SURAT KEHILANGAN


.
Saya rasa banyak diantara para pembaca yang mempunyai ATM.  ATM dari bank swasta maupun dari bank BUMN.  Kartu ATM itu ada yang tercetak nama pemiliknya,  ada pula yang hanya nomer saja, tanpa nama pemilik.

Karena keteledoran kita, seringkali kita lupa menaruh kartu ATM dimana.  Terselip entah kemana.  ATM juga kadang terjatuh atau dicopet bersama dompet kita di kendaraan umum.  Pendek kata ATM kita hilang.  Kita panik tak bisa ambil uang.  Tak bisa nge-debit.  Tak bisa belanja.

Kita harus segera menggantinya bukan.  Lapor ke bank.

Naaahhh …
Untuk proses penggantian tersebut ternyata lain bank lain pula aturannya.  Ada yang tinggal lapor,  serahkan buku Tabungan dan copy KTP,  kartu ATM segera jadi.

Tapi ada pula bank yang mengharuskan kita untuk mengurus Surat Kehilangan ke kepolisian setempat terlebih dahulu.  Kita lapor polisi,  apa yang hilang, dimana hilangnya dan kapan hilangnya.  Tak lama kemudian surat kehilangan pun kita dapat.  Polisi (yang saya tau) tidak menyelidiki lebih lanjut apakah memang benar kartu ATM tersebut hilang atau tidak.  Mereka sepenuhnya mempercayai apa laporan dari warga tersebut.  Kita pun tanda tangan disana bahwa informasi yang kita berikan itu benar adanya.

Kita akan membawa surat kehilangan tersebut ke petugas Customer Relation bank bersangkutan untuk diproses lebih lanjut.  Baru kemudian kartu ATM yang baru bisa kita dapatkan.

So sekali lagi … ada bank yang perlu surat kehilangan dari kepolisian … adapula bank yang tidak perlu melampirkannya.

Pertanyaannya …
Mengapa demikian ? Kok bisa berbeda antara bank yang satu dengan lainnya.
Mengapa ada bank yang perlu surat kehilangan ?
Mengapa bank yang lain tidak perlu ?

Logika saya berkata … jika ada satu bank bisa memproses pembuatan ATM baru tanpa melampirkan surat kehilangan.  Saya rasa bank yang lainpun bisa.

Bagaimana menurut pendapat Teman-teman ?
Pernah punya pengalaman serupa ?
Perlu surat kehilangan nggak ?

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

40 tanggapan untuk “SURAT KEHILANGAN”

  1. Kalau di sini semua bank/kantor pos, penerbitan SIM/KTP ulang semua harus lapor polisi. DAN emang benar polisi hanya menulis (tanpa biaya) berdasarkan laporan orang yang kehilangan saja. Tidak ada pemeriksaan lebih lanjut, sehingga KALAU kita mau bohong BISA saja. Untung di sini belum pernah ada kejadian orang bohong, lalu minta diterbitkan kembali. BTW di sini penerbitan kartu ATM ulang itu makan waktu 10 hari, karena baru saja mertuaku kehilangan. Kalau SIM/KTP belum pernah kejadian (kehilangan karena jatuh pernah dan kembali langsung ambil di kantor polisi).

    1. Untuk case ATM hilang … taruhlah misalnya orang itu bohong … ATMnya nggak ilang tapi ngaku ilang …
      Sehingga dia punya dua kartu ATM … kan ya nggak papa toh ?
      wong rekening-rekeningnya sendiri …
      (tapi ini pandangan logika orang awam lho … siapa tau ada kebijakan / peraturan yang kita tidak menguasainya)

      Salam saya EM

      1. Betul mas, toh itu rekeningnya sendiri. Tapi kalau KTP/SIM takutnya bisa disalahgunakan orang lain.
        Dan sebetulnya itu adalah satu trik untuk pemilik rekening jika mau memberikan kartu ATM kepada orang lain (bukan credit card), sehingga orang lain juga bisa mengambil dari rekening yang sama 🙂 Trik ini bisa dipakai untuk ATM yang mempunyai tanda PLUS, yang bisa mengambil cash dari mesin ATM di luar negeri (internasional) dalam mata uang negara tsb. Saya tidak tahu apakah ada bank Indonesia yang mengeluarkan ATM dgn sistem Plus itu,

