IDUL FITRI DI TV


.

Tepatnya ucapan selamat Idul Fitri yang ada di TV.

Tentu para pembaca sekalian banyak yang mengamati akhir-akhir ini, bahwa ada banyak sekali iklan ucapan selamat Idul Fitri yang ditayangkan di layar kaca.  Dari berbagai macam pihak.  Dari produsen makanan,  elektronik. otomotif, perbankan dan sebagainya.  Juga partai politik, tokoh masyarakat maupun instansi pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara.

Ada yang bagus dan sangat menyentuh …

Ada juga yang … “yaaa begitulah”

.

Terus menurut Om Trainer … Mana iklan ucapan yang menyentuh ?
Menurut pendapat saya pribadi … iklan ucapan Idul Fitri yang paling menyentuh itu adalah Iklan yang dibuat oleh sebuah perusahaan BUMN yang mengelola minyak dan gas bumi di negeri ini …

Sebetulnya iklan ucapan Idul Fitri ini adalah sambungan dari iklan selamat menunaikan ibadah puasa, yang ditayangkan pada minggu-minggu sebelumnya.  Iklan ini menceritakan tentang seorang Ayah dan anak lelakinya.  Digambarkan disana bagaimana sibuknya si Ayah sehingga tidak sempat untuk mengimami keluarganya sholat.  Tidak sempat memperhatikan hasil gambar anaknya yang mendapat nilai bagus.  Pokoknya sibuk banget deh.  Sampai akhirnya si Ayah sadar, dia ingat petuah orang tuanya dulu … bahwa dia harus menjadi Imam yang sholeh untuk keluarganya … Akhirnya si Ayah jadi rajin menemani anaknya mengaji, mengimami sholat, mengisi waktu-waktunya bersama anaknya dan juga menyiapkan sahur untuk keluarganya.

Dalam iklan Idul Fitri tersebut ada kata-kata yang sangat menyentuh yang di ucapkan oleh sang anak kepada Ayahnya … kurang lebih berbunyi …

Ramadhankan udah selesai …

mmm … tapi … Ayah tetep bisa bareng sama aku kan ?

Rupanya si Anak takut … nanti setelah Idul Fitri … setelah Ramadhan berakhir … Sang Ayah kembali tenggelam ke dalam kesibukannya … melupakan keluarganya kembali.  Tak punya waktu lagi untuk keluarganya …

Sebuah ending yang sangat menohok dan dalam sekali maknanya …Patut untuk kita renungkan kembali.

Salut untuk pembuat dan penggagas iklan tersebut.

.

Lalu … kalau yang Om Trainer sebut … “Yaaa begitulah” itu iklan yang mana ?
Mmmm … sebetulnya saya nggak enak mau bilang.  Terlebih dahulu saya mohon maaf … kepada pihak terkait …

Terus terang dahi saya agak berkerut ketika menonton ucapan Selamat Idul Fitri yang menampilkan beberapa orang berdiri menangkupkan tangan diatas dada lalu bersama-sama berkata … yang kalimatnya kurang lebih berbunyi …

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir batin …
Dua anak cukup … !!!

(Dan saya pun lantas tersenyum … )  🙂

.

Mohon maaf Lahir Batin sahabat semua … !!!

.

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

41 tanggapan untuk “IDUL FITRI DI TV”

  1. Saya salut kejelian om dalam menangkap pesan iklan migas.
    Maklum usai Ramadhan banyak yang kembali ke asal, belum tampak peningkatan dari hasil penggemblengan selama sebulan.
    Iklan yang cerdas (katanya) tak harus menampilkan pesan secara langsung (halah..halah..)
    Salam hangat dari Surabaya

  2. iklan yg bagus mnrt sy juga biasanya yg gak terlalu keliatan ngiklan bgt. Yg paling sering sy lihat itu iklan rokok. Walopun byk pro-kontra urusan rokok, tp sy akui iklan2 yg mereka buat itu byk yg bagus2. Gak terlalu ngiklan.

    sy blm pernah lihat 2 iklan yg om ceritain itu. Tp setuju dr uraian di sini aja udah terbayang iklan yg pertama itu menyentuh bgt. Sementara iklan yg kedua gak bgt wkwkkw

  3. Yang terakhir itu iklan hemat biaya,Om, dua pesan sekaligus. Soalnya penduduk Indonesia mulai bengkak lagi.Sekarang tampaknya kan biasa saja orang beranak, 3, 4 atau lima. Mestinya pesannya dipisah ya, biar efektif..

