapi sempit. Kalo cewe itu lebih dekat, tapi luas. Konon itu berhubungan dengan cowok nalurinya memburu sementara cewek nalurinya melindungi), itulah kenapa cewe bingung kalo liat peta. Dan itu juga alasan kenapa cewe lebih susah dalam merakit-rakit barang walaupun udah ada buku petunjuknya. Salah satu yang cewe kalah dari laki adalah masalah parkir. Apalagi kalo udah tempatnya sempit, lama, dah! Kesian kalo di belakang ada laki2 yang nungguin pasti geregetan.

    Saya sendiri berpikir yang namanya emansipasi itu seharusnya bukan harus sama, tapi mendapatkan pilihan. Untuk pemenuhan hak dasar untuk hidup, terbebas dari kebodohan serta ancaman hanya karena dia perempuan. Diterima bahwa perempuan adalah makhluk yang dapat berpikir dan berperasaan, bukan sepotong daging atau pajangan. Dan kita bisa menghargai, dan mungkin melihat, bagaimana perjuangan emansipasi itu sesungguhnya di beberapa tempat yang masih, memperlakukan perempuan tanpa perasaan. Kalo disini, yang konon sejak jaman dahulu kala juga kawasan asia tenggara sudah dikenal sebagai kawasan dengan pengakuan hak perempuan yang cukup besar (kecuali untuk golongan aristokrat), mendengar kata emansipasi jadinya rada bikin kaum adam sinis emang 🙂

  12. wah kalo yang foto terakhir bukan diskriminatif kok Om…
    apalagi untuk perempuan kayak saya.. *gak bisa parkir dengan bener.. dan akhirnya nyerah untuk gak nyetir lagi.. enakan jadi penumpang 😛

any comments sodara-sodara ?