PENARI

(Ini bukan cerita tentang lagunya Dewi Gita … )

Aku mau bercerita mengenai …Tipe ”Wanita Idamanku” ketika aku masih bujangan dulu.  Ya … aku dulu ketika masih ABG mempunyai cita-cita untuk menikah dengan seorang PENARI. Entah mengapa aku kok bisa-bisanya mempunyai angan-angan seperti itu.  

Aku masih ingat ketika aku SMP kelas 2 … aku pernah berkunjung ke TMII … dan melihat remaja-remaja dini sebaya ku … latihan menari di beberapa sanggar di anjungan-anjungan yang ada disana … seingatku kalau tidak salah anjungan Yogyakarta dan anjungan Sulawesi Selatan … Waktu itu banyak sanggar Tari yang ber posko di anjungan propinsi tertentu di TMII.  Aku tak berkedip (sambil mulut menganga tentu) memperhatikan remaja-remaja belia itu berlatih tari … memakai kaos sanggar berwarna hitam dan kain batik jarit yang di belitkan menutup pinggang sampai ke mata kaki dan diikat dengan selendang … ah gerakannya sangat anggun sekali … rambut diikat ekor kuda kebelakang … postur tubuh lurus tegak … sangat mempesona … (ini yang di anjungan Yogyakarta).  Yang di Sulawesi selatan pun juga begitu … namun kalau disini pakaian yang dikenakan pakaian bebas dibalut jeans ¾ atau 7/8 selutut … tetapi tetap sama kesannya … Anggun, lembut dan gerakannya sangat indah sekali …  Mulai saat itu akupun sangat mengagumi remaja-remaja putri yang ikut sanggar menari tradisional … 

Hal ini berlanjut saat SMA … Di sebelah SMA ku ada Gelanggang Remaja Jakarta Selatan.  Setiap sore pasti ada kelompok remaja SMA yang melakukan kegiatannya disana.  Karate, Taekwondo, Teater, Melukis … dan juga Sanggar Tari … (nah lo ). 

Setiap ada kesempatan … entah itu pelajaran kosong atau sepulang sekolah … aku selalu menyempatkan diri menonton latihan sanggar Tari Tradisional itu … ada Tari Minang, Ada Tari Jawa ada juga Tari Melayu.  Namun ketertarikan ku hanya sebatas memperhatikan saja.  (tidak berani lebih dari itu).  Aku sedemikian tersirep dan terpesona dengan gemulai para penari tersebut.  Bagiku Para Remaja Putri akan tampak jauh lebih Ayu jika sedang asik latihan menari.  

Yang Lucunya .. Aku menjadi TIDAK TERTARIK lagi untuk melihat Para Penari itu … justru ketika mereka sedang manggung, dengan make up panggung tebal, disanggul, pakai sunting dan juga mengenakan Baju daerah masing-masing.  Kesannya menjadi tidak “Natural”.  Aku tertarik hanya (dan hanya jika) ketika melihat Latihannya saja.  Dimana penari remaja putri itu sedang berbusana casual … kaos lengan panjang atau pendek …. dengan bawahan kain dan ikat pinggang selendang atau knickers celana jeans ¾ selutut.  Tanpa make up … dan tidak bersanggul … (Bah aneh nian masa muda Trainer yang satu ini … !!! )

Lalu mungkin ada yang ingin tau sekarang … “Kalo gitu Istri pak Trainer ini bekas penari dong dulunya ???”

Jawabanya “YA” … Menurut cerita dia … dia dulu pernah menari … walau hanya sekali … Menari Massal di lapangan alun-alun dalam rangka menyambut kedatangan Tamu Penting di kota nya … dan itu terjadi ketika dia di SMP dulu … puluhan tahun yang lalu … dan belum ketemu aku tentu …  (Ah .. sayang sekali aku tidak melihat latihannya … ) J 

Tetapi Penari atau Bukan Penari … Ayah tetep sayang Bunda kok …  

(Bagi Ayah … Bunda adalah seorang “Penari” yang sangat anggun … yang bukan saja bisa mempesona Ayah … tapi juga telah membius Ayah …)(Baik itu sedang berpakaian tradisional, berpakaian casual … maupun …$%^&#@….  )(ah sudah cukup … nanti di banned sama Menteri Informasi)