  4. ya yang versi BUMN itu bagus om,stuja…

    biasanya yang dari djarum juga bagus..

    yang versi pemerintah 2 anak cukup ga nyambung yah om 😀

    well, ” happy ied mubarok om nh..

    mohon dimaafkan lahir dan batin..

  5. Aahhaa aku juga suka sama iklan itu, ketampar juga sih 😀 meski aku bukan laki2, bukan imam seperti tokoh dalam iklan. sebagai single parent, sepertinya aku terlalu sibuk untuk full perhatian sama anak :/

  6. Saya juga suka dengan iklan itu Om. Tiap ada iklan itu selalu saya dengerin. Kata-kata yg sering saya tiru adalah ucapan si anak “Nggih Pak”

    Dan.. iklan yg gak banget menurut saya iklannya seorang pemilik stasiun TV yg sebentar lagi nyalon 2014. Sudah suaranya pelan, yang diomongin gak jelas dan tatapannya kesana kemari, kliatan banget klo lagi baca skrip..

  7. minal aidin wal faidzin oom….maaf baru sempat berkunjung kesini hehehehe…….ya iklan yg pertama sy sering lihat…bener2 menyentuh…..tp klo iklan yg kedua blm pernah lihat oom….itu sepertinya iklan efisiensi biaya heheheh…..

  8. Setuju banget dengan pendapat Om soal iklan dari BUMN itu, saya juga merasakan bahwa iklan itu bagus banget dan membekas di hati. Dan ini tentu juga menjadi bagian dari iklan keayahan ya Om.. 🙂

    Dan bagi saya, ada iklan yang “gak banget”, yaitu iklannya para capres dan cawapres.. Males banget liat senyuman penuh kepalsuan itu, hehe..

  9. setujuuuuu, ekspresi si anak kecilnya jg memang pas bgt ya Om, betul2 menyentuh. Iklan yg menangkupkan tangan kyknya belom liat nih, mgkn ga ngeh ya saking ga penting *ups* hihihihi.

  10. mohon maaf lahir n batin jg ya Om.. iya saya juga suka sama iklan itu, begitu menyentuh, pinter yang mbuat ya..
    Lebaran kemana aja Om? blum diposting nih, hehe

  11. kira2 yang ngucapin dan yang buat iklan ucapan idul fitri serta dua anak cukup itu apakah sudah mencukupkan anaknya hanya dua orang saja…..,
    masih suasana lebaran kan,
    sambil ngucapin mohon maaf lahir batin, sambil mata lirak lirik kiri kanan nyari ketupat,
    happy independence day for my Indonesia…merdeka 🙂

  12. Iklannya memang mengena banget tuh om.
    Ada yanga bagus itu tapi apa iklan puasa itu ya. Yang anaknay 3 orang tapi pada sibuk trus ibunya mau dititipi pembantu tapi pembantunya mo mudik karena mo jagain ibunya yang sudah tua. Pembantunya gak mau meski gajinya mau dinaikkan. Sayangnya sponsornya produk rokok 🙂

    Maaf lahir batin ya om. Maaf baru main ke mari

  13. Wah, iya. Geli pula saya melihat iklan yang terakhir itu, Pak. Sayang sekali, ya. Karena barangkali kan pasang iklan demikian butuh dana besar. Kurang mengena lah untuk mengampanyekan keluarga berencana. Seolah-olah kok kayak mau ikutan nampang di televisi saja. Hwehe. 😀

  14. ternyata saya tdk sejeli dengan oom trainer dalam mengobservasi penayangan iklan. Karena setiap ada tayangan iklan mesti langsung ganti channel **balada ibu mengalah sama anak** mhn maaf oom,baru bisa bkunjung 😦

  15. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir batin …
    Dua anak cukup … !!!
    Ha3 g nyambung Om, saya pikir bukan karena ini versi pemerintahnya, tapi saya yakin yang kurang kreatif itu biro iklannya, ditambah lagi instansi yang mengorder pun tidak koreksi lagi.

  16. Saya gak terlalu merhatiin iklan di tv. Tapi seingat saya, saya pernah lihat iklan yang pertama itu 🙂
    Dulu saya senang lihat iklan2 bersambung yang dimulai saat Ramadhan, lalu bersambung ke Idul Fitri 🙂

Tinggalkan Balasan ke LJ Batalkan balasan