KESEMPATAN BERTANYA


(Ini tentang serba-serbi melamar pekerjaan)

Salah satu proses penting dalam seleksi penerimaan pegawai adalah interview atau wawancara.  Proses interview yang baik biasanya selalu diakhiri dengan sesi memberikan kesempatan bagi kandidat calon karyawan untuk menanyakan hal-hal yang ingin dia ketahui.  Agar terjadi komunikasi dua arah yang seimbang (i.e tidak seperti sedang interogasi maling ayam)

Berdasarkan pengalaman saya beberapa tahun menangani proses rekrutmen karyawan di suatu perusahaan multinasional, ada banyak tipe-tipe pertanyaan yang biasanya dilontarkan oleh para kandidat calon karyawan tersebut.

Hal yang biasa ditanyakan mereka di antaranya adalah :

  • Hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan (i.e gaji, benefit, remunerasi, tunjangan kesehatan dan sebagainya)
  • Hal-hal yang berkaitan dengan masa depan, jenjang karier dan pengembangan diri.
  • Menanyakan perkembangan performa perusahaan? omset naik atau turun? Profit perusahaan dsb.
  • Produk/layanan yang dijual apa saja ?
  • dan hal-hal umum lainnya

Namun disamping hal-hal yang umum tersebut, kadang ada satu dua pertanyaan yang sanggup membuat saya tertegun beberapa saat.  Tertegun karena tidak siap ditanya dengan pertanyaan yang “sedemikian rupa”.  Pertanyaan yang ajaib.

Pertanyaan sedemikian rupa seperti apakah ?

Berikut ini adalah beberapa contohnya :

  1. “Pak, … kita nanti boleh milih dapet mobil dinas yang matic nggak ?
    • (belum tentu dapat jatah mobil dinas, tapi dia sudah minta yang macam-macam)
  2. “Pak, … perusahaan ini punya grup Band yang anggotanya karyawan nggak ?
    • (huahahaha … mantan anak Band rupanya !)(ente mau kerja apa mau nge-band?)
  3. “Bulan depan saya mau liburan ke Australia, kalo saya keterima boleh nggak waktu masuknya nanti diundur sampai sekembalinya saya dari sana?
    • (guweh suka gaya eloh, pede abis!)(Ini perusahaan nenek moyangnya)(belum masuk udah ngatur-ngatur)
  4. “Nanti meja kursinya warna apa Pak? Soalnya saya kurang suka warna coklat”
    • (penting banget nggak sih !)(segala warna dibahas)
  5. “Pak, emang si “xxx” yang penyanyi terkenal itu, kerja di sini juga ya ?”
    • (kalo iya kenapa? ente mau poto bareng tiap hari ama dia ?)
  6. “Pak saya boleh bawa ikan cupang saya nggak ?”
    • (aktifis penyayang binatang cyint)

Asik kaaannn pertanyaannya ?

Namun dari sekian banyak pertanyaan “unik” yang pernah disampaikan oleh para calon karyawan itu ada satu pertanyaan yang cukup menyentuh.

“Mohon maaf sekali Pak, nanti gaji saya untuk tiga bulan, bisa dibayar di depan nggak?  Kami sedang butuh biaya untuk mengobati orang tua yang sakit.  Sekali lagi maaf kalau saya lancang Pak”

Jujur untuk pertanyaan yang satu ini saya betul-betul speechless.  Perlu waktu beberapa saat untuk menjawab pertanyaan tersebut.  Walaupun jawabannya sudah jelas tidak bisa, tapi saya harus memilih kata-kata yang tepat untuk menanggapi pertanyaan ini dengan bijak.

Jadi demikianlah …

Sebetulnya tidak ada pertanyaan yang salah, selama itu disampaikan dengan kata-kata yang baik dan cara yang sopan.  Namanya juga nanya kan … ?

Namun ketahuilah, sebetulnya dari isi pertanyaan tersebut, interviewer yang berpengalaman pasti dapat menangkap motivasi bekerja (dan juga prediksi peri laku) dari masing-masing kandidat yang melamar ke perusahaannya.

So …

Hati-hatilah mengajukan pertanyaan !

 

Salam saya

om-trainer1

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

14 tanggapan untuk “KESEMPATAN BERTANYA”

  1. ya ampun.. itu beneran om pertanyaan2nya? apalagi yang mau bawa ikan cupang dan gak mau mejanya coklat itu? hihihi aneh banget ya…

    saya pengalaman interview orang gak pernah dapet pertanyaan yang aneh2 kayak gitu… 😀

  2. Hehehe..sama saya juga pernah ketemu yg gitu, minta klo nanti diterima dia tidak mau duduk disuatu tempat tertentu, usut punya usut, ternyata di tempat tertentu itu sebelahan sama mantannya…hahahaha

  3. walah ternyata ada yang nanya gitu ya pak, saya sekarang masih jadi mahasiswa kalo misalkan menanyakan gaji enaknya gimana ya pak kata2nya ? soalnya saya ngerasa kalo nanya gaji jadi berasa lancang hehehe

    1. Menurut saya adalah sah-sah saja kandidat menanyakan remunerasi yang akan dia dapatkan.
      Yang enak mungkin kalimatnya begini : “Mohon maaf Pak/Bu, apakah boleh kami mengetahui remunerasi yang akan kami dapatkan jika kami diterima nanti ?”

      (dan biasanya untuk tahap ini pewawancara akan berkata “Gaji yang kami tawarkan itu sangat kompetitif, sangat bersaing dengan industri-industri yang sejenis. Tentu saja ini juga disesuaikan dengan penilaian potensi, kompetensi dan kemampuan yang anda punyai. Namun demikian dengan sangat menyesal kami belum bisa memberi tahukannya pada tahap ini”

      🙂

    1. Jawabnya kurang lebih … “Kami ikut prihatin dengan kondisi orang tua anda yang sedang sakit. Namun demikian kalaupun nanti anda diterima di perusahaan ini, sesuai dengan peraturan perusahaan, kami tidak bisa memberikan apa yang anda minta. Kami sungguh berharap anda sekeluarga mendapatkan jalan yang terbaik untuk perawatan orang tua anda”

  4. Om, yg soal mau berlibur itu beneran Orin tanyaiiiin bhuahahaha. Soalnya kan pasti blom dapet cuti, jadilah nanya “boleh tidak saya mengambil unpaid leave untuk traveling?” (krn udah terlanjur beli tiket jg), udah hampir yakin ga akan diterima sih, etapi ternyata oke2 aja tuh, malah pakbosnya bilang “izin aja, ga usah unpaid leave segala” hohoho

Tinggalkan Balasan ke fitri anita Batalkan balasan