BRAK … BRAK … BRAK … BRAK … DUK
Bunyi keras logam beradu … Sebuah kecelakaan lalulintas beruntun. KOPAJA menabrak Panther … Panther menabrak sedan … sedan ini menabrak BMW dan BMW ini menabrak VIOS … VIOS menyundul BMW yang lain lagi didepannya …
YA Orang yang ada didalam VIOS itu adalah Trainer. Kemarin malam aku mengalami nasib naas … kena tabrakan beruntun akibat kecerobohan si Kopaja … Vios ku kena sundul BMW … Bemper belakang sampai ”mblesek” parah, bagasi tidak bisa dibuka. Kejadiannya adalah di Terowongan Pondok indah … Senin Malam, 1 Desember 2008 sekitar jam 7-an.
Chaos … Ribut … ramai … Sopir Kopaja hampir saja di hakimi massa.
Tiba-tiba seorang bapak yang sudah agak tua … berteriak kearahku setengah membentak. ”Tolong saya … tolong saya … Ini masalah nyawa manusia”
Dia kepalanya berdarah … bocor pada bagian kepala …
Rupanya dia panik hebat melihat darah di kepalanya … Bapak ini adalah pengemudi Panther … korban yang di tabrak pertama kali oleh Doktorandus Kopaja sembrono itu …
Bapak itu bilang lagi pada ku …”Saya bisa tuntut anda jika anda tidak mau menolong saya …”
”Lho … lho … sebentar pak … saya ini korban juga … salah saya apa …” Setengah gusar aku menjawab kepada si Bapak … aku tidak terima diperlakukan seperti itu …
”Saya pasti akan tolong bapak … jangan kuatir … tetapi saya harus lihat situasi dan kondisi kendaraan saya dan kendaraan yang lain dulu …Ok ? ”
Akhirnya setelah melihat situasi dsb … Trainer berkeputusan untuk mengantar si Bapak tersebut ke Rumah sakit pondok indah … (Herannya … Sedan-sedan BMW itu kok nggak ada yang mau menolong bapak ini ya …) (Ah sutra lah itu urusan mereka …).
Bapak itu langsung duduk di belakang … sambil terus mengomel … dan mencoba dengan pongahnya mengarah mobilku ke arah RS Pondok Indah … jalan agak macet … dia ngomel terus menyalahkan aku yang dia anggap salah pilih jalan … Trainer tetap bersabar …
”Pak … saya setiap hari lewat sini pak … jadi bapak diam saja … saya tahu apa yang saya lakukan … Mohon bapak tenang … !!! (Alhamdulillah Trainer masih bisa mengendalikan emosinya) (Sudah ditolong kok nyuruh-nyuruh … macam aku ini sopirnya saja …)
Bapak itu rupanya meninggalkan Panthernya yang rusak berat begitu saja … lalulintas terhambat total, akibat dari mobilnya yang menghalangi jalan itu … Dia lebih memikirkan kepalanya yang sedikit bocor itu. … OK aku bisa mengerti … dia mungkin panik …
Sesampainya di rumah sakit … si Bapak masih saja berulah … suster perawat ditolaknya mentah-mentah … malah diajari segala macam. Diceramahi panjang lebar. Akhirnya dia bisa nurut juga setelah seorang Dokter jaga memberikannya pengertian dan pertolongan.
(BTW Bapak itu seorang Akuntan …) 🙂
Yang lebih ajaib lagi … ketika kita minta dia untuk menghubungi kerabat dan keluarganya …. sulitnyaaaaa minta ampun … bahkan nomer telfon istrinya pun dia tidak punya … katanya istrinya sedang di Surabaya … Bagaimana dengan kerabat yang lain ??? apa tidak ada lagi yang bisa dihubungi … Oh ada keponakannya … tapi diapun tidak tau nomer telfon keponakannya itu … Pendek kata ribet dan belibet sangat … Bahkan Dia masih sempat bilang kepadaku setengah memerintah ”Anda bisa ke rumah saya ndak dst..dst”. Aku bilang saja ”mohon maaf bapak, saya terpaksa harus cepat pulang, Anak-anak kami sendirian dirumah karena mbaknya sudah pulang” Hari sudah menunjukkan pukul 9 malam lebih …
Trainer masih sempat menunggu sebentar … sampai Bapak itu benar-benar ditangani secara medis dengan baik dan sudah dipastikan bahwa akan ada keluarganya yang datang ke rumah sakit …. Setelah semuanya aku anggap settle down … Trainer pamit pulang.
