SANG PEMIMPI


.

(postingan pertama di tahun 2010).

Tanggal 1 Januari 2010

Akhirnya trainer sekeluarga nonton juga film “Sang Pemimpi”

Film kolabosasi Andrea Hirata – Mira Lesmana – Riri Riza ini saya sudah banyak membaca resensinya … di blog-blog teman – sahabat yang kebetulan sudah menontonnya terlebih dahulu…

Ya film ini bagus dan sarat makna …

Ada tiga hal utama yang saya ambil dari film ini

#1. Flash Back – Flash Forward
Alur cerita dibuat maju mundur… Mulai dari Masa di bogor –> kembali ke masa di SMA Manggar –> lalu mundur lagi ke saat dimana Arai diambil oleh keluarga Ikal … dst … lalu maju lagi ke Manggar –> kuliah di Jakarta –> bekerja menjadi tukang pos Bogor … sampai akhinya berakhir di Brussel …
(BTW : Ciputat disebut-sebut lho … )(hahahaha)

Sulit membuat cerita dengan alur seperti itu … namun Riri Riza berhasil menyajikannya dengan “smooth” tanpa kita kehilangan orientasi … (mungkin karena saya sudah baca novelnya kali ya …).

#2. Peran Ayah …
Peran ayah sangat di angkat di film ini … Lika liku Bagaimana sang Ayah (yang diperankan oleh Mathias Muchus) selalu mengenakan Pakaian Safari kebanggaan berkantung empat … ketika mengambil raport Arai dan Ikal.  Baju yang hanya dikenakan pada saat yang paling istimewa dan penting … mengambil raport ke sekolah.  Baju tersebut bahkan tidak dipakai saat bertemu bupati sekalipun.  Bertemu bupati masih kalah penting dengan Mengambil Raport … (catat itu !!!)

Satu lagi adegan cium tangan Ayah … aaarrrggghhh itu “mak nyus” sekali … sukses membuat saya termehek-mehek

Dan kalau anda perhatikan … di telop bagian akhir film … Film ini dipersembahkan untuk para Ayah Juara satu sedunia … Ayahnya Andrea Hirata, Ayahnya Mira Lesmana dan Ayahnya Riri Riza.

#3. Persahabatan
Antara Ikal – Arai dan Jimbron …
Ada satu Quote yang juga sukses membuat saya termehek-mehek …Kurang lebih berbunyi … ” Biarlah kuda-kudaku ikut mengantar kalian ke Paris”.

Jimbron memberikan dua buah celengen Kuda kepada Arai dan Ikal … berisi uang yang sama banyak … yang telah dikumpulkan oleh Jimbron … hasil bekerja membanting tulang di Manggar …
(Jimbron begitu terobsesi dengan Kuda …).

Terus terang elemen “biarkan kudaku ikut mengantar kalian ke Paris” ini luput dari memori saya, ketika saya membaca bukunya …

—-

Jadi begitulah …
Trainer tidak menyesal menonton film ini …
Ini filem bagus …
Sekalipun digarap dengan banyak Narasi Monolog dari si Ikal dewasa (yang  diperankan dan dilafalkan dengan baik naskahnya oleh Lukman Sardi).
Namun kita sama sekali tidak kehilangan esensinya … ada banyak emosi yang terkandung di dalam monolog tersebut …

—-

Dan satu lagi …
Tiba-tiba saja … saya jadi sering menyenandungkan ….

Tlah ku trima … surat mu yang lalu …
Penuh sanjungan … kata merayu
Syair dan pantun … tersusun indah, sayang
Bagaikan Sabda … Fatwa Pujangga …

Aaahhh …
Romantis nian lagu itu Boy …!!!

.

.


Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

50 tanggapan untuk “SANG PEMIMPI”

  1. Satu lagi …
    Melihat Pemeran Arai waktu SMA … kok saya jadi teringat Uda Vizon ya ??? Mirip soale … !!!

    (hehehehe)(saya serius ini …)

    1. what….?!! benarkah? oh-no! jangan sampai ini terdengar oleh riri riza sama mira lesmana, nanti posisi ariel “peterpan” tergeserkan olehku dalam film berikutnya, huahahaha… 😀

      1. Lumayan Da …
        Jika buku ketiga (Edensor) mau di Filmkan juga …
        Syutingnya pasti sebagian besar di eropa sana …

        Hawong “Edensor” cerita settingnya di Eropa semua kan ??? sampai ke Rusia bahkan Afrika …

        hahahaha …
        berminat ???

