DANGDUT DADAKAN …

Baru tadi malam aku berkesempatan untuk melihat program Dangdut Mania Dadakan 2 di TPI secara agak lengkap … Hmmm .. terus terang saya terkesima.  Terkesima dengan tata cara program ini dijalankan.  Baru pertama kali aku melihat ada kontestan lomba yang di minta turun dari panggung.  Karena berpenampilan mengecewakan dan tidak siap. Tidak tanggung-tanggung … semalam ada dua yang diturun panggungkan … 

Sesuai namanya Program ini adalah semacam kontes adu nyanyi semi instan … bagi para peserta yang merasa bisa menyanyi dangdut.  Mereka di seleksi untuk tampil di acara tersebut … tidak melihat latar belakang mereka.  Siapa saja terbuka kesempatan untuk Tampil … (Anak pembantu atau kuli bangunan sekalipun …). 

Tampil dihadapan juri yang masing-masing mengkritik vokal, gaya goyang, busana, blocking panggung dan sebagainya … Ada juga tokoh Tuan Om Takur yang turut memberi penilaian.  Plus memberikan tantangan-tantangan dadakan untuk menguji musikalitas peserta.  Macam Boss Producer lah begitu …

Terus terang awalnya aku punya persepsi jelek bahwa para Komentator, MC dan Om Takur akan berlama-lama cengangas-cengeges berkomentar yang tidak penting … (seperti di kontes serupa di saluran sebelahnya …). Ternyata tidak begitu …  meskipun banyak lawakan yang dilontarkan oleh mereka semua … namun bagi saya porsinya masih OK … Ramzy dan Anya Dwinov pun berhasil membuat segar dan tetap dalam koridor pertunjukan yang cukup pas.

Mengapa saya mempunyai penilaian yang positif terhadap kontes yang satu ini ?

Begini … Tadi malam episodenya adalah Episode Anak Tiri … Para peserta adalah anak-anak pra remaja usia 10 – 14 tahun yang mempunyai orang tua Tiri … (saya tidak tau ide ini datang dari mana …).  Komentar yang tajam dan kritis datang dari Komentator dan juga Om Takur … mereka mengkritik habis-habisan orang tua yang mendandani anaknya menor-menor seperti lenong … yang tidak sesuai dengan usia … mereka juga menyoroti goyang yang kebablasan.  Ada yang di eliminasi di tempat gara-gara sibuk goyang heboh tidak sesuai dengan umur dan tidak hafal lirik lagu.  Peserta ini diganti oleh peserta “waiting list”. 

Ini juga pembelajaran bagi mereka sebagai penyanyi profesional … untuk harus selalu siap setia saat.  Episode anak tiri pun tidak di eksploitasi sedemikian rupa … menjadi pertunjukan haru biru yang penuh tangisan belas kasihan … gara-gara kita trenyuh dengan latar belakang keluarga mereka.  Para Komentator dan juga Om Takur justru membesarkan hati mereka untuk terus berkarya … mengejar cita-cita mereka.

Pendek kata … aku harus minta maaf kepada acara ini … karena saya telah mempunyai anggapan yang tidak baik … .  Terus terang ini Kontes Menyanyi yang sangat sulit sebetulnya … karena betul-betul menguji musikalitas, showmanship dan juga repertoir perbendaharaan lagu dari para peserta yang belum berpengalaman tampil di TV.  Kejam tanpa ampun khas dunia Entertainment. 

Tentang diturun-panggungkannya peserta yang tidak layak tampil ?? (aku agak ragu berkomentar …)(aku berfikir takutnya hal ini bisa mematikan semangat peserta karena telah di permalukan di layar TV, yang di tonton jutaan orang, justru di saat harapan mereka sedang berbunga-bunga ) (mudah-mudahan aku salah) 

Mengenai Mutu suara … ???  mmm masih “belum” … Tapi aku tidak ambil pusing … mereka masih sangat muda … jalan masih panjang … semoga sukses untuk mereka … 

(judulnya Trainer yang sok tau … lagi minta maap)