TERAPI LINTAH


.

Beberapa minggu yang lalu saya melihat sebuah papan nama di pinggir jalan raya dekat rumah saya.  Sebuah papan bertuliskan nama pondok terapi lintah.  Rasa ingin tahu, membawa saya menepi dan memarkir kendaraan saya di tempat tersebut.  Saya pun bertanya-tanya tentang khasiat terapi lintah kepada bapak terapis tua yang ada di sana.

Pada hakikatnya kegunaan terapi lintah ini adalah bermuara pada upaya untuk melancarkan peredaran darah.  Ada banyak zat alami yang dikeluarkan oleh lintah yang mempunyai kegunaan untuk mengobati dan mencegah penyakit.  Terapi lintah dapat melancarkan peredaran darah dan mencegah pengentalan darah.  Lintah juga mengeluarkan zat yang berguna untuk mengurangi rasa sakit.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Bapak terapisnya, saya tertarik untuk mencoba terapi ini.  Niat saya adalah untuk menjaga kesehatan sekaligus untuk kebugaran dan meningkatkan daya tahan tubuh. Melancarkan peredaran darah, supaya badan lebih segar.

Saya diminta untuk membuka baju dan langsung badan saya ditempeli lintah tersebut.  Caranya mudah saja, tinggal menempelkan moncong lintah tersebut ke permukaan kulit di titik-titik tertentu yang dipilih oleh terapis.  Lintah langsung beraksi, menggigit lalu … srut srut srut darah saya terasa disedot.  Total ada delapan ekor lintah yang “diinstall” di badan saya. Di dada, pangkal leher, bawah ketiak, pundak dan punggung.

lintah1
lintah beraksi

.

Bagaimana rasanya ?
Pada awalnya seperti digigit semut.  Lalu muncul sedikit rasa gatal-gatal.  Dan lima – sepuluh menit kemudian tidak terasa apa-apa lagi.  Biasa saja.  Kemudian saya dipersilahkan untuk memakai baju kaos lagi, supaya nggak masuk angin katanya. Dan bapak terapis itu pun juga bilang, kalau saya merasa lapar, dan berniat mau makan dulu di warung sebelah, silahkan saja.  Bebas.

.

Lho apa ndak lepas itu Om ?
Tidak … hebatnya lintah itu tidak melepaskan gigitannya.  Mereka terus menempel di badan saya dengan sangat erat.  Walaupun saya jalan-jalan ke warung gado-gado sebelah dan menyantap makan siang saya disana.  Lintah tetap saja setia menempel.  By the way, lintah-lintah itu juga mengeluarkan semacam lendir getah bening.  Kaos yang saya kenakan menjadi basah di beberapa tempat.  Namun jangan kuatir, lendir tersebut tidak mempunyai efek negatif seperti gatal atau yang semacamnya.  Bahkan konon katanya lendir tersebut justru baik untuk menghaluskan kulit.

Lintah akan terus menempel di tubuh kita dalam jangka waktu 2 sampai 3 jam.  Jika lintah tersebut sudah “kenyang” maka mereka akan melepaskan diri dengan sendirinya.  Copot sendiri.  Dan jangan kaget lintah yang semula hanya kecil saja, dua-tiga jam kemudian berubah menjadi gemuk dan membesar. Diameter berubah menjadi sekitar dua-tiga kali lipat. Benar-benar gendut.  Lintah yang copot tersebut akan langsung dimusnahkan, dibuang.

Badan memang terus terang terasa menjadi lebih segar. (Entah ini sugesti atau bukan, saya tidak tau).

.

Namun ada satu hal yang perlu dicatat.
Luka bekas gigitan lintah tersebut harus betul-betul ditutup secara baik dan rapat.  Supaya darah berhenti dengan sempurna. Sebab menurut pengalaman pribadi saya, darah dari kedelapan titik luka tersebut agak sulit mengering.  Sehingga ketika saya tidur, darah tersebut sempat merembes ke bantal saya.  Baju yang saya kenakan juga menjadi ada flek-flek merahnya. Kebetulan saya hanya menutup luka tersebut dengan kasa dan plester sekedarnya.  Bahkan satu dua ada yang saya ganti dengan plester “*****plast” biasa.  Supaya praktis.  Namun karena darah terus merembes, akhirnya saya harus ke poliklinik terdekat untuk menutup luka tersebut dengan kasa dan plester yang lebih rapat.