Mudah-mudahan tindakanku benar … Bukannya tidak ingin menolong secara tuntas … tetapi kondisiku lah yang tidak memungkinkan … dan posisiku disini adalah juga korban dari Tabrakan beruntun itu …
(FYI : Seingatku … aku tidak mendengar satu patah kata pun yang berbunyi ”Maaf” keluar dari mulut bapak itu …). (Ah Tapi sudahlah … Aku Ikhlas kok).
Trainer hanya berdoa saja … Semoga Bapak itu cepat sembuh …
Dan kejadian kecelakaan ini adalah yang pertama dan yang terakhir untuk kita semua …
Aku juga berpesan pada diri sendiri dan pada sahabat-sahabat blogger semua … Mari kita berhati-hati dan tetap waspada di jalan raya … Semoga kita semua terhindar dari mara bahaya … Amin …
(Akhirnya malam itu kami … aku dan anak Sulung dan Tengahku … kerja bakti … mengeluarkan Back Pack berisi Lap topku di Bagasi … dengan cara meng”odas-odos” … mengambilnya dari dalam, dengan membuka Jok penumpang)
(Soalnya kalo Back Pack ndak dikeluarkan … bagaimana bisa aku menulis postingan ini … ) 🙂
.
.
.
aduuuuuuh mas…. untung mas tidak apa-apa….
hati-hati ya mas
EM
ya ampun om nh…tp alhamdulillah om nh gpp kan??
Itulah tabiat sopir angkot..suka grasak grusuk ngejar setoran.
Tp kepikiran jg kok Bapak yg ditolong om nh ga tau berterima kasih dan meminta maaf yah…wondering gmn kbrnya skrg??
sudah jatuh ketimpa tangga…
udah jadi korban… harus “repot” ngurusin sang akuntan…
sabar yang om… pasti ada hikmahnya
Untung om trainer tidak apa-apa…
duwh serem amat tabrakan beruntun. Alhamdulillah Bapak masih dikasih kesempatan untuk berbagi cerita ini 😀
Jadi inget fiLm FinaL destination, keceLakaan beruntun….
Hati-hati aza ya, oom…
iya bener juga yahh, hehehehe… untung juga jok belakang bisa dibuka jadi masih bisa “odos-odos” dari kursi belakang, kalo enggak, kita gak akan pernah baca postingan ini, hehehe… (apaan sihhh… muter2 disitu doang… komentar yang sungguh sangat tidak penting dot net inih, hehehe)
sungguh…mulia hati abanganda
masih mau menolong akuntan
yang berangasan itu tak
peduli si Vios nan terluka
btw, soal tabrakan ini
teringat pd cerita teman
saat pulang ke rumah….
istrinya sll memeriksa
mobilnya apakah ada lecet atau tidak….sementara dia tak prnh
nanya apakah suaminya sehat
atau lg gundah gulana….hehehe:)
alhamdulillah om gpp yah, mobil rusak masih bisa dibawa ke bengkel…rejeki pasti ada aja om. Tapi kalau om yg luka kan kita semua jadi sedih…. 🙂
Alhamdulillah Om Nh baik-baik saja 😀
Bapak itu sedemikian paniknya kah?
Atau memang karakter aslinya?
Mengerikan sekali kondisi jalan raya saat ini.. Banyak sekali pengguna yang ceroboh T_T
Angkot di Bogor tuh…
Menyeramkan..
Aku juga berucap Alhamdulillah untuk keselamatan mu Bang..
Tapi ingat ini juga “sapa’an” Allah..
agar kita lebih bersabar lagi..ok Bang..?
Tuhan memberkatimu…semoga ini yang pertama dan terakhir…jadi ingat kejadian begini bulan lalu..saya sekeluarga juga mengalami kecelakaan,tapi ngak apa2…
HATI-HATI DIJALAN!saat kita waspada,mungkin ada orang yang tidak waspada! 😀
Kebengkelnya Tatang aja gimana om..
hmm? hmm?
