PMR

 

(Cerita SMA lagi 1979 – 1982)

Ketika SMA, Trainer ABG ini mengikuti dua jenis kegiatan ekstrakurikuler.  Pertama adalah TLUP (tata laksana upacara) dan kedua PMR (Palang Merah Remaja).  Kegiatan TLUP sudah pernah aku ceritakan DISINI.  Sekarang aku akan cerita mengenai PMR.

Ini kegiatan yang menarik.  Kita-kita dilatih untuk melakukan upaya pertolongan pertama pada kecelakaan yang mungkin saja terjadi dilingkungan sekolah kita.  Tugas ini pun juga berkembang menjadi team yang bertugas untuk mengelola posko kesehatan di sekolah.

 

Selama 3 tahun aku mengikuti kegiatan PMR ini.  Boleh dibilang tugas kami ini hanya terdiri dari 3 macam tugas besar saja …

 

Pertama … rutin menjadi petugas kesehatan untuk acara sekolah.  Entah itu Class Meeting, Camping Jamboree, Bazaar sekolah dan sebagainya … termasuk Upacara setiap hari Senin … So praktis Trainer ABG dulu jarang berdiri berpanas-panasan di barisan kelasnya sendiri … Sebab kalau tidak bertugas sebagai pengerek bendera (sebagai tim TLUP) … aku akan bertugas sebagai Tim Kesehatan … yang stand by di belakang barisan … siap dengan tandu dan tas P3K … kalau-kalau ada yang (mau) pingsan … Kita punya privilege untuk berdiri di tempat yang teduh … dan bisa jalan-jalan pula.

Ini mantap pren … yang biasa pingsan itu adalah kaum pelajar putri … so yang kebagian ngangkat, memapah atau menggendong mereka ke tandu adalah kita-kita tim PMR yang cowok … asssiikkk … apa lagi kalau yang pingsan itu cewek anak kelas 1 yang bening sangat … wuuuiiiss rebutan kita memapahnya … (huahahahha).  (Jahiliyah sangat)

 

Kedua … sebagai tim pencari dana … dalam rangka Bulan Dana PMI … kalau tidak salah setiap bulan Agustus dan September … hah ini rada capek … membawa map kuning kesana kemari … memohon keikhlasan teman-teman untuk menyumbang … Juga ngider ke tempat orangtua murid yang rada tajir untuk kita ”todong” … sepulang sekolah.

 

Ketiga … ini yang paling seru dan mendebarkan …

Kebetulan sekolah kami di Bulungan – Jakarta Selatan itu terkenal sering tawuran.  Berantem dengan sekolah sebelah atau dengan anak-anak STM … Berantem Massal Bo’ ..

(please don’t do this at your School ya nak).

Kami petugas PMR juga tidak kalah sibuknya dengan para Jagoan sekolah … Kalau Jagoan sekolah sibuk ”bertempur” di garis depan … nah kita-kita ini juga pasti sibuk di posko kesehatan berkutat dengan obat merah, kassa steril, kapas, perban dan plester untuk mengobati prajurit kita yang bocor, terluka dan sebagainya (halah prajurit …??).

Tidak jarang kita yang cowok-cowok PMR ini turut berlari untuk ”mengambil”  teman-teman yang mungkin babak belur di garis depan … (mirip perang wis tah …).  Ditengah hujan Batu – kayu – bata – botol … apa saja …beterbangan diatas kepala … Sungguh ngeri pren.  Jika kita tidak tahan dengan anyir bau darah … niscaya kita sudah ”nggeblak” pingsan sendiri … Ente bayangin aja muka teman-teman kadang sudah tertutup oleh banjir darah karena kepalanya bocor tertimpuk botol – batu – kayu dsb … Belum memar-memarnya …  

Hah sudah-sudah … enough is enough … Semoga gak ada Tawuran lagi ya … !!!.

Sebetulnya ada lagi sih kondisi emergency yang biasa ditangani oleh anak-anak PMR … tapi ini murni tugas teman-teman PMR cewek saja … ini berkaitan dengan jadwal bulanan para murid remaja putri yang kadang datang tiba-tiba itu.  Tapi kalau sedang tidak ada anak PMR putri yang bertugas di POSKO … dan kebetulan hanya aku petugas yang standby … yaaaaa mau nggak mau … .  Dengan sedikit tersipu malu … aku berikan ”peralatan” yang mereka butuhkan itu … Hanya memberikan saja … TIDAK membantu memasangkan … (diminta sekali pun …) (Emangnya kita cowok apaaannn weiceh …)

.

.

.