Alhamdulillah satu hari kemudian luka-luka di badan saya sudah tertutup rapat.

Saya berasumsi, rupanya ada satu zat yang dikandung oleh lintah tersebut yang menyebabkan darah menjadi agak sulit untuk membeku. Sehingga penanganan lukanya harus betul-betul rapat dan ditekan agar darahnya bisa betul-betul berhenti.

Ini hanya sekedar berbagi pengalaman pribadi.
Apakah anda ingin mencoba atau tidak ? Itu saya kembalikan pada keputusan masing-masing.

Jikapun nanti anda ingin mencoba … saya hanya berpesan mohon penanganan lukanya harus betul-betul ditutup dengan rapat, agar darah bisa segera berhenti mengucur.

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

..

(Jika ada diantara teman-teman ada yang mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini … atau punya pengalaman pribadi … boleh sharing disini ya …)

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

67 tanggapan untuk “TERAPI LINTAH”

  1. Mirip spt donor darah dong ya om 😀 .
    Saya ga berani ikutan terapinya, geli lihat lintah.
    Oh ya apakah jenis lintah terapi tsb sama spt lintah yg sering keluar pas musim hujan?.

    1. Katanya berbeda Nel …
      Ini berbeda dengan lintah yang suka kita temui saat Camping itu …
      Kalau mirip dengan donor atau tidak ? … saya tidak tau

  2. itu lintahnya ga masuk ke badan? kemarin baca tulisannya mak aulia, ada lintah masuk ke hidung anaknya berhari2 dan susah sekali ngeluarinnya 😦

  3. Belum pernah kalo pakai lintah, tapi bekam sih sering, hampir sebulan sekali. Sama2 ngeluarin darah dan ngga lama prosesnya. Bekas luka bekam juga langsung kering.

  4. Saya belum pernah mencoba terapi ini Om. Agak ngeri-ngeri gimanaaa gitu, hehehe… Tapi kalau bekam lumayan sering. Terima kasih infonya Om. Nanti kalau saya nekat melakukannya, jadi harus perhatikan betul bekas lukanya..

  5. Wah…Om berani mencoba terapi lintah. Kebetulan salah seorang Pakde di keluarga kami ada juga yang rutin terapi lintah ini. Beliau tadinya menderita penyakit jantung, sudah cukup parah dan selalu ngos-ngosan.

    Setelah terapi secara teratur beberapa waktu, ternyata Beliau memang sangat terbantu. Tadinya ngos-ngosan, sekarng sudah bisa berjalan ke mana-mana 🙂

    TFS
    Salam hangat dari Bondowoso 🙂

  6. berarti teralarang untuk yang punya darah sulit membeku ya, Om

    Kalau sama bekam kira2 sama gak, ya. Maksudnya sama2 membersihkan darah. Tapi, kayaknya saya belum berani dua2nya hehe

    1. Saya tidak tau apa ini sama atau tidak …
      namun saya pernah lihat orang diterapi bekam …
      itu juga (katanya) di buang darah kotornya …

  7. Lintah mengeluarkan zat anti pembekuan darah (anti koagulan) sehingga lukanya lebih sulit pulih. Anti koagulan seperti inilah yang sering digunakan didunia kedokteran untuk mengencerkan darah pasien sakit jantung sehingga darahnya lebih mudah dipompa keseluruh tubuh. Semoga sehat selalu Om Nuh 🙂

    1. Iya Mak …
      Terus menempel. Dan ya … kadang kalau sudah kenyang … sekitar 3 jam … lintah akan copot sendiri …
      so kalau sudah sekitar 3 jam sebaiknya tetap di ruangan saja … supaya lintahnya jatuhnya di lantai ruang praktek saja … untuk nantinya dibuang … 🙂

