TETANGGA MASA GITU ?

tetangga1
sekedar ilustrasi

 

Ini adalah judul acara televisi. Sebuah acara sandiwara televisi. Bahasa tingginya mungkin disebut “sit-com” : situation comedy. (atau di Indonesia kan menjadi kom-sit : komedi situasi).  Disiarkan setiap hari pada jam 18.30 di sebuah televisi swasta baru.

Menurut saya, ini adalah sandiwara televisi yang bagus. Tidak ada teriakan histeris lebay, tidak ada lelaki berlaku kewanita-wanitaan, tak ada caci maki sumpah serapah, tidak ada bullying kelewatan, tak ada pelintiran memperpanjang cerita yang ajaib khas sinetron “stripping” kejar tayang.  Cerita sandiwara televisi Tetangga Masa Gitu ? ini realistis, tidak mengada-ada.

Mengisahkan dua pasang suami-istri, bertetangga. Pasangan pertama sudah menikah selama 10 tahun, sementara pasangan yang satu lagi masih pengantin baru kinyis-kinyis. Cerita berputar pada romantika internal masing-masing keluarga dan bagaimana mereka saling berinteraksi satu sama lain sebagai tetangga.

Pasangan yang sudah menikah selama sepuluh tahun diperankan dengan baik oleh Dwi Sasono (sebagai Adi) yang berpasangan dengan Sophia Muller a.k.a Sophia Latjuba (sebagai Angel). Sebuah “kombinasi” latar belakang suami istri yang sangat bertolak belakang bukan ?.  Bayangkan saja yang satu guru seni lukis, yang satu pengacara. Yang satu Jawa asli yang satu “indo”. Yang satu suka semaunya sendiri, sementara pasangannya hidup sangat teratur.  Dari situ saja sudah terbayang bagaimana konflik-konflik berpotensi muncul. Belum lagi jika dibandingkan dengan tetangga sebelahnya, pasangan pengantin baru yang diperankan dengan “naif” oleh Deva Mahendra (sebagai Bastian) dan Chelsea Islan (sebagai Bintang).  Pengantin baru ini pun juga punya masalah-masalah sendiri, yang berkaitan dengan saling adaptasi di antara keduanya.

Konflik-konflik kecil (juga besar) yang muncul, dikemas dengan sangat menarik dan lucu. Saya bisa tersenyum (bahkan tertawa) sepanjang penayangan yang hanya 30 menit itu.  Sekali lagi … letak kekuatan sandiwara televisi ini ada pada kekuatan naskahnya. Saya memuji kemampuan penulisnya untuk menggali konflik (kelucuan) yang ada. Dan tentu saja, last but not least … akting keren aktor kawakan Dwi Sasono dan Sophia Muller, ikut serta membuat sandiwara televisi ini sangat sayang untuk di lewatkan.

.

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

 

.

(Ini bukan postingan berbayar)
(Ini bukan postingan balas budi)
(Ini bukan postingan kewajiban)

(Ini murni curahan hati … dari seorang penonton televisi … yang rindu acara layak saji)

.