KI CILEGON 1 : YANG BERBEDA KALI INI


28 Mei 2015

Ini adalah hari dilaksanakannya program Kelas Inspirasi Cilegon 1 (biasa disebut Hari Inspirasi).

Selalu saja akan ada hal-hal baru dan berkesan di setiap pertemuan kelas inspirasi.  Demikian juga di SDN Purwakarta, KI Cilegon kali ini.

nhcilegon1

SD Negeri Purwakarta ini terletak di kecamatan Purwakarta, kota Cilegon. Masih terhitung satu kawasan dengan kompleks perumahan Krakatau Steel.  Ada enam lokal kelas dengan enam rombongan belajar.  Kondisi bangunannya meskipun tidak mewah, tetapi cukup baik, bersih dan relatif rapi.  Hebatnya sekolah ini difasilitasi juga dengan Wi-Fi lho …

Situasi jalan di depan sekolah tidak begitu ramai sehingga relatif kebisingannya tidak mengganggu proses belajar mengajar disana.  Entah karena dilarang atau bagaimana, orang tua siswa dan-atau pengantar-penjemput anak-anak, tidak ada yang berkeliaran di halaman sekolah apalagi di kelas. Semua menunggu di luar gerbang.  Tertib.

Lalu apa lagi yang berkesan di SDN Purwakarta ini ?

Berikut adalah beberapa hal yang sempat saya catat selama saya bertugas mengajar disana.

1.Cita-cita
Setiap kali mengajar, saya selalu menyempatkan diri untuk bertanya satu persatu kepada para siswa.

“Cita-cita kalian kalau sudah besar nanti ingin jadi apa ?”

Di kota-kota sebelumnya, anak-anak selalu bersemangat menjawab pertanyaan saya tersebut dengan spontan.  Ya walaupun jawabannya biasanya standart : jadi dokter, jadi suster, jadi pilot, jadi ABRI atau jadi polisi.  Namun mereka segera menjawab pertanyaan saya ketika ditanya.

Ini agak berbeda dengan situasi anak-anak di SDN Purwakarta ini.  Ketika saya masuk di kelas 5, dan bertanya pertanyaan “apa cita-citamu” tersebut.  Sebagian besar dari mereka hanya senyum tersipu malu, menunduk, geleng-geleng atau menjawab “nggak tau” (sambil memperagakan gerakan “molet”, “menggeliat-geliat” khas anak-anak itu).

Namun Alhamdulillah ketika diminta untuk menulis cita-citanya di sehelai kertas berbentuk daun cita-cita, mereka menuliskannya dengan lancar, apa yang menjadi keinginannya.

IMG_6853
menulis cita-cita (photo by @nh18)
nhcilegon16
nama : opan s. cita-cita : pemain bola (photo by @nh18)

Rupanya mereka harus dibiasakan untuk mengungkapkan apa yang mereka mau, rasakan dan inginkan secara lisan dan langsung.  Mereka harus dibiasakan untuk berbicara, tanpa merasa malu.

2.Rebana
Belajar dari kelas inpirasi yang lalu, pihak guru sekolah dan anak-anak itu selalu antusias jika diminta untuk menampilkan ketrampilan mereka berkesenian.  Demikian juga di SDN Purwakarta ini.  Mereka menyambut antusias sekali ketika diminta untuk mempersiapkan atraksi keseniannya. 

Kebetulan SDN Purwakarta ini, tim kesenian rebananya baru saja terpilih menjadi juara 2 lomba rebana tingkat SD se kota Cilegon.  Rasa antusiasme tersebut bisa terlihat dari seragam lengkap yang mereka kenakan. Anggota tim rebana ini, khusus berganti seragam sekolahnya dengan seragam baju adat.  Sebetulnya kami sudah bilang tidak perlu memakai kostum lengkap, nanti merepotkan anak-anak.  Tetapi mereka, anak-anak dan guru-guru berkeras untuk memakainya.  Mereka bilang sederhana saja … “Biar bagus Pak, Bu … kan nggak setiap hari kami bisa tampil di depan Bapak-Ibu Kelas Inspirasi”. (speechless)

