Terinspirasi dari Starting the Chat by NH18
Bagaimana cara menyambut tamu di setiap restoran sudah punya standard masing-masing, lengkap dengan posisi tangan dan postur tubuh.
Hanya saja SOP bagaimana cara memulai pembicaraan dengan tamu, belum pernah ada.
Tapi kalau diperhatikan salah satu cara yang paling sering digunakan adalah dengan mengajukan pertanyaan “Where are you come from?”
Jawabannya mungkin simple, hanya satu dua kata : London, Holland, German, US etc
Tapi efeknya bisa menjadi pembicaraan yang berantai dari sekedar cuaca di London, kemudian membahas kemungkinan-kemungkinan di English Premier League sampai dengan mengossipin persiapan pernikahan sang pangeran.
Lama penerbangan dari Holland berlanjut dengan mendengarkan curhat kenangan nenek moyang mereka selama di Indonesia sampai dengan keindahan bunga tulip.
Bahkan buat beberapa tamu, menjawab pertanyaan tadi seperti menjadi ajang promosi daerah mereka (terutama buat negara atau kota yang jarang didengar)
Buat waiter informasi-informasi tambahan seperti ini menjadi nilai lebih karena nantinya bisa dipakai untuk menjadi bahan pembicaraan dengan tamu lainnya atau menjadi motivasi untuk kerja keluar negeri.
Bahkan beberapa waiter (karena sudah terbiasa) hanya dengan melihat bentuk wajah, kulit dan mendengar logat bicara sudah bisa menebak tamu tersebut dari mana dan kebisaannya. Tapi cara ini tidak disarankan untuk dilakukan, selain karena tidak selalu benar cara ini biasanya lebih sering dipakai untuk menilai tamu.
“Ini pasti orang R@^$a, lumayan nih tipsnya”
“Tamu J$#@*g, gampang kasih apa aja pasti gak kompain”
“Tamu M$#@*a bakal repot nih, banyak mintanya”
Tidak bisa disalahkan juga, karena pengalaman memang mengatakan kalau tamu dari suatu negara atau daerah tertentu memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang hampir sama.
Mungkin ini yang namanya budaya dan kebiasaan.
Tetapi terlepas dari masalah budaya atau kebiasaan suatu bangsa, daerah, suku atau agama, sepertinya kurang bijak rasanya kalau belum mengenal sesuatu/seseorang secara dekat tapi sudah terlebih dahulu memberi penilaian terhadapnya.
So, …
daripada menebak-nebak dan memberi penilaian yang belum tentu benar lebih baik langsung bertanya … “Where are you come from, Sir?”
—
Ini postingan dari Penulis Tamu
Ditulis oleh Annployee
Blognya banyak membahas serba serbi kuliner
Ann adalah seorang praktisi industri kuliner
Tinggal di Bali
where are u come from, om? )
saya suka mikir dulu kalau sedang ngobrol dg orang baru, takut salah
saya mewakili mas Annploye menjawab komen lidya 😀
jangan takut salah lid, kan kalo salah 3 ponten 7 :p
Wah sudah ada penulis tamu ya… salam kenal ya.
salamkenal kembali kak zee :p
I’m from Kebumen, sir! hehehe…kalau ditranslate menjadi kurang lebih ” Kula sekang Kebumen, pak!” hehehe, kira-kira kalau yang nanya pakai bahasa asing, tahu nda ya Kebumen? Justru, sekalian memperkenalkan bahwa di Indonesia ada satu kabupaten bernama Kebumen, disanalah ‘kula’ dilahirkan.
ohh jadi kula itu artinya saya?
wah info baru nih mas 🙂
masing-masing negara punya sifatnya sendiri2 ya…
dan aturannya juga sendiri2..
perlu juga untuk tau tata cara di negara mereka.. 🙂
yaa tapi biasanya untuk masalah kesopanan dan etika kurang lebih sama koq dek 😀
seperti menerima kartu nama, di Jepang punya adat/kebiasaan/etika untuk tidak memasukkan ke dompet tapi diletakkan di meja dulu sebagai bentuk penghormatan bahwa kita membaca & memperhatikan kartu nama itu… *taunya pas belajar bahasa inggris, ee ada tatacara negara2 ternyata, hihi..*
Dari tegal mas.. heheheh…..
mas Ann banget nih tulisan, hehe
tegalnya belah mana yaaak?
:p
Siang ….
wah paake penulis tamu ya Om
salam kenal ahh buat Pak Ann >_<
iya tetik
kapan nih jadi penulis tamu di rumah papah nh? 😀
Saya pasti bingung jawab apa…
jawab dari bogor bukan orang sunda, jawab orang kalimantan, bukan dayak, jawab orang bondowoso, tapi gak tinggal disitu, apaalgi batak, cuma numpang marga…
saya jawab aja, dari rumah, wkakakakkaka… *lugu apa gak kreatif?
lo mah kagak jelas dateng dari mana..
dari negara antah berantah.. 😛
salam kenal mas prima
yang pasti dari Tuhan 😀
Mas PriM, ngomong dari bondowoso aja, biar saya ada temannya. Kan bondowoso sebelahnya jember, hehe..
saya dari mana yakkkkkkk
saya juga lupa pakkkk
orang saya sukanya nyasar.. 😀
gimana gak sering nyasar kow dek
lha wong sukaaaa :p
nyasar kmana puttt,,??
