“Budi” tidak jadi bermain bola …
Salah satu dampak dari Bom di kawasan kuningan kemarin itu … (selain banyaknya korban yang berjatuhan) adalah batalnya club MU bermain di Jakarta. Celakanya Hotel mewah yang di bom kemarin kok ndilalah … adalah pas banget Hotel yang rencananya akan diinapi oleh para Pemain kelas dunia itu
Trainer bukan penggila bola … Bukan pula pendukung club mana-mana …
.
Tetapi yang jelas …
Trainer bisa merasakan kekecewaan sebagian besar (mungkin juga semua) pecinta Bola di Tanah Air … terutama para suporter club MU …
Mereka pasti sedih, geram, kecewa … dan seribu satu perasaaan lainnya …
Mau marah … tetapi tidak tau kepada siapa rasa marah itu ditujukan …
.
Bagaimana tidak …
Seharusnya Pertandingan Sepak Bola persahabatan tersebut akan menjadi momentum yang menghibur penonton sekaligus memberikan pengalaman bertanding sepak bola melawan club kelas dunia bagi para pemain kita. Apalagi dilaksanakan di saat Long Week End, merupakan suasana yang sangat favourable untuk menikmati suguhan tontonan itu …
Aku sudah membayangkan … para penikmat sepak bola akan disuguhi permainan yang ciamik dan cantik … Dan pasti juga … karena ini adalah pertandingan persahabatan … biasanya akan muncul satu dua aksi akrobatis … demonstrasi skill dari pemain-pemain tersebut. Aku membayangkan … akan terjadi goal-goal cantik …
Plus untuk menghibur … mereka biasanya ”memberikan” kesempatan bagi pemain kita untuk bisa mencuri satu dua goal … (Satu dua goal yang dampaknya bisa memotivasi para pemain … dan menggembirakan penonton tuan rumah tentu saja …)
.
Tapi … sayang sekali …
Bayanganku hanya menjadi kenangan saja …
”Budi tidak jadi bermain bola …”.
Sebuah kerugian besar bagi pecinta sepak bola …
Yang pasti … juga kerugian materi yang tidak sedikit bagi para sponsor pendukung yang telah dari jauh-jauh hari merancang publikasi (baik Above maupun Below the Line) yang sangat menarik itu …
Mereka akhirnya tidak MAU datang …
Dan ini langkah yang bisa dimengerti …
Tentu saja mereka tidak mau mengambil resiko …
Bagaimanapun gigihnya kita meyakinkan mereka
Bahwa kita bisa menjamin keamanan mereka selama di Indonesia …
“Budi” tetap tidak MAU bermain bola … di negeri kita …
yang paling menyedihkan lagi
teman baikku Mariko Asmarawati (you know her) juga menjadi korban. Meskipun saya tidak tahu seberapa parahnya, semoga bisa pulih kembali dan tidak cacat.
Kita baru sadar dampak kejadian begini, kalau ada seseorang dekat kita yang menjadi korban.
EM
gw bukan pecinta MU… tp emang hrs diakui fenomenal prestasinya.
gw lebih suka arsenal krn banyak pemain muda he..he..
bener om, jg geram juga, kok ya ada yg sedemikian keji..
@ Mbak EM:
mudah2an teman mbak cepat sembuh dan sehat spt smula amien
Ikut berduka bagi korban dan keluarga mereka. Semoga kejadian serupa tidak sampai terulang kembali di tanah-air kita …
purnalah sudah citra kita sbg negara yg gak aman dan kandang teroris. ‘terimakasih’, orang2 egois pengecut…
saya juga bukan pecinta bola pak…
tapi anak-anak saya, sangat mengidolakan MU, mereka suka banget, dan momen itu sudah mereka tunggu-tunggu… dan… semuanya berakhir tragis!
ya… semua kita mengutuk aksi itu. apapun alasannya, aksi teror itu patut untuk dikutuk.
ah… semoga saja di kemudian hari tidak terjadi lagi hal yang seperti ini… tapi, mungkinkah…? 😦
sabar pak,,, ntar kita2 aja yg datengin mereka,, :))
SALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG
Couldn’t say anything, Yah.
Masih marah sekali dengan orang2 yang fungsi otaknya disia-siain buat hal yang ngga berguna semacam itu….
Ini Budi,
itu Bom ..
gitu katanya Om 🙂
Mau kapan kita bisa bersatu kalo masih saling merasa benar dalam agama sendiri-sendiri.
Masalahnya,
Warga negara sendiri saja tidak bisa dijamin, bagaimana mau menjamin warga negara lain?
Semogaaaaa mereka2 itu tobat, dan kemudian membusuk di persembunyiannya.
om, maaf ya OOT.. ada award buat om di blog saya ya..
OOT: sebenernya “Budi” itu anaknya sapa sih??
kok ngetop banget….
sangat disayangkan memang
perbuatan orang-orang egois merusak semuanya
ada satu dampak lagi om, sedikit membanggakan, akhirnya timnas kita bisa menang melawan tim sekelas MU, walaupun cuma menang WO
maap om,
kalo saya sih gak mikirin Budi, MU atau MAU…
saya cuma pikir bangsa dan saudara-saudara kita
tuh tukang bom emang biadab…
mudah2an bertobat yah si pembom, juga yang menuduh pembom adalah lawan politik dan hendak menduduki kantor KPU..
Saya sedih dan sebal…tapi kita tak boleh menyerah.
Dan ketegaran serta kemarahan kita untuk mengutuk pelaku pemboman, berdampak positif…setidaknya kurs rupiah tak turun, saham malah rebound lebih tinggi, juga occupancy rate hotel tetap (di Gran Melia, tempat saya ada seminar tg.22 Juli 09, OR di atas 50%….normal).
Museum di Kota Tua tetap dipenuhi orang asing beserta anak-anaknya, juga seminar tetap didatangi walau ada juga yang membatalkan.