CALON WALIKOTA


.

Pada umumnya kontestan pemilihan  kepala daerah … entah itu Gubernur, Bupati, ataupun Walikota … jumlahnya maksimal (yang pernah saya ingat) adalah lima pasang.

Namun baru-baru ini saya dikejutkan dengan sebuah berita.  Berita lawas sebetulnya (saya saja yang tidak update).  Berita tersebut menginformasikan bahwa akan ada 10 (sepuluh) pasang calon walikota yang akan bertarung dalam Pilkada di sebuah Kota Besar, Oktober 2013 mendatang.

Walikota mana tu Om ?
Silahkan tebak sendiri ya … 🙂 🙂 🙂

Implikasi dari Sepuluh Pasang ini apa Om … !!!

Paling tidak akan ada tiga implikasi sederhana yang kontan berkelebatan di kepala saya …

.

1. Surat Suara
Karena akan memuat 10 pasang … yang artinya akan ada 20 foto calon Walikota dan calon Wakil Walikota yang harus dipilih.  Maka kertas suaranya harus lebih besar nih … Atau kalau besar kertas suaranya tetap …berarti ukuran foto-fotonya jadi lebih kecil … (hehehe)
(Makan kertas lebih lebar … atau makan tinta lebih banyak …)(percetakan puyeng)

2. Meriah :
Terbayang sudah … betapa “warna-warninya” pesta demokrasi yang akan berlangsung di Kota tersebut.  Setiap penjuru kota pasti akan penuh dihiasi gambar-gambar pasangan yang akan bertarung … paling tidak ada 20 macam gambar.  (Not to mention spanduk-poster-baliho-sticker … milik caleg-caleg yang mungkin sebelumnya sudah terpasang).  Belum lagi nanti kalau masa kampanye … Kota yang sebetulnya tidak terlalu besar itu pasti akan hingar bingar …   Pendek kata … ramai sodara-sodara …  (Harus pintar-pintar membuat penjadwalannya)

3. Dana :
Terbayang akumulasi dana kampanye yang akan tercurah … yang dikeluarkan oleh ke sepuluh pasang calon walikota/wakil walikota tersebut.  Kalau ditotal-total mungkin akan sangat banyak ya.  Untuk merebut perhatian khalayak akan menjadi sedikit lebih sulit karena kompetisinya / kontestannya lebih banyakMasyarakat punya banyak pilihan … sehingga masing-masing tim suksesnya harus lebih cerdas (atau lebih royal ?) untuk menarik perhatian publik khalayak pemilih.   (yang ini hanya opini / logika belaka … tidak didasari oleh data).

Yang jelas satu lagi implikasi paling dominan adalah … masyarakat kota tersebut dituntut untuk pandai-pandai menganalisa … menilai … memilih mana program calon walikota yang dirasakan lebih mengena dihati …  Yang biasanya kita hanya memperhatikan maksimal 5 program saja …   Kini kita harus melihat 10 program.

Semoga siapapun yang terpilih bisa menjadikan kota tersebut lebih baik dan lebih maju lagi di masa yang akan datang  !!!

.

So …
10 pasangan calon walikota … ? mengapa tidak !? (Masalah buat loh ???)
Ini negara demokrasi Nang !!!
(setiap orang yang memenuhi syarat sesuai Undang-undang … berhak untuk mencalonkan dirinya)

Depele … depele … depele …

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

NOTE :

Menurut pengamatan Pembaca sekalian … berapakah jumlah kontestan pilkada yang paling banyak … yang pernah anda lihat atau dengar ?
Bagaimana dengan kota/propinsi anda ? Berapa pasang calonkah yang bertarung ?