Saya dari Bogor pak 🙂
karena kebiasaan dr daerahnya kali yah jadi kita tau kebiasan2 tamu2 itu 😀
kalo saya dari medan dek
hehhee
Upps..sudah muncul
Maaf belum bisa balas secara personal, lagi pusing mikirin kampung halaman yg lagi kebanjiran 😦
Terima kasih Om & semuanya
banjir dimana mas?
terima kasih ya mas Ann sudah mengijinkan saya balesin komen
*kata mas ann: kapan pulak kuijinkan si julie?*
terima kasih ya papah
salam saya papah 😀
Ann …
Semoga keluarga di kampung halaman baik-baik saja
dan Banjir bisa segera surut
Salam dan Doa saya selalu
i came from the earth hehehe
salam kenal mas 😀
oh, foto di header itu foto penulis tamu ya om?
Ya … begitu lah …
yups tak kenal maka tak sayang ya,
Itu ilmunya para waiter dari pak de ya : “asale saka ngendi “(maap kalo tulisannya salah). Halo Ann, halo Oom.
Mungkin gak sie untuk menyambut tamu dari luar kita menggunakan bahasa Indonenia atau bahasa daerah. Katanya sapaan awal buat tamu memberi efek bagi promosi daerah? Biar orang-orang bule itu belajar bahasa kita. Masak bahasa mereka saja yang kita pelajari
Hi Om Traineerr,,, Salam kenal ya,,, 🙂
I’m come from Bandung,,, 🙂
Hmm,,, sepertinya banyak yang ikut posting di blognya Om Trainer ya,,, ^^
Salam,,
sepertinya nanya2 kek gitu sudah merupakan bagian dari tata krama ya, meskipun (bisa saja) ada tamu yang merasa kurang nyaman kalo ditanya-tanya. 😀
Serunyaaaaa
Inyiak adalahhhhh
Tiap hari deg2annn
Nunggu aku ada di bagian mana
Ha ha ha ha ha ha
Gambarnya usagi ada di no berapa
gambarku juga..di nomor brapa yaksss…jd penasarannnn…^^
dari Cipinang, Jak Tim mas…^^
mau belajar masak mas ann…
(ini datang ke rastoran..ato mau kursus masak siiiihhhh^^)
Benar, jangan terlalu awal menilai seseorang apalagi memberikan penilaian negatif.
Salam hangat dari Surabaya
Sahabat tercinta,
Dengan hormat diberitahukan bahwa berhubung BlogCamp saat ini sedang dalam proses pembaharuan maka pagelaran Kontes Unggulan Cermin Berhikmah (K.U.C.B) dipindahkan ke New BlogCamp.
Bagi yang sudah mendaftar di BlogCamp dan yang belum mendaftar silahkan mengunjungi
http://newblogcamp.com/kontes/kontes-unggulan-cermin-berhikmah
Terima kasih
Salam hangat dari Surabaya
Sekali lagi terima kasih tulisanku sudah di post disini, aku balas komen langsung di blog masing2 aja ya (gak tega mencoret-coret rumah si Om)
Ma kasih juga buat Kak Julie, yg menggantikan peranku
Oya, aku asli anak Medan (yg kemarin kebanjiran) 😦
Hi, btw where do you come from?
he he he he
Hani sering nanya gitu setelah mengobrol panjang kalau kebetulan sales di showroom g ada dan harus gantiin…
iya, tiap ketemu kenalan baru pasti sempat menanyakan asalnya darimana.
Kalau mau cari aman sih….nanya basa-basi asalnya karena pernah beberapa kali istri saya bolak balik diajak ngobrol pakai bahasa vietnam, philipino, cina, maupun mexico yang ada dia bengong doank….hehehehe
@pendarbintang : where are you from? Bali toh hehehe
@annployee: nice post, pertama masih nanya kota asal, lama2 jadi hapal muka model gini asalnya dari kota a,b,c,d eh lama2 jadi udah bisa ngitung tips yang bakal didapat begitu ngeliat wajah2 itu bermunculan dong 😀 salam kenal ya
haha..
bener banget ya Bli..
biar gak salah ambil langkah dan sikap kepada para tamu..
menyesuaikan karakter mereka masing2.. tentunya lebih aman 😉
Aku tergelitik membaca judulnya..
Ada “percampuran” dua formula di sini.
Formula 1= subject + BE + from > I AM from Indonesia, where ARE you from, Sir?
Formula 2= subject + COME (VERB) + from > I COME from Indonesia, where do you COME from, Sir?
Saya kira jelas ya bedanya.. Mohon maaf saya tidak bermaksud buruk mengkritik kekeliruan kecil ini..seringkali kita salah kaprah dan kebablasan karena tidak ada pembetulan.. Salam hangat saya, Mas dan Om NH..
Hahaha, memang katanya turis Jepang itu sangat royal dalam membelanjakan uangnya. 🙂
Where are you come from?
secara grammar benarkah?
setahu saya where are you from? or Where dou you come from?