HIDUP INI INDAH

Ini nama sebuah program di salah satu Televisi Swasta.  
Saya lupa ini ditayangkan setiap hari apa.  Kalau tidak salah setiap hari Sabtu Siang.

Konsepnya sangat sederhana.  Ini hanyalah sebuah tayangan tentang kisah nyata …
A Success story,  Kisah sukses para insan Indonesia
Manusia Indonesia biasa …
Tetapi mempunyai Ikhtiar yang luar biasa

– 

Ada pengusaha martabak … Ada pemilik restoran terkenal …
Ada pengusaha bakso … Ada pengusaha batu bata …
Ada wiraswasta sukses … Ada pedagang besar …
Dan sebagainya …

Banyak kisah orang dari berbagai macam usaha telah diangkat …
Meskipun beragam latar belakang … namun ada satu benang merah.
Ada satu kesamaan diantara mereka …

Bahwa mereka mencapai sukses yang sekarang ini dengan perjuangan …
Perjuangan yang Keras …
P
enuh liku, keringat dan kadang … Air mata …

Pengusaha Batu bata press yang pernah jadi kuli bangunan. … dengan peluh membasahi tubuh berdebu …
Pemilik jaringan restoran yang dulunya pedagang keliling. … mengukur jalan nan tiada berujung …
Seorang sukses yang dulu suka ngutang di warung tegal.  … Pagi makan sore tiada
Pedagang besar yang dulu suka menginap di pasar dengan … baju satu nempel di badan
Pengusaha sukses yang dulu terpaksa menggelandang hidup diemperan toko … Beralas koran beratap langit
Dan seribu satu kisah nyata lainnya …

(Catat … ini bukan syair lagu dangdut yang menye-menye … ini kisah nyata sodara-sodara  !!!)

Orang-orang luar biasa itu mengajarkan kepada kita
Menginspirasi kita …
Bahwa Sukses itu bukan … Sulap Abrakadabra yang tinggal … “cring” … bisa ….
Untuk menjadi Berhasil itu … seringkali mesti hidup berpahit-pahit dulu
Kerja keras tanpa henti … Gigih … Tawakal … dan Terus Bedoa …

Hidup ini Indah …
Dan itu dicapai dengan usaha tanpa henti
Sedikit demi sedikit … mengumpulkan Lembar demi lembar rupiah
Bukan hadiah yang jatuh dari langit …
Bukan lewat jalan pintas nan kotor …

“Hidup ini Indah …”
Tayangan tanpa caci maki dan tampar menampar
Tayangan tanpa memojokkan dan memotong pembicaraan nara sumber
Tayangan tanpa rekayasa dan kebohongan
Tayangan tanpa gosip dan selingkuh kawin cerai.
Tayangan tanpa olok-olok dan pecicilan
Tayangan tanpa akting latah dan laku lelaki kewanita-wanitaan …

Itu sebabnya saya sangat menyukainya …

Apa Pembaca pernah nonton acara ini ???

.

.

AKHIRNYA DATANG JUGA

 

Sebuah acara variety show di Trans TV.  Setiap Minggu Malam.  Mengundang 4 orang selebritis dan meminta mereka untuk berakting dan berimprovisasi … memainkan peran yang sama sekali tidak mereka ketahui sebelumnya …  Betul-betul instant … prima vista.  Ujug-ujug mak jegagik bin mak bedunduk … jeduar …

 

Kecerdasan Linguistik para kontestan diuji.  Kecepatan berfikir pun dituntut prima.  Kepandaian membaca situasi juga harus paten … Kepandaian berakting, bermain peran tak usah ditanya … itu penting sangat.

 

Pendek kata reputasi para seleb dipertaruhkan ….

 

Akibatnya terjadi kelucuan-kelucuan yang mengagetkan karena banyak situasi dan dialog yang tidak terduga oleh para peserta … sehingga mereka mati gaya dan mati kata-kata …clingak-clinguk ah ih uh …  yang malah justru membuat para penonton tertawa-ketiwi terpingkal-pingkal …

 

Menurut pengamatan ku … biasanya para KOMEDIAN atau PELAWAK cenderung akan lebih cepat sukses beradaptasi dan mempunyai kemampuan berimprovisasi yang prima … karena mereka sudah sangat terbiasa untuk membawakan sketsa instant … cerita tanpa naskah … Biasanya merekalah yang langganan meneripa Tropi “akhirnya datang juga” dari Didi Petet sang juri, sebagai best performer.