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

28 tanggapan untuk “CALON WALIKOTA”

  1. eh rupanya walikota dipilih langsung ya? Bukan dipilih DPRD? Udah lupa sih….Ngga pernah milih 😀

    Kalau di sini setiap ada pemilihan baik anggota parlemen, maupun tingkat propinsi selalu banyak yang ikut (di atas 20-an). Tapi di kerta pemilih tidak ada foto sama sekali. Kertasnya blank, pemilih harus tulis nama (dan partai) yang dipilih 😀 (Artinya tidak ada pemilih yang buta huruf dan buta informasi 😀 )

  2. Woww 10 pasang?
    Wah bisa-bisa ada pilkada ulang itu, Om..
    Lha wong 5 pasang aja masih ada pilkada ulang, apalagi 10 pasang?
    Tapi semoga jangan deh, kasian duitnya dihambur-hambur buat nyetak kertas suara, Iya klo kertas suara itu masih bisa dipke buat bungkus cabe di pasar, nantinya kan di hanguskan, eman reek..

  3. Ngebayangin ramenya…hehehe…kemarin pilkada di salah satu kab di Jateng ada yang kasi doorprize sepeda motor sampe 15 biji waktu kampanye Om
    Yang seneng warganya,,,ketiban rejeki (lgpl masalah milih gak milih kan suka2 kita hehe)

  4. 10 pasang…?
    Itu mah dikit, Om..
    Di salah satu kabupaten di Bengkulu yang beberapa waktu lalu melaksanakan Pilkada, calonnya ada 11 pasang..! Ya, s e b e l a s..! hahaha.. 😀

    Kayaknya asyik juga kalau calon presiden kita nanti mencapai 12 pasang ya Om..
    Biar nyamain kontestan lomba nyanyi di tipi, hahaha..

  5. Semakin banyak balon semakin bagus dan indah, namun semakin sedikit peluang yang meang mutlak dengan persyaratan sesuai kriteria yang di harapkan. Perbandingannya sedikit dan akan jauh sekali. Dan untuk penghamburan dana yang dibungkus dengan acara ini pun menjadi suram.

    Semoga semuanya itu berjalan sesuai amanah yang diamanatkan kepada mereka semua, Dan akan membawa kemaslahatan yang positif untuk masyarakatnya.

  6. pemborosan oom, kadang2 aku pikir lebih enak ditunjuk aja deh..kayak jaman dulu,
    daripada buang2 duit….,
    tapi dulu mungkin buang2 duitnya caranya beda lagi ya…

  7. 10 pasang banyak juga ya Om.. tapi kadang malah jadi susah untuk “kenal” masing2 kandidat ga sih. Ujung2nya pas milih cap cip cup aja.. ga jelas juga.. >_<

  8. Sepuluh pasangan, Om? *terbelalak
    Seingat saya di daerah saya pernah cuma sampai 5 pasangan deh, kalo gak salah.
    Wow, para tim sukses pada bersaing mengerahkan segala jurus buat pemenangan calonnya 😀
    Dipilih dipilih… 😀

  9. Biar Jadi 11 calon Om juga boleh mencalonkan…
    Begitu banyak orang yang terobesesi menjadi pemimpin….duh…belum lagi kertas yang besar itu, berapa pohon ditebang untuk itu…. 😦

  10. hehehe…saya sudah lama golput om ^_^ kalau pun memilih itu ada yg nyusul ke rumah karena surat suara sd dikasihkan ma ortu X_X …biasanya seeh adil klo ada 10 calon saya pilih aja smua 😉

  11. Ini sich pasti bukan kota saya Om, karena Kendal bukan kotamadya 😀
    Jumlah calon seringnya tidak signifikan dengan kualitas calon yang terpilih.
    3 calon tapi berbobot semua bisa terjadi, tapi sebaliknya 10 calon tapi kualitasnya payah semua juga sangat mungkin.
    Implikasi lain, penyanyi dangdut lokal bakal laris. Yang biasanya kurang lakupun mungkin dapat job juga.

  12. Biaya pesta demokrasi seperti ini terlalu mahal Om, padahal hasilnya pun tidak menjamin akan terjadi perubahan.
    Biasanya janji tinggal janji, bulan madu hanya mimpi 🙂

  13. demokrasi sih demokrasi.. coba ya itu sinergi, jadi lebih fokus dan lebih banyak dukungan daripada pecahpecah gitu sih.. dulu pernah ada berapa partai tuh kita? sampe pusing milihnya dari biasanya 3 partai ke puluhan partai..

any comments sodara-sodara ?