UPACARA BENDERA

 

Ini cerita mengenai upacara bendera yang kami lakukan setiap hari Senin di Sekolah.  Aku tidak tau apakah sekarang tradisi seperti ini masih ada atau tidak.

 

Dulu jaman SMA (1979 – 1982),  Aku ikut ekskul kegiatan TLUP … Tata Laksana Upacara.  Tugas kami setiap Senin adalah bergiliran melakukan pengibaran bendera merah putih di lapangan basket semen yang juga berfungsi sebagai lapangan upacara.  Apel senin pagi.  Wajib dihadiri oleh seluruh siswa-siswi dan guru-guru.

 

 

Kita semua, anak-anak TLUP mesti sanggup berperan sebagai apa saja.  Entah mengapa Aku selalu kebagian menjadi Tim Pengibar bendera bersama dua rekan ku yang lain … dua duanya perempuan, dan believe it or not … dua-duanya bernama Diah …  Kami bertiga selalu di ”three-some” kan oleh guru pembina.  Biasanya tanpa latihan gladi bersih lagi kami mampu melakukan tugas tersebut dengan baik.

 

Pernah suatu ketika, tim yang seharusnya giliran mengibarkan bendera Senin itu, berhalangan untuk bertugas.  Sehingga mau tidak mau,  Trio kami … Aku dan duo Diah itu mendadak diminta untuk menggantikan … “prima vista” … Tanpa persiapan …

 

Upacara berjalan seperti biasa …

Tibalah saatnya kami bertiga beraksi untuk mengibarkan bendera … bendera ada di tanganku … ya .. lucu memang … yang laki-laki justru di tengah sementara Duo Diah lah yang bertugas mengerek bendera.  (Emansipasi Mungkin)

 

Nah waktu kami berbaris menuju ke tengah lapangan basket yang jadi lapangan upacara … kan mesti langkah tegap nan gagah ituh … kaki mesti diangkat tinggi-tinggi … Nah celakanya dikantongku  … kok ndilalah penuh dengan koin 50 dan 25 an.  Ini uang kembalian tadi waktu aku naik Metro Mini ke sekolah.  (aaarrgghh aku lupa menyimpannya di tas )

 

So setiap aku melangkah … bunyinya krancang-krincingan nggak keruan … hah … malu sangat … udah gitu barisan siswa dan juga Guru-guru berdiri tidak lebih dari dua meter dari tempat kami beraksi.  Mereka, terutama cewek-cewek yang berdiri dibaris depan pada tersenyum … dan konyolnya lagi sodara-sodara … saking bersemangatnya … ada beberapa uang coinku yang menloncat keluar … berjatuhan … menggelinding dengan indahnya … di lapangan basket tempat upacara itu … HAH … merah padam aku …

 

Salah satu siswi ada yang nyeletuk pelan (tapi aku masih cukup mendengar) … ”Yang bawa bendera … mantan kenek ya … hihiihihi  (sambil tertawa tertahan ).  😦

Untung bendera segera berkibar … dan tugas ku pun selesai … kami berbaris kembali ke tempat … Aku dan duo Diah tidak berani bergerak, tetap sikap sempurna (Disiplin choy…)

 

Baru setelah Komandan Upacara … berteriak … Bubbaaaarrr Jalan … !!!

Duo Diah langsung cekakakan pegang perut karena menahan sakit yang tak terkira … mereka ngetawain aku pasti …!!!

 

(Dan aku langsung ketengah lapangan … cengar cengir … menahan malu mencari dan memunguti uang coin-coinku yang berjatuhan tadi … abis kalo ndak diambil … nanti aku pulang naik apa dong).

 

(Hah Dodol … dodol … Trainer ABG Malu sangat … !!!)

.

.