  2. Yaaa…aku belum sempat nonton…
    Si sulung dari Denpasar sms…katanya Mathias Muchus mainnya bagus sekali, tanpa banyak ngomong namun bisa menunjukkan karakter yang kuat…

  3. Selamat Tahun Baru, Om….

    saya udah nonton film ini…ada tertawanya, dan ya, bagian cium tangan di jembatan manggar itu bikin saya mrebes teles….banyak deh Om bagian film ini yang membuat saya mewek, termasuk waktu sang ayah urung naik jabatan dan akhirnya Ikal dan Arai merelakan uang tabungan mereka untuk diserahkan pada si emak. ah, banyak deh Om, bagian yang mengharukan..
    menurut saya film ini bagus banget, saya pengen nonton lagi deh…

  4. IYA.. Aku nanti malem mau nongton untuk yang kedua kali. Lagu Fatwa Pujangga itu sampai aku setel terus bikin orang-orang lempar bantal dan tereak:
    JADUUUULLLL!!!!
    Pas adegan Ikal cium tangan itu, nangis akuuu… hiks

  5. Tlah ku trima … surat mu yang lalu …
    Penuh sanjungan … kata merayu
    Syair dan pantun … tersusun indah, sayang
    Bagaikan Sabda … Fatwa Pujangga …
    ……..

    FYI, aku isi 1 januari kemaren -salah satunya- dengan mendengar alunan ‘Fatwa Pujangga’ versi Ibu Tuti! Aah… menenangkan dan menyenangkan!

    1. Aduh … terimakasih Henny, sudah sudi mengisi tahun baru dengan mendengarkan suara jelek tak kepalang itu. Semoga nggak bkin 1 Januari Henny berantakan ya … 😀

  6. wah, saya belum sempat nonton film itu.. kalo bukunya udah baca sampai tetraloginya..
    wah, jadi makin kepengen nonton neh, kalo si om aja bisa termehek-mehek, wah…saya bakalan banjir air mata kalo gituhh…

  7. Salam Takzim
    Selamat tahun baru dulu ah buat pak NH18,
    maap telat karena urusan padat,
    jangan didamprat apalagi dihujat,
    Semoga tahun ini bapak lebih semangat,
    Dalam memberikan postingan bermanfaat.
    Salam Takzim Batavusqu

  8. jangankan “sang pemimpi”, “laskar pelangi” aja saya belum nonton.

    orang indonesia apa saya ini? huh!

    jangan salahkan saya, om. soalnya pas “laskar pelangi” main di bioskop, saya masih ngelmu di negeri orang. kan nggak enak nonton sekuel sebelum film pertamanya toh, om? *membela diri*

    pengen banget deh nonton cerita yang bikin om trainer termehek-mehek.

  9. Sang pemimpi? ini felm? di jambi koq belum muncul… uuuuh indonesia apa bukan seeeeeh? ada bonakop (bioskop) mau transit satu felm baru aja harus nunggu 2 bulan. capcay boyyyyyy….

    Saya malah masih ingat dengan omongan Arai di bukunya “Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati ….” Jadi… bersiapkah kita untuk sama2 bermimpi? Apa yang menghidupkan mereka hanyalah mimpi-mimpi yang indah. Ikal bersama Arai dan Jimbron. Mereka bertiga mempunyai impian masing-masing dan semuanya mengimpikan supaya mimpi-mimpi mereka menjadi kenyataan.

    Inspirasi untuk ‘Bermimpi’ Menggugah semangat! saya seperti menemukan ada semburat penyesalan tercetus dalam diri saya ketika selesai membacanya. Penyesalan itu adalah mengapa aku baru membacanya diusiaku sekarang?

    CATAT!
    Aku juga tersedu-sedu ketika membaca bagian pembagian rapor di sekolah siIkal..ingat bapak…
    I love u , DAD..(my hero…meskipun tdk pernah ada kenangan untuk mengambilkan rapor ku.. hik)

  10. setuju Om, film yang bagus.. menurutku jauh lebih bagus dari laskar pelangi..

    dan sama dengan Om trainer… film ini sukses melelehkan air mata saya (*apalagi sblm nonton, paginya saya nyekar di tempat bapak*), namun juga bisa membuat saya tertawa pada beberapa bagian

  11. Bahkan sulung saya menuliskan kesannya tentang film ini di blognya sendiri…dan kesan utamanya adalah…arai suka zakia nurmala…zakia nurmala suka arai….

    ternyata observasi utama anak perempuan saya (7 tahun) justru tentang romantisme remajanya…hehehehe…tipikal anak perempuan kali ya…

    dan ya….adegan film yang itu (termasuk di bukunya..) sukses membuat saya menangis…

  12. Sebagai awalan, saya ingin mengucapkan selamat tahun baru Masehi buat Om Trainer. Semoga tahun ini lebih sukses dunia akhirat dari tahun-tahun sebelumnya 😉