Diskonn dehhhh…
*apakah si om mau menampakan dirinya di hadapanku*
Itu masalah yang lebih besar dari pada sekedar benerin mobil di bengkel
kekekkeke
Om,nadin jadi ingat, dulu waktu orang tua masih punya mobil,nadin kan jadi supir.Suatu hari nadin maksain jalan meskipun sudah lelah seharian wara – wiri…akhirnya kijang tua itupun menabrak bmw…boro – boro beli bmw, naikin aja belum pernah…tapi bayarin bengkelnya udah!Huaaaaaa…mo marah ga sih!!! -balik ke Om lagi,tabah dan ikhlas ya Om!Tantangan terberat jadi orang yang mau menolong, tidak berhenti sampai bersedia berkorban,seringkali pengorbanan kita juga tidak dihargai dan dianggap sebagai kewajiban!
turut prihatin ya pak atas musibahnya. saya senang, bapak bisa melewati musibah yg lebih besar lagi setelah itu, yakni ujian kesabaran, dan ternyata bapak lulus dg ipk 4!!!
di zaman sekarang, kata maaf dan terima kasih memang sangat mahal…
terima kasih sudah menginspirasi
salam saya bapak
Si Vios itu kok ya milih ya: ditabrak dan menabrak BMW. Hebat betul seleranya 😉
Aku pernah mengalami hal seperti ini, Pak NH. Disundul oleh angkot dari belakang, dan aku pun menyundul mobil lagi ke depan. Mobil yang kusundul menyundul lagi mobil yang di depannya.
Malang nian mobil ibu yang kusundul itu, karena bemperku menghajar bagian belakang mobilnya hingga remuk. Sementara bagian depan mobilnya juga remuk karena menyundul bagian belakang mobil di depannya.
Tapi mau bagaimana, ini tabrakan beruntun. Siapa lagi yang punya hajat kalau bukan si Doktorandus Angkot itu.
Syukur Bapak tidak apa-apa.
pfeuh… betapa ribetnya Bapak yang ribet itu.
ih bete banget sama tuh Bapak.
Seenaknya aja sama orang, udah syukur ditolongin.
Pak NH baik banget, kalau saya, udah ngamuk2 😀
yakin laptopnya ngak bermasalah ?
yang ikhlas ya pak trainer..
takan henti berbagi cerita
Ya ampun,om…. 😦
Untung om gpp ya….
Reti salut banget dech ma om, masih bisa tahan emosi ma tuch bapak…
Mmmm apa kata terima kasih juga ga terlontar untuk om yang udah anterin si bapak ke rumah sakit???
Sorry Bos, baru sempat komen sekarang.
Yang penting Bos selamat deh…
(Btw, dia seorang akuntan)..
Ehm…emang ada hubungannya kelakuan dengan profesi ya Bos?
Kayaknya ini menjadi kajian yang menarik nih…
Karakter seseorang dapat diprediksikan dari profesinya…
Btw, mobil udah keluar dari bengkel?
Sekarang udah balik ke Vios lagi apa masih pake Innova-nya Om? *kedip-kedip*
Eh, Om..
Salut banget karena Om nggak naik darah karena si Bapak yang (btw) akuntan itu.. 😀 Hebat euy…
duh…maap om…baru baca..
untung (teuteuuuupppp….) om gak apa apa ya…
Ada hal bermanfaat lagi yg bisa kita ambil hikmahnya dari Om Trainer…IKHLAS dan MEMAAFKAN, 2 hal yang relatif sangat sulit di pelejari dan diterapkan di jaman sekarang ini..
Salut Om! 🙂
alhamdulillah… Oom trainer baik-baik saja…
salut buat Oom… masih sanggup menahan amarah dan malah berbuat baik terhadap sesama…
seperti judul posting terakhir saya… everything happens for a reason
semoga selalu dalam limpahan rahmah dan perlindungan Allah ArRahiim
[senyum] 🙂
Dan tak mengucapkan terima kasih juga?
Masya Allah….
Masih ada ya manusia ajaib begitu…