  2. 1.Kehilangan ATM tidak pernah tetapi kartu ATM tertelan mesin pernah 2x. Tindakan saya:minta pihak bank untuk memblokir ATM yang tertelan dan minta dibuatkan ATM baru. Syaratnya hanya menunjukkan KTP dan Buku Tabungan.Tidak perlu Surat Kehilangan dari Kepolisian.

    2. Saya pernah membuat Surat Kehilangan ketika buku deposito dan buku tabungan ketlisut. Ini terjadi waktu saya di Jakarta. Saya diberi kabar oleh staf saya yang ada di Palembang bahwa saya mendapat hadiah sepeda motor dari sebuah bank dan masih ada uang deposito di bank tersebut.
    Karena deposito dan buku tabungan tak ketahuan rimbanya (mungkin ketlisut waktu pindahan dari Palembang ke Surabaya) maka saya harus membuat surat kehilangam. Cepat kok prosesnya.

    3. Berdasarkan pengalaman saya tersebut maka untuk membuat ATM baru cukup menunjukkan buku tabungan dan KTP. Namun jika ATM hilang/tertelan sebaiknya segera di blokir.

    Demikian pengalaman saya.

    Salam hangat dari Surabaya

    1. Betul pak de … saya pakai Bank ANU … tak perlu surat kehilangan
      tapi anak saya … pakai Bank ITU … perlu surat polisi ternyata
      Kalau blokir dan sebagainya … saya rasa itu sudah standart baku dan sangat masuk diakal

      Salam saya Pak De

  3. dua2nya pernah oom,
    di bank yg satu perlu surat lapor satunya lagi nggak, eh surat sudah selesai tak jadi dipakai karena dompet seisi2nya ditemukan orang,
    yang ilang cuma uang tunai, kartu2 lengkap

    1. Kalau di bank itu … Ya memang begitu Nik …
      Saya .. (dan juga istri saya) kebetulan memakai bank tersebut
      pernah ATM hilang terselip entah kenapa … tinggal lapor … ATM jadi … tidak perlu surat kehilangan.
      (Nothing special I think …)

      Tapi baru kemarin anak sulung saya … kehilangan ATM … dia pakai bank yang lain … (bank kapal layar)
      dimintain surat kehilangan

      Salam saya

      1. Oya? Saya mengalami di bank yg sama, waktu saldonya dikit, disuruh HARUS bikin om, temen juga begitu, anak sama bapak, anaknya yg saldo dikit diwajibkan bikin surat kehilangan, tapi bapaknya yg saldonya mayan, digampangin. sejak kenal bank, baru kemarin doang saya ngalamin bisa bypass gitu. makanya buat saya masih something special hehehe

  4. iya bener ,,
    bikin surat kehilangan mah cuma formalitas aja,,
    dulu waktu aku ikutan penulis tamu di mari,, itu tentang surat kehilangan ,,

    ada bank yang gak ribet ,, ada juga bank yang ribet

    kalau sama bank ya ono noh ,, yang selalu antri,,
    itu ribet bangat,,,
    bikin tabungan aja harus pakai surat permohonan – kartu keluarga – keterangan kerja dan belum tentu di approve
    nah kebayang gak gimana ribet nya kalau hilang 😀 😀 😀

    1. Kalau buka tabungan ribet itu … saya alami di sebuah bank BUMN
      gara-gara nggak punya telpon telkom di rumah … urusan surat-surat persyaratan jadi puanjang bener …
      referensi ini lah itu lah … kerabat dekat anu lah itu lah …