 

Berbeda dengan pemain sinetron, artis, pembawa acara atau penyanyi (bahkan pengacara) … mereka kebanyakan justru mati kutu.  Karena mereka terbiasa berlakon dengan naskah yang telah tersedia … dan dipersiapkan dengan baik.  (Atau apa mungkin karena memang kadar Intelektualitas dan kecepatan berfikir mereka rendah ya ???) .. (Ah trainer sinis sangat … ). (maafkan daku para artis sinetron …)

 

Tetapi apapun itu … Acara ini yang cukup menghibur … !!!

DUET …

Tadi malam aku menyaksikan pertunjukan di Trans TV … konser semi Unpluged – akustik dari Peterpan.  Disana Peterpan berduet dengan beberapa penyanyi wanita …  live … bertajuk “Eksklusif Peterpan Cinta Wanita”.

 

Saya tidak menyoroti relevansi tema “Cinta Wanita” dengan pertunjukan itu yang sepertinya dipaksa-paksakan.  Aku hanya ingin melihatnya sebagai suguhan musik saja.

Lagu yang dibawakan malam kemarin adalah lagu-lagu Peterpan … yang pada kesempatan itu dinyanyikan kembali secara duet oleh Ariel featuring beberapa penyanyi wanita … ada Tika Panggabean, Melly Goeslaw, Audy, Astrid, Sherina, dan Rebecca.

Lagu-lagu Peterpan sejatinya tidak di design untuk dinyanyikan duet antara pria dengan wanita … sehingga yang terjadi adalah … Peterpan sulit menentukan nada dasar yang PAS untuk dinyanyikan secara duet … Karena memang Ambitus nada Pria dewasa dengan Wanita Dewasa berbeda jauh … Belum lagi menyesuaikan warna suara Penyanyi wanita yang juga mempunyai ragam yang berbeda … ada Sopran, Mezzo Sopran dan ada pula Alto. 

(Ambitus adalah wilayah kekuasaan nada dari yang terendah sampai yang tertinggi yang bisa dinyanyikan seorang penyanyi)

Sehingga yang terjadi adalah Ariel menyanyi dengan nada ketinggian sementara pasangan wanitanya bernyanyi dengan nada yang agak kerendahan.  Atau Ariel bisa bernyanyi dengan pas … sementara penyanyi wanitanya akan full falsetto … karena ketinggian.  Kadang pula Penyanyi wanita bernyanyi dengan dasar nada yang pas … tetapi Ariel akan terkejang-kejang mengikuti … karena memang ambitus nada ariel terbatas.  Bisa juga Ariel pas menyanyikannya … sementara penyanyi wanitanya …”nggereng” karena kerendahan … Serba salah memang.

Salah satu cara menyiasatinya adalah dengan memecah suara menjadi suara satu dan suara dua yang lebih rendah … ini pun tadi malam aku lihat tidak sepenuhnya bisa di jalankan … banyak yang harmonisasinya tidak pas … bahkan terdengar agak “out of pitch” alias sedikit “baling” or “fals”… Tayangan live pula … sehingga tidak bisa di re-take … Fals ya fals.  Untuk teknik 2 suara ini yang berhasil melakukannya adalah duet Ariel dengan Sherina untuk lagu “Tak Bisakah” … musikalitas Sherina cukup menolong keberhasilan keseluruhan lagu itu.

Sebetulnya ada satu lagi cara yang umum dilakukan untuk menyiasati kondisi duet seperti ini … yaitu dengan melakukan upaya “Modulasi” … mengganti dasar nada di tengah lagu … jadi bagian pertama dinyanyikan full oleh Ariel dangan dasar nada yang cocok dengannya … sementara di bait kedua di Modulasi (dinaikkan atau diturunkan dasar nadanya) disesuaikan dengan dasar nada yang pas untuk si Penyanyi wanita …. Melalui proses “bridging” yang smooth  … (Tapi sayangnya tadi malam upaya ini tidak dilakukan).

Sayang sekali … padahal Lagu Peterpan itu lumayan bagus-bagus lho …

So singkat kata … tidak semudah itu menyanyikan duet unison – monophonic atau duophonic lelaki dan wanita dewasa untuk sebuah lagu, yang memang tidak didesign untuk duet.  Karena ambitus penyanyi dewasa pria dan wanita berbeda.  Ambitus suatu lagu pun berbeda-beda, ada yang lebar ada yang sempit.

(Ini judulnya : Trainer sok-sok-an ngerti musik …) 🙂