SEMAPHORE

(tulisan ini aku dedikasikan buat Abang Hery Azwan … sebagai apresiasi atas kesetiaannya memberikan komentar di Blogku …) (Ceritanya ini hadiah juara satu THE BEST 18). 🙂

(Setau saya beliau dulu aktif di kegiatan Pramuka).  Bang … ini spesial untuk Abang !!! 

 

—–

 

Bagi yang pernah mengikuti latihan Pramuka di masa sekolahnya pasti mengetahui apa itu SEMAPHORE … Teknik menyampaikan pesan jarak jauh dengan menggunakan simbol-simbol yang di bentuk dari Dua bendera yang digenggam di tangan kiri dan kanan kita … Dikibas-kibaskan sesuai dengan sandi-code huruf, membentuk kata dan kalimat.

 

Dulu ketika Camping … rasanya “Cool” sekali bisa melakukan pengiriman pesan jarak jauh dari bukit yang satu … dan berbincang dengan kawan kita di bukit yang lain … lewat SEMAPHORE … menyenangkan sekali.  Aku masih ingat … ketika aku SMP … untuk mendapatkan tanda kecakapan khusus kompetensi SEMAPHORE ini aku sampai mengulang dua kali … karena tidak hafal … dan ketika akhirnya aku berhasil mendapatkan Tanda Kecakapan itu … rasanya bangga sekali mendapat sematan satu bulatan bordir di lengan kananku bergambar dua bendera kecil.

 

Aku pun dulu pernah mempunyai Bendera SEMAPHORE pribadi warnanya kombinasi merah marun dan oranye … yang aku beli sendiri di Toko khusus keperluan Pramuka di lantai dua pasar Mayestik Jakarta Selatan… dan sepasang bendera dengan pegangan batang pralon ¼ inchi itu selalu aku bawa kalau latihan Pramuka tiba, setiap hari Jum’at Sore di sekolahku.

 

Sekarang aku tidak tau apakah rasa “cool” dan “bangga”ku itu bisa dirasakan oleh anak-anak masa kini … Rasanya aku jarang melihat kegiatan pramuka di sekolah-sekolah … apalagi berlatih SEMAPHORE … kalaupun ada hanyalah seragam Pramukanya saja yang selalu dipakai sekenanya disetiap hari Sabtu ?.

 

Mungkin saja “pengamat-pengamat sok pintar” Euphoris orde reformasi akan mempertanyakan “apa gunanya anak-anak diajari semaphore segala …” atau bahkan ekstreemnya bisa saja mereka akan mengatakan “buat apa anak ikut Pramuka, itu indoktrinasi peninggalan Orde Baru ..” “Sekarang kan eranya beda …” “sudah ada HP … “ ”buat apa camping-campingan segala … buat apa semaphore-semaphoran segala … macam tak punya kerjaan …” (aku akan kaget besar dan juga geram jika ternyata ada yang berkomentar seperti itu … pasti dia dulu adalah tipe anak mamih … yang manja tapi bandel yang tidak pernah ikut pramuka).

 

Terus terang … SEMAPHORE … atau kegiatan kepramukaan lainnya sungguh merupakan kegiatan Tadabur Alam yang mengasyikkan, penuh kreatifitas, dan juga sangat berguna untuk membentuk pribadi yang taat, sehat, mandiri, kreatif, trampil dan tahan banting.

 

Ironisnya sekarang bendera SEMAPHORE banyak dibeli bukan untuk pramuka berlatih. Tetapi untuk bendera kebut penjaga garis di pertandingan sepak bola antar kampung.  Ada juga untuk dilambai-lambaikan guna memperlambat laju mobil di tengah jalan raya … untuk meminta sumbangan … entah sumbangan perbaikan Jalan, Jembatan atau pun untuk pembangunan – pembangunan yang lainnya …

 

Ah nasib mu Bendera SEMAPHORE ku …

 

Salam Pramuka !!!