      Salam saya

  5. makanya, brhbung sy adlh org yg srg kehilangan ATM, saya memilih bank yg pk srt kehilangan itu ^^ untuk di bw2 dan srg pndah2kan dompet (maklum cew, dompetnya banyak) smntra ATM bank lain yg mesti pk srt kehilangan itu, jarang sy pindah2kan dompet, itung2 seklaian nabung, klo kebtulan bw alhamdulillah, klo g aman psti :p hehe

  6. Saya pernah kehilangan Kartu ATM Om, tapi tidak perlu mengurus surat kehilangan, cukup membawa buku tabungan , tanda pengenal saja ke Bank tempat say abuka rekening

  7. Kalau saya memang pernah kehilangan ATM ketika di perjalanan

    Waktu itu ATM saya dari Bank Mandiri

    Untuk mengurus ATM baru memang dipersyaratkan surat kehilangan dari kantor kepolisian yang harganya gratis, namun karena untuk mempercepat proses, butuh uang 10rb dan fotokopi ktp 2x

    1. rupanya … mungkin untuk bank BUMN mesti pakai surat polisi ya …
      anak saya juga pakai bank BUMN … tapi bukan banknya mas Imam …
      anak saya pakai bank BUMN yang lainnya

      salam saya Mas

  8. Sampe sekarang belum pernah kehilangan ATM. Soalnya ga punya ATM. Hehe.. Beneran loh Om, saya ga punya.. Sengaja biar ga diambilin terus. Hehe.. Tapi kalo kehilangan arah, alias kesasar pernah Om.. Hihi. *nggak nyambung* 🙂

  9. Karena sering kehilangan dompet .. semua ATM sudah pernah diganti, jadi perlu atau tidak laporan sekalian saja didaftarkan semuanya .. Dan yang penting, sekarang ini Pak Polisinya bahkan tidak mau diberi uang untuk pembuatan laporan itu meski sudah sangat rela dan mau memberi …. salut!

  10. owh, gak ngerti kalo untuk urusan bank mah, gak pernah soalnyah, cuman pernah ngurus surat kehilangan mpe 2x gara-gara untuk ngurus beberapa kartu penting kek jamsostek, dapenbun, yang ternyata ketika surat kehilangan udah ekspairet, ituh kartu belum jadi juga, akhirnya diminta surat kehilangan lagi, haddehhh… ngurus maning dah, untung cepet ngurusnya…

    apa kabar kek? semoga mangkin eyleikhan dan dermawan 🙂

    1. Lha … jamsostek kok bisa lama juga ya … itu dulu kali Yen …
      sebab … Februari lalu … ketika saya berhenti bekerja … dan mengambil jamsostek …
      Alhamdulillah cepet tuh prosesnya

      Salam saya Yen

    1. Iya Nchie …
      Bank yang saya dan istri saya pakai memang tidak minta surat kehilangan
      tapi bank yang dipakai si Sulung … disuruh melampirkan tuh
      🙂

      Salam saya Nchie

  11. Menurut saya bank yang masih minta surat kehilangan itu masih konvensional. Alasannya apa coba, bikin repot aja. Lagian pak polisi banyak kerjaannya, hehehe. Kalau takut pelanggan punya ATM ganda, kan chip ATM yang lawas bisa diblokir toh.

  12. belum pernah kehilangan ATM om, mudah2an seh gak akan pernah yak. Soalnya dari cerita kawan juga harus membuat laporan dari kepolisian, aku gak tahu juga seh bank yang aku pake ini harus atau gak. Yang pasti abang aku waktu ketelan gak perlu buat laporan selama inget di ATM mana ketelannya dan langsung ke bank yang terdekat dengan ATM tesebut.

  13. kalo kalian mending bs diurus n digantiin, kl aq malah kehilangan ijazah S1 q, ketlisut gatw kmn???? hiks…hiks… tp tmnq jg ada ijazah S1 nya kebakaran bareng serumah, tp skrg dia lanjutin skul S2, heeeeehhhh….. pening1000x, ijazah asliq gak bs keganti, cm bs copy legalisir….. hehehe maf jd curhat yyyy, cz sm” ilang broooww….

Tinggalkan Balasan ke nh18 Batalkan balasan