    Saya gak nonton ‘Laskar Pelangi’, Om. Alasannya simple, sejarah membuktikan tidak banyak layar lebar yang diangkat dari novel sebagus karya aslinya. Sampai sekarang saya juga tidak tertarik nonton film itu (emang saya kepala batu). Tapi lain halnya dengan ‘Sang Pemimpi’. Banyak unsur2 ataupun sensasi yang menggerakkan saya utk nonton film itu. Antara lain dengan adanya deretan nama2 aktor berkualitas (Lukman Sardi, Landung Simatupang, Mathias Muchus, you name it!) sampai munculnya satu nama penuh sensasi, Nazril Irham a.k.a Ariel :mrgreen:

    Karena sudah baca novelnya, saya tidak berharap banyak dengan Lukman Sardi karena seperti Om bilang, banyak adegan flashback yang membuat si Ikal muda lebih banyak muncul. Namun di sini saya mau numpang acung dua jempol utk Mira Lesmana dan Riri Riza yang memilih pemain yg tepat utk tiga figur ‘Arai’ yang muncul di situ! Eddaann…!! Bagus nian..!! (lebay)

    “Tapi sayang sayang sayang
    Seribu kali sayang
    Ke manakah risalahku
    Nak kualamatkan” – Fatwa Pujangga

    Andaikan ada satu saja temanku seperti Arai, pasti sudah kutepak kepalanya :mrgreen: (Loh?)

  13. setuju dengan apa yang dikau tuliskan diatas!!!
    apalagi saat sang ayah mengayuh sepedanya demi mengambil raport anaknya. hm.. hebat banget!

    terlepas dari sayah ga baca bukunya, sayah tetep termehek2 :D.
    good movie 🙂

  14. Novelnya bagus, filmnya menyentuh, bagaimana Anak-anak dari kampung dengan semangat dan tekad yang luar biasa bisa sampai sekolah di luar negeri. Edensor pasti tambah seru, belum lagi Maryamah Karpov..
    Aku juga lagi nunggu lanjutan Negeri 5 Menara neh Om, ga sabar pengen tahu bagaimana seorang Alif yang Santri smpe bisa sekolah di Amrik dan London..

    Salam Saya

    Iwan

  15. Hmm…saya nggak bisa nggak setuju sama komen-komen diatas soal adegan-adegan yang mengharu biru di film ini. Benar-benar menyentuh. Justru saya menyorot satu adegan yang bikin saya tertawa terpingkal-pingkal, ketika Ikal jadi Lone Ranger, Arai jadi Indian….dan Jimbron jadi kuda!!! wakakaka…. what a man 🙂

    Tapi beneran loh Om, disamping jalan cerita dan pemeranan karakter yang oke punya dari para artisnya, si Jimbron benar-benar menyita perhatian saya, bahkan setelah sampai dirumah. Istri saya ampe nyolot: “ngefans banget sih ama Jimbron keriting ituh?”..

  16. aku pikir film ini bahkan lebih bagus dari bukunya. I mean, kadang aku gak gituh suka dengan cara Andrea menuliskan nama latin dari suatu pohon. Walaupun memang begitu gayanya. :P, aku kurang menikmatinya.

    Aku setuju banget sama Om, si Arai itu mirip Uda Vizon ya 😛 wekekekekekke

  17. Sip, filmnya memang bagus Om 🙂
    Saya sekeluarga juga sudah nonton film ini pada hari perdana pemutaran tgl 17 Des 2009 lalu. Ini film benar2 memberi inpirasi banyak orang.

    Best regard,
    Bintang

  18. saya juga sudah nonton om.. sekitar 2 minggu lalu…

    filmnya bagus meski tak sedahsyat bukunya (seperti juga film lain yang diangkat dari sebuah novel, ayat2 cinta dan laskar pelangi ) adegan pertemuan kembali ikal dan arai pada kelulusan proposal S2nya, adegan saat orang tua ikal menerima surat bahwa kedua anaknya lulus sbg penerima S2 di Sorbone.. kurang menguras airmata saya… heheh..

    but.. saya salut pada Andrea Hirata, Mira Lesmana dan Riri Reza.. !!

  19. Wah, ini mang film bagus. Kedua malaikatku sampe terbahak ketika melihat cita-cita Jimbron jadi kuda, sementar yang lain jadi Lone Ranger hahahahaha……

    Tapi malaikatku bingung ketika aku terbahak mendengar “Masa muda masa yang berapi-api, Haji Roma Irama”. Huahahahaha…… mereka lom kenal Boy….

    YAng bikin sedih ketika Ayah Juara 1 sedunia gak jadi naik pangkat hiks….hiks…

  20. aku baca novelnya uda…dan film ini sukses menyajikan point2 penting yangterkandung dalam buku sang pemimpi…dan film ini sukses bikin aku juga termehek2 😦

any comments sodara-sodara ?