THE BUCKET LIST

 

 

Ini judul Filem …

Sebuah film yang bagus sangat …

Dibintangi oleh Jack Nicholson dan Morgan Freeman

Dua bintang gaek kawakan berbeda warna kulit … beradu akting disana …

Sulit menentukan … siapa pemeran utama … siapa pemeran pembantu …

Sebab disepanjang Film … mereka bergantian memegang dua role tersebut …

White over black … Black over white …

 

Gara-gara libur super panjang kemarin …

Trainer berkesempatan menonton film ini di jaringan TV kabel ”Rumah Kotak Kantor”

 

Jalan ceritanya sederhana saja …

Dua orang tua menderita kanker ganas …

Usia mereka divonis … takkan lebih dari setahun …

Mereka sepakat melakukan hal-hal tertentu sebelum maut menjemput

Ditulis dalam secarik kertas berwarna kuning …

Sebuah daftar … wish list …

The Bucket List …

 

Alur ceritanya agak lamban pada 30 menit pertama …

Perlu beberapa saat untuk ”context setting”

Menceritakan gambaran dua orang yang sangat berbeda karakter itu

 

Namun setelah itu … cerita mengalir cepat …

Ya … mereka melakukan hal-hal idaman mereka (yang kadang semi gila itu)

yang tertulis dalam daftar itu … 

Hal-hal itu menjadi niscaya karena salah satu dari mereka adalah seorang yang kaya raya…  Apapun dengan mudah bisa mereka wujudkan …

 

Terjun Bebas, Terbang dengan jet pribadi kemana-mana, Ngebut di Circuit, Makan Kaviar di Perancis, Membuat Tatoo, Melihat Piramida di Mesir, Safari di gurun Afrika, Bermotor di tembok China, melihat Taj Mahal di India … sampai berkunjung ke Hongkong.

 

Juga sebuah Impian untuk Tertawa sampai keluar airmata … ketika menceritakan proses produksi Kopi Luwak dari Sumatera yang terkenal itu … (ya ada satu pulau kita yang di sebut di film itu …)(membanggakan sekali)

Mencium wanita tercantik di dunia … yang tak lain dan tak bukan adalah cucu sendiri …

Berbuat sesuatu yang berguna bagi orang lain … dsb …

Semua bisa terlaksana …

 

Tapi ada satu wish list terakhir … yang tidak sempat kesampaian …  

witness something truly majestic”

Menyaksikan sendiri keagungan TUHAN …

 

Dan akhirnya ini kesampaian … Walaupun mereka berdua telah menjadi Abu …

Ya … Abu pembakaran jenasah mereka disimpan bersanding …

Di Pegunungan Himalaya …
 witness something truly majestic”

 

Tempat tanpa bunyi-bunyian … hening … tanpa suara … sunyi …

Tempat dimana kita hanya bisa mendengarkan satu suara

Suara Tuhan Sang Maha Pencipta …

 

Ah … sebuah Film yang Indah sangat !!!

.

.