Ya … mereka melakukan ini demi mempersembahkan yang terbaik untuk kami.

nhcilegon8
tim rebana SDN Purwakarta (photo by @nh18)
nhcilegon7
vokalis tim rebana SDN Purwakarta (photo by @nh18)

Sebuah persembahan sederhana namun dilakukan dengan sungguh-sungguh dan gembira oleh anak-anak SDN Purwakarta.  Mengharukan.

3. Jamuan
Kali ini kami kecolongan.
Ya … kami kecolongan sodara-sodara.  Ini cerita tentang makan siang.

Di program kelas inspirasi yang sudah-sudah, ada banyak cara yang kami (para relawan) lakukan untuk mengelola makan siang kami.  Kelompok saya waktu di Bogor dulu memutuskan,  selesai acara langsung bubar jalan.  Makan siang sendiri-sendiri. Kelompok KI saya waktu di Depok lain lagi, selesai acara kami makan-makan di sebuah restoran soto yang terletak tidak jauh dari SD tempat kami mengajar.  Di Bekasi, ada salah satu orang relawan yang berkenan untuk mentraktir dan menyediakan 40 nasi kotak untuk kami dan juga para guru-guru sekalian.  Kami makan-makan di ruang guru sekolah.

Lalu bagaimana dengan di Cilegon ?
Jujur ketika diskusi persiapan melalui sarana social media Whatsapp.  Persoalan makan siang tidak kami bahas sama sekali.  Kami melulu fokus pada persiapan mengajar, jadwal, run down acara dan logistik perlengkapan.

Apa yang terjadi ?
Selesai acara, bapak kepala sekolah ternyata secara mengejutkan sudah menyediakan Nasi Bungkus untuk kami para relawan.  Adduuuhhh … kami sungguh merasa tidak enak karena sudah merepotkan Pak Kepala sekolah.  Nasi Bungkus Padang dengan lauk yang kumplit.  Disantap hangat ketika perut sedang lapar dan energi yang terkuras karena mengajar … Nikmat banget !

IMG_6825
ditraktir kep-sek (photo by Gaby, KI Cilegon)

Kami sungguh terharu dengan perhatian Kepala Sekolah dan jajaran guru. Di ruangan tempat kami beristirahat pun sejak pagi sudah tersedia aneka ragam kue, makanan kecil, dan jeruk yang manis.  Satu doos besar air mineral botol. Dan satu doos air mineral gelas.  Sambutan yang membesarkan hati.

P5282167
kepala sekolah dan guru-guru (photo by @nh18)

Jadi demikianlah …
Setiap program kelas inpirasi pasti menyimpan cerita-cerita indah sendiri-sendiri. Sederhana tetapi tulus.  Tidak ada maksud terselubung apa-apa.  Tak ada kepentingan apa-apa. 

Yang ada hanyalah satu keinginan sederhana. Membuat anak-anak berani untuk bermimpi dan berikhtiar keras untuk meraih mimpinya.

Sampai jumpa di Kelas Inspirasi kota berikutnya …

Salam saya

om-trainer1.

.

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

32 tanggapan untuk “KI CILEGON 1 : YANG BERBEDA KALI INI”

    1. Niee …
      Berdasarkan pengamatan saya di kota-kota sebelumnya … (Bogor, Depok dan Bekasi)
      ternyata surprisingly menjadi pemain bola menjadi salah satu cita-cita favorit anak laki-laki lho

  1. terima kasih om atas share nya tentang KI Cilegon yang telah kita laksanakan kemarin .. semoga semangat tim Cilegon kemarin dapat membawa keberhasilan untuk adik adik SDN Purwakarta , semangat !!! salam inspirasi !!