  8. Saya juga pernah Om, ya gitu sepertikata Om, engga geli kok, awalnya suami yang suka diterapi pake lintah ini, betul kata Om harus ditutup rapat bekasnya soalnya susah kering dan darah terus keluar walaupun sedikit, semoga tetap sehat ya Om

  9. hyaaa serem om…
    saya bergidik lihat fotonya.. kalau saya sakit sesuatu (semoga sih tidak) dan bisa sembuh karena terapi ini mungkin saya masih harus mikir dl hwiii…

  10. Pernah baca nih soal terapi ini. Yang ada di air liur lintah itu namanya zat hirudin, dia ini zat antikoagulan ( anti pembekuan darah), salah satu fungsinya udh dijelasin sama komennya pak abi di atas. Selain itu juga mengandung histamin (zat anti radang) dan satu zat (saya lupa namanya :p) yg berfungsi juga merawat kecantikan kulit. CMIIW. Ciptaan Tuhan emang luar biasa ya om, memilik banyak manfaat, tinggal kita yg mesti pandai dlm memanfaatkannya 🙂

    Numpang berbagi info yaaa om, siapa tau ada yg membutuhkan 🙂

    JASA DESAIN RUMAH MURAH MERIAH
    7 TIPS MEMBUAT RUMAH INDAH
    7 ALASAN PENTINGNYA JASA ARSITEK
    PAKET DESAIN : Solusi Praktis Membangun rumah Indah dengan Budget terbatas

  11. Tensoplast apa hansaplas pak? Hahaha… Ntar kalau smeua merek di dunia ini pakek nama kata benda, bisa2 postingan yg berbau nama iklan pakek bintang semua..

    Btw, aku jijik sama yg berbau lintah.. Apalagi darah.. hahaha.. Mending terapi yg lain aja deh kalau aku.. hhaha.. *makan buah*

  12. Belum dan rasanya tidak berani mencoba terapi ini…
    Terpukau dengan kearifan lokal memanfaatkan kemampuan bertahan hidup dari lintah melalui anti koagulan dari liurnya untuk proses pengenceran darah bagi kesehatan jantung.
    Mungkinkah sudah ada teknologi panen enzim pembawa anti koagulan ini untuk keperluan medis.
    Terima kasih Dhimas untuk sharing berharga ini.
    Salam

  13. Haduuhh kaget…om NH berani coba?

    kan serem ooommmm….

    terus ada efek demam atau ga om…dulu pernah suami bekam, hbs itu demam…terus sengat lebah juga pernah, sesudahnya ga nahan demamnya hehehe…

    Saya sudah mulai aktip lagi nih om…*sambil tertatih tapinya*

  14. halo om, salam kenal sebelumnya,, wadohh ngeri ngga itu ya kayak gitu terapi lintahh??
    ngeri ngeliatnya..
    btw om, mau bagi2 info nih lagi ada kompetisi blog di kompetisimenulis.com om. makasih

  15. bagi yang berminat silakan kunjungi site dibawah ini

    ht tp://www.kaskus.co.id/thread/53a146d2a09a3973318b45da/pt-trijaya-pratama-futures-surabaya

  16. thanks sob untuk postingannya…
    article yang menarik,saya tunggu article berikutnya yach.hehe..
    maju terus dan sukses selalu…
    salam kenal yach…
    kunjungi blog saya ya sob,banyak tuh article2 yang seru buat dibaca..
    ht tp://chaniaj.blogspot.com/

  17. terlepas dari manfaat yang diinformasikan..saya kok merasa ngeris sekali ya memikirkan lintah-lintah itu nempel di badan kita lalu menggigit dan menyedot darah… * soalnya waktu kecil pernah beberapa kali digigit lintah tanpa sengaja waktu main di sungai atau di sawah…

  18. Saya pernah ketemu langsung dengan pelaku pengobatan menggunakan lintah ini Om, jd melihat tempat budidaya lintahnya. Menurut cerita si Bapak tersebut, anaknya yg masih kelas 5 SD [jk ndak salah] jg sdh berani utk bantuin jika menangani pasienya

Tinggalkan Balasan ke Tina Latief Batalkan balasan