    1. Amiiinnn …
      Thank You Nina …

      Teman Sahabat Blogger sekalian …
      perkenalkan Nina ini adalah salah satu teman relawan yang sama-sama bertugas di SDN Purwakarta kemarin

  2. Di Curup juga kebanyakan anak-anak itu kurang ekspresif, Om. Saya pernah beberapa kali turun ke sekolah ketika mengantarkan mahasiswa untuk praktek mengajar, Ketika saya mencoba berdialog dengan para siswa, kebanyakan mereka diam dan seringkali menjawab “tidak tahu”. Saya jadi hampir berkesimpulan kalau kondisi geografis berpengaruh terhadap cara berpikir dan bersikap seorang anak.

    Kegiatan KI ini, tetap saya pujikan.. Seruuu banget.. 🙂

    1. Betul sekali Uda …
      Ada dua kemungkinan …
      1. Mungkin mereka tidak terbiasa bermimpi. mereka tidak berani mimpi muluk-muluk
      2. Mereka punya mimpi … tetapi malu untuk mengungkapkannya secara lisan.

      Semoga KI bisa menginpirasi mereka untuk tidak takut bermimpi dan mengungkapkan mimpi mereka dengan percaya diri

  3. Wah, sekolahnya berusaha jadi tuan rumah yang baik . Menjamu relawan sebaik-baiknya. Dari tarian sampe makan siang. Berarti pihak sekolah bener2 seneng loh om didatangi relawan Kelas Inspirasi. 😊

    Semoga inspirasi yang ditebarkan membawa berkah manfaat bagi semua pihak Om.

    1. Amiiinnn …
      Betul Mbak Anna …
      Kelihatan sekali mereka berusaha menjadi tuan rumah yang baik.
      Tidak itu saja … para guru juga antusias duduk menjadi peserta didik ketika salah satu relawan yang kebetulan berprofesi sebagai motivator dan life transformation coach memberikan materinya.
      Mengharukan sudah

  4. Iya Om, anak2 harus dibiasakan mengungkapkan yang mereka mau, rasakan dan inginkan secara lisan, tanpa malu2

    Sampai jumpa di klas inspirasi berikutnya Om.

  5. Saya tuh binging Om, kemarin baca SDN Purwakarta api judulnya KI Cilegon, ternyata saya salah baca. SAya pikir Purwakarta nama tempat yang memang biasa saya kunjungi,ternyata nama sekolah

    1. Iya Mbak …
      Di kota Cilegon ternyata ada satu kecamatan yang namanya kecamatan Purwakarta …
      (awalnya aku juga bingung waktu penempatan … waduh … jauh banget kok sampe ke Purwakarta (Jawa Barat … eeehhh ternyata ini nama kecamatan … ) (hahaha)

  6. Selamat datang di kota cilegon om 🙂
    ah, jadi kangen pingin mudik ke sana…
    ya bgtulah khas anak” daerah “kecil”…
    malu, tapi menggemaskan…semoga lain kali bisa berkunjung lagi ke Cilegon yaaa…

  7. duh, baca tulisan ini mengingatkan daku hutang tulisan di KI beberapa kota. Pengennya sih semua ada jejaknya di blog, karena setiap kota selalu punya keunikan masing-masing

  8. Dulu pas KI Jogja pas ditanya pada mau jadi pembalap, Om 🙂

    Tapi emang kebanyakan sekadar “ikut-ikutan” temen yang jawab duluan sih. Apapun itu semoga dikabulkan cita-cita mereka. Aamiin

    1. Hahahah …
      Namanya juga anak-anak … masih labil …
      tetapi paling tidak ini bisa membuat mereka lebih rajin belajar … dan lebih bersemangat

    1. Inginnya sih begitu …
      mudah-mudahan kalau ada rejeki bisa juga mengikuti KI yang di pulau lain.
      Saya baca di web sitenya … kota-kota diluar jawa juga aktif mengadakan kelas insipirasi … bahkan sampai ke kota-kota kecil

Tinggalkan Balasan ke niee